Bradley Smith akhirnya kembali lagi ke ajang MotoGP, bukan sebagai penguji, tetapi pebalap utama. Ini menjadi tantangan besar, tetapi menggembirakan bagi Smith yang terakhir membalap reguler saat membela KTM pada 2018.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MISANO ADRIATICO, JUMAT — Aprilia Racing tidak memiliki banyak pilihan untuk mencari pengganti Andrea Iannone pada seri-seri awal MotoGP musim ini. Tim Italia perlu bergerak cepat karena Iannone masih menunggu hasil banding hukuman 18 bulan kasus doping. Pilihan terbaik jatuh kepada pebalap penguji mereka, Bradley Smith, yang terlibat langsung dalam pengembangan motor RS-GP sejak bergabung pada 2019.
Smith memiliki pengalaman yang panjang di ajang MotoGP. Dia empat musim membela tim satelit Yamaha Tech3 pada 2013-2016. Dia kemudian ikut dalam proyek MotoGP tim pabrikan KTM pada 2017-2018. Posisinya di KTM tergusur oleh kehadiran Johann Zarco. Smith kemudian bergabung dengan Aprilia sebagai pebalap penguji mulai 2019.
Musim lalu dia juga mendapat empat wildcard di seri Qatar, Spanyol, Catalunya, dan Aragon. Namun, kembali bersaing di MotoGP tidak pernah mudah meskipun memiliki pengalaman panjang dan aktif sebagai pebalap penguji. Smith gagal finis di Qatar dan Catalunya, serta finis di posisi ke-17 di Sirkuit Jerez dan 19 di Aragon. Hasil wildcard musim lalu itu menegaskan, Smith perlu menaikkan kecepatannya supaya bisa bersaing dengan para pebalap reguler MotoGP.
CEO Aprilia Racing Massimo Rivola pun menegaskan, jika Smith menunjukkan mampu kompetitif, dan Iannone tetap harus menjalani hukuman hingga Juni 2021, pebalap Inggris itu berpeluang menjadi duet Aleix Espargaro. ”Ya, mengapa tidak? Dia sekarang memiliki banyak peluang bagus untuk menunjukan kecepatannya. Tahun lalu, Bradley dalam mode pebalap penguji saat mendapat wildcard. Bagaimanapun, kami yakin bahwa jika dia menjadi pebalap tetap dan bisa menjalani lebih banyak balapan, dia akan membaik. Sebagai seorang pebalap, Anda harus menekan ”saklar” di dalam otak. Saya berharap Bradley menemukan tombolnya dan menjadi kompetitif,” kata Rivola kepada Speedweek.
Kesempatan pertama Smith memperbaiki daya saingnya datang saat Aprilia menggelar tes privat kedua pada masa pandemi. Tes di Sirkuit Misano, San Marino, pada 24-26 Juni itu sekaligus untuk menentukan mesin mana yang akan dipakai oleh Aprilia musim ini. Sebagai tim yang mendapat hak konsesi, Aprilia dan KTM masih boleh mengembangkan motor dan mengujinya dengan para pebalap utama.
Smith menyelesaikan 207 lap selama tes, yang menunjukkan kebugaran fisiknya bagus. Dia terus memperbaiki kecepatannya dan semakin dekat dengan pebalap senior Aleix Espargaro. Dia kini berusaha menemukan ”sakelar” untuk mengubah dirinya dari pebalap penguji menjadi pebalap utama sehingga bisa kompetitif sejak seri pertama di Jerez pada 19 Juli. Sakelar itu hanya bisa ditemukan dengan memaksa dirinya dan motor RS-GP hingga ke limit.
Jujur, saya merasa menjalani tes dengan bagus, khususnya bagi saya sebagai pebalap, karena berubah dari pebalap penguji ke pebalap utama secara mental dan fisik ada perubahan yang perlu dilakukan, khususnya mendorong diri untuk waktu putaran (lebih cepat).
”Jujur, saya merasa menjalani tes dengan bagus, khususnya bagi saya sebagai pebalap, karena berubah dari pebalap penguji ke pebalap utama secara mental dan fisik ada perubahan yang perlu dilakukan, khususnya mendorong diri untuk waktu putaran (lebih cepat),” ujar Smith kepada Crash, Jumat (26/6/2020).
Saya bisa melakukan itu dengan cukup cepat pada waktu satu putaran pad hari pertama. Namun, untuk ”meruntuhkan dinding” itu, saya membutuhkan waktu lama, tetapi hari ini saya merasa jauh lebih baik. Saya bisa menyingkirkan masa lalu dan memahami di mana limit dari motor ini,” ujar pebalap berusia 29 tahun itu.
Smith, yang pernah dua kali naik podium di MotoGP, pada hari kedua tes mulai menyamai catatan waktu Espargaro pada rentang 1 menit 34 detik. Smith kemudian memperbaiki catatan lap tercepatnya menjadi 1 menit 33,5 detik. Namun, dia masih perlu memperbaiki kecepatannya untuk bisa bersaing di balapan sesungguhnya. Sebagai gambaran, mantan rekan setimnya di KTM, Pol Espargaro, sudah langsung mencatatkan waktu tercepat 1 menit 32,9 detik pada hari pertama tes, demikian juga pebalap KTM Tech3, Miguel Oliveira.
”Waktu 32,9 detik bagi Aleix, Oliveira, dan Pol, kita tahu ini adalah (waktu) di area sepuluh besar. Jadi, jika kami ingin berada di sana, masih ada setengah detik untuk ditemukan. Itu bagi saya, tetapi ini lebih baik dibandingkan dengan selisih 1,2 hingga 1,3 detik, seperti yang kami peroleh di Sepang dan Qatar. Jadi, selisihnya semakin kecil, tetapi masih ada. Jadi masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” tegas Smith.
Meskipun masih ada selisih waktu yang harus dikejar, Smith juga semakin optimistis dirinya dan motor Aprilia bisa terus membaik. ”Sejak petang ini saya mulai merasa terus membaik. Kami menemukan sesuatu pada motor yang memperbaiki feeling dan pengendalian,” kata Smith.
Smith menilai, RS-GP lahir dengan kondisi yang sangat bagus. Karakter itu sudah terasa sejak menjalani tes pramusim di Sepang dan Losail pada Februari lalu. Kini, dia perlu memperbaiki beberapa detail setelan motor supaya sesuai dengan karakternya. Ini berbeda dengan saat menjadi pebalap penguji, di mana dia memacu motor dengan setelan karakter pebalap utama.
”Mungkin kami sekarang belum memiliki kecepatan puncak terbaik, tetapi kami tahu hal apa saja yang akan membantu saya sebagai seorang pebalap dan hal apa yang membantu motor. Saya merasa piramida (pengetahuan) kami terus berkembang dan saya menantikan mengawali musim ini dengan semua pebalap,” ucap Smith optimistis.
Namun, sebagai pebalap berpengalaman, Smith sadar betul bahwa tes tidak menggambarkan persaingan sesungguhnya. Di Misano tidak ada para pebalap Honda, Ducati, Yamaha, dan Suzuki sehingga sulit mencari ukuran pembanding. ”Saya yakin di Jerez situasinya akan berbeda karena cuaca lebih panas di sana dan cengkeraman (ban) pada lintasan saat ini (di Misano dengan aspal baru) sangat bagus,” ujarnya.