Max Verstappen dengan agresivitas mengemudi, mental petarung, danmobil Red Bull akan menjadi penantang terkuat Lewis Hamilton musim ini. Namun, Verstappen tak jemawa dan lebih mengunggulkan pebalap Mercedes.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
MONAKO, SABTU — Pandemi Covid-19 membuat Max Verstappen bosan karena tidak bisa memacu mobil Formula 1. Dia pun mengisi jeda balapan sejak Maret dengan berlatih fisik dan balapan dengan simulator di rumahnya di Monako. Kini, dia merasa sangat siap kembali ke sirkuit nyata, memacu RB16 yang semakin kompetitif dalam perebutan gelar juara dunia.
Pebalap berusia 22 tahun itu menjadi salah satu favorit peraih podium pada dua seri awal F1 musim ini di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, 5 dan 12 Juli. Dua musim terakhir, Verstappen selalu memenangi balapan di sirkuit dengan temperatur panas itu. Kemenangan pada 2019 menegaskan karakternya yang ambisius, ngotot, dan berani mengambil risiko. Manuvernya di tikungan untuk mendahului pebalap Ferrari Charles Leclerc menghadirkan gereget F1 yang sudah lama hilang.
Kini, Verstappen semakin matang secara teknik dan mental. Modal penting yang melengkapi karakternya yang berapi-api, yang disebut oleh pebalap Mercedes Lewis Hamilton membuat Verstappen seolah magnet kecelakaan bagi pebalap lain. Namun, Verstappen tidak ambil pusing dengan kritik juara dunia enam kali itu. Dia akan tetap berada pada jalurnya sendiri untuk menuju puncak dunia.
Namun, Verstappen juga seorang pembelajar, yang memetik hal positif dari kesalahan yang pernah dia lakukan. Pun, selalu skeptis, termasuk pada penilaian dirinya akan bisa finis terdepan lagi di Red Bull Ring musim ini.
”Saya tidak pernah menilai diri saya sebagai favorit, khususnya di Red Bull Ring, yang tidak cocok dengan (mobil) kami seperti trek lainnya. Kemenangan tahun lalu adalah hasil pejuangan keras. Sudah pasti kali ini tidak akan lebih mudah, Mercedes akan kuat dan tidak ada yang bisa memastikan akan seberapa bagus Ferrari. Ini pertarungan ketat, tetapi kami akan berusaha mengerahkan seluruhnya untuk memenangi kemenangan ketiga beruntun di Austria,” tegas Verstappen dalam wawancara dengan Speedweek, Sabtu (27/6/2020).
Dua balapan dalam dua pekan di Red Bull Ring, disusul di Silverstone, Inggris, juga dinilai membuat persaingan lebih ketat. ”Hal itu akan tergantung balapan pertama. Balapan kedua lebih mudah, semua orang mengetahui rutenya, semua orang meyelesaikan banyak lap. Kemungkinan akan lebih ketat, semakin detail menjadi semakin penting. Bisa sangat menarik jika hal baru dicoba pada balapan kedua jika ada masalah pada balapan pekan pertama, dengan keuntungan telah mempelajari sesuatu sebelumnya,” kata Verstappen.
Terkait siapa pesaing terkuat musim ini, dia tetap menilai para pebalap tim ”Panah Perak” menjadi lawan yang harus dikalahkan. ”Itu hanya Mercedes,” tegasnya.
Dua pesaing
Karakter Verstappen itu dinilai oleh mantan pebalap F1 asal Finlandia, Mika Hakkinen akan menjadikan persaingan juara musim ini sangat menarik. Verstappen dan pebalap Mercedes Valtteri Bottas dinilai akan menjadi penantang terdekat Hamilton.
”Valtteri sudah pasti dalam kondisi super, dia mempersiapkan diri untuk mencapai level fisik dan psikologis yang sangat tinggi mengawali musim ini. Dia menunjukan performa yang bagus saat tes bebarapa bulan lalu, saya yakin dia akan menunjukan hasil yang luar biasa,” ujar juara dunia F1 1998 dan 1999 itu kepada Laureus.com.
”Lewis sudah pasti akan melanjutkan kemampuan membalapnya yang hebat. Tetapi, saat Valtteri menaikan targetnya lebih tinggi dan menjadi lebih baik dari sebelumnya, apakah Lewis juga melakukan hal yang sama karena anda perlu terus memperbaiki diri sepanjang waktu? Anda perlu secara konstan menjadi lebih baik. Dan hal itu sangat melelahkan pikiran, sangat melelahkan secara fisik, dan itu membutuhkan kedisiplinan yang tinggi. Jadi Valtteri sudah siap, apakah Lewis siap?” ujar Hakkinen, rekan senegara Bottas.
Hakkinen yang dijuluki ”The Flying Finn” saat masih memacu mobil F1 juga menilai Verstappen, pebalap andalan Red Bull, akan menjadi kekuatan besar musim ini. ”Saya juga yakin pada Max Verstappen, bersama Red Bull dengan sekuat tenaga akan melakukan itu. Max biasanya akan menyerang dan mengambil banyak risiko. Dengan jeda balapan yang panjang, apakah para pebalap lain siap menghadapi semua langkah yang akan dilakukan Max?” ujar legenda hidup tim McLaren itu.
”Performa terbaik pada tes di awal tahun ini dilakukan oleh Mercedes dan Red Bull. Mereka sangat mengagumkan, sangat cepat. Jadi tim-tim itu akan ada (dalam persaingan juara). Apakah Ferrari juga akan ada di sana, kuat? Saya yakin akan ada di sana juga, tetapi apakah akan sama levelnya dengan Red Bull dan Mercedes? Saya pikir tidak,” ujar Hakkinen.
Dia pun menilai, musim ini akan sangat bagus dan menarik. Jika balapan musim ini bisa bergulir sesuai harapan, sebanyak 15 seri, untuk menjadi juara perlu talenta yang hebat, konsentrasi sangat tinggi, fisik yang bugar, dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi yang berbeda. ”Dan pebalap yang akan memenangi kejuaraan tahun ini, akan sangat dihormati,” kataHakkinen.