Barcelona bermain imbang di dua laga Liga Spanyol terakhir. Gol ke-700 Lionel Messi belum mampu mengantarkan ”El Barca” untuk mengalahkan Atletico Madrid.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
BARCELONA, RABU — Parade tiga penalti di Stadion Camp Nou, Rabu (1/7/2020) dini hari WIB, menjadi bumbu dalam duel Barcelona melawan Atletico Madrid yang berakhir imbang 2-2. Hasil itu membuat jalan Barcelona untuk meraih gelar Liga Spanyol musim 2019/2020 semakin sulit.
Semua gol di laga itu diawali dari bola mati. Gol pertama dihasilkan lewat gol bunuh diri penyerang Atletico, Diego Costa, setelah gagal mengantisipasi sepak pojok Barca. Kemudian, tiga penalti, masing-masing satu penalti untuk Barcelona dan dua penalti untuk Atletico, menutup laga dengan kedudukan sama kuat, 2-2.
”Hasil ini membuat jalan kami semakin sulit untuk memenangi titel liga,” kata Pelatih Barcelona Quique Setien seusai laga.
Hal serupa disampaikan gelandang Barcelona, Sergio Busquets. ”Kami kehilangan dua poin lagi. Hal ini membuat Real Madrid memiliki lebih banyak keuntungan dalam persaingan gelar liga,” ujar Busquets.
Meskipun terus tampil menekan dengan penguasaan bola 73 persen melawan 27 persen, Barca tidak terlalu dominan dalam menghasilkan ancaman ke gawang lawan. Barca melakukan 12 tembakan, sedangkan Atletico menghasilkan 10 tembakan sepanjang 90 menit.
”Atletico adalah tim yang bertahan dengan sangat baik. Mereka juga memberi ancaman kepada pertahanan kami karena kualitas pemain yang luar biasa,” ucap Setien.
Hasil imbang itu membuat Barcelona tetap di urutan kedua dengan raihan 70 poin. Barca masih tertinggal satu poin dari Real Madrid di puncak klasemen. Namun, Madrid baru akan menjalani laga pekan ke-33 melawan Getafe, Jumat (3/7/2020), di Stadion Alfredo Di Stefano, Madrid. Andai menang, ”El Real” akan unggul empat poin atas Barca.
Bagi ”Los Rojiblancos”, hasil imbang itu menjaga peringkat ketiga. Atletico telah memiliki 59 poin dan unggul dua poin atas Sevilla di peringkat keempat. Pada laga lain Rabu dini hari WIB, Sevilla unggul 3-0 atas tim zona degradasi, Leganes.
”Kami memiliki target masuk empat besar. Namun, semakin tinggi posisi yang kami raih, semakin baik,” kata Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone.
Perubahan formasi
Setien mencoba formasi baru dalam laga melawan Atletico di pekan ke-33 itu. Dalam satu dekade terakhir, El Barca identik dengan formasi 4-3-3, tetapi pada laga kali ini Setien memainkan pola 4-3-1-2. Pemain muda Riqui Puig dimainkan sebagai playmaker di belakang duet penyerang Luis Suarez dan Messi.
Melalui formasi itu, Barca mampu unggul duel lini tengah atas Los Rojiblancos yang mengusung formasi 4-5-1. Meski begitu, serangan Barcelona yang selama ini mengandalkan lebar lapangan menjadi lebih fokus di tengah lapangan. Pergerakan di kedua sayap hanya bergantung pada mobilitas tinggi dua bek sayap, Jordi Alba dan Nelson Semedo.
”Kami mencoba melakukan pendekatan berbeda, Menurut saya, Puig bermain baik untuk membantu Leo (Messi),” kata mantan pelatih Real Betis itu.
Sementara itu, Atletico menjadikan permainan sayap sebagai andalan utama untuk melakukan serangan balik ke wilayah pertahanan tim tuan rumah. Kecepatan Yannick Carrasco dan Angel Correa jadi andalan pelatih Simeone untuk mencuri poin di Camp Nou.
Barca unggul lebih dulu pada menit ke-11 setelah penyerang Atletico, Diego Costa, gagal membuang bola dengan sempurna tendangan sepak pojok yang dieksekusi Messi. Bola justru mengenai tumit Costa dan masuk ke gawang sendiri.
Hanya berselang delapan menit, serangan cepat Atletico melalui penetrasi Carrasco di sisi kanan pertahanan Barca harus dilanggar oleh Arturo Vidal di kota penalti. Sepakan Costa ditahan dengan sempurna oleh kiper Barca, Marc-Andre ter Stegen. Namun, wasit Alejandro Hernandez memutuskan mengulang tendangan dari titik penalti itu. Pasalnya, dalam tayangan video asisten wasit(VAR), Ter Stegen bergerak melewati garis gawang. Tendangan kedua yang dieksekusi Saul Niguez berhasil mengecoh Ter Stegen untuk menyamakan kedudukan.
Di babak kedua, penetrasi Semedo membuat bek Atletico, Felipe, menjatuhkan pemain asal Portugal itu di kotak penalti. Messi sebagai eksekutor melakukan tendangan gaya Panenka untuk mengelabui kiper Atletico, Jan Oblak. Gol itu menjadi catatan ke-700 bagi Messi dari 842 pertandingan yang telah dijalani di level profesional. Barca unggul 2-1 pada menit ke-50.
Namun, pada menit ke-62, pergerakan Carrasco kembali harus dijatuhkan pemain belakang Barcelona. Los Rojiblancos kembali dihadiahi tendangan penalti. Niguez kembali mampu menundukkan Ter Stegen untuk menyamakan kedudukan.
”Kami bermain dengan transisi cepat dan memanfaatkan ruang melalui Carrasco, Correa, (Marcos) Llorente, dan Costa. Kami bermain sesuai dengan yang kami inginkan,” kata Simeone, pelatih berkebangsaan Argentina itu. (AFP)