Juventus mengalahkan Lecce, 4-0, pada pekan ke-28 Liga Italia, Sabtu dini hari. Kolaborasi Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo kembali memberi keuntungan bagi Juve.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TURIN, SABTU — Juventus belum terbendung di Liga Italia. Kemenangan empat gol tanpa balas atas Lecce di Stadion Allianz Arena, Sabtu (27/6/2020) dini hari WIB, semakin mengokohkan posisi ”Si Nyonya Besar” di puncak klasemen sementara.
Duet Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo atau biasa disebut ”Dybaldo” kembali menjadi sorotan. Keduanya kembali menyumbangkan gol bagi kemenangan Juventus. Dybala membuka keunggulan tim tuan rumah melalui sepakan melengkung dari luar kotak penalti pada menit ke-53. Gol itu diawali operan Ronaldo.
Sementara itu, pergerakan berbahaya Ronaldo membuat bek ”I Lupi”, Luca Rossettini, menjatuhkan bintang asal Portugal itu di kotak penalti pada menit ke-62. Tanpa kesalahan, ”CR7” mencetak gol lewat titik putih yang menambah catatan pribadinya dengan 22 gol di Liga Italia musim ini.
Kemudian, Juventus menambah gol pada 10 menit terakhir laga. Gonzalo Higuain berhasil menambah keunggulan Juve setelah menerima umpan melalui tumit belakang yang dilakukan Ronaldo. Gol itu mengakhiri puasa gol Higuain yang terakhir kali mencantumkan nama di papan skor pada laga melawan Cagliari, 6 Januari lalu.
Kemenangan Juve ditutup pada menit ke-85 lewat sundulan bek Matthijs De Ligt. Itu merupakan gol ketiga De Ligt pada musim perdananya berseragam Juve.
Raihan satu gol dari Dybala serta satu gol dan dua asis dari Ronaldo membuat duet ”Dybaldo” telah berkontribusi dalam 44 gol Si Nyonya Besar pada Liga Italia musim ini. Sebelumnya, pada laga pekan ke-27 tanggal 23 Juni lalu, gol Dybala dan Ronaldo juga mengantarkan Juve unggul 2-0 atas Bologna.
Menurut Pelatih Juventus Maurizio Sarri, laga kedua setelah Liga Italia dimulai kembali saat wabah Covid-19 berjalan cukup sulit bagi kedua tim secara fisik. Oleh karena itu, Sarri menginstruksikan anak asuhannya untuk lebih menjaga stamina pada awal laga. Kemudian secara bertahap Juve mulai memperagakan kembali permainan menekan lawan sejak zona pertahanan lawan pada akhir babak pertama.
”Meskipun harus berjuang melawan rasa lelah, saya melihat para pemain menunjukkan mentalitas yang sempurna. Kami menyerang hingga akhir laga sebab kami harus selalu memastikan meraih kemenangan di sisa pertandingan,” ujar Sarri, seperti dilansir laman Juventus.
Selain bahagia dengan performa para penyerang yang bermain tajam dan pemain belakang yang mampu menjaga gawang tanpa kebobolan pada empat laga terakhir, Sarri pun memuji para pemainnya yang memulai laga dari kotak penalti. Secara khusus, Sarri memberikan kredit kepada penampilan Higuain dan Douglas Costa pada babak kedua.
”Costa adalah senjata mematikan di bangku cadangan yang bisa memanfaatkan kelelahan lawan pada babak kedua. Kembalinya Higuain mencetak gol membuktikan peran vitalnya bagi kami di bagian final musim ini,” ucap pelatih berusia 61 tahun itu.
Bagi Higuain, gol kelima di Liga Italia musim ini merupakan respons atas kepercayaan Sarri dan semua rekan setim yang selalu mendukungnya selama ini. Pada masa tiga bulan jeda kompetisi akibat Covid-19, Higuain memilih kembali ke Argentina untuk menemani ibunya yang menderita sakit. Kemudian, ia pun mengalami cedera di latihan perdana, awal Juni lalu, sehingga harus absen pada tiga laga perdana Juve setelah dimulainya kembali kompetisi, yakni dua laga Piala Italia dan melawan Bologna.
”Kami telah bekerja dengan baik, tetapi kompetisi masih panjang. Kami memahami setiap laga akan memengaruhi persaingan pada akhir musim,” kata Higuain.
Setelah menjalani laga ke-28 di musim ini, Si Nyonya Besar telah mengantongi 69 poin. Alhasil, Juve unggul tujuh poin atas Lazio di peringkat kedua serta 11 poin atas Inter Milan di posisi ketiga. Adapun Lazio baru akan menjalani laga pekan ke-28, Minggu (28/6/2020) dini hari WIB, menghadapi Fiorentina di Stadion Olimpico, Roma. Sementara itu, Inter akan bertandang ke markas Parma di Stadion Ennio Tardini, Senin (29/6/2020) dini hari WIB.
Semakin sulit
Kekalahan dari Juve semakin membenamkan Lecce di zona degradasi. Dari 28 pertandingan, Lecce baru mengumpulkan 25 poin sehingga tertahan di peringkat ke-18.
Laga di Stadion Allianz Arena berjalan berat bagi ”I Lupi” setelah bek Fabio Lucioni diganjar kartu merah pada menit ke-32 akibat melanggar gelandang Juventus, Rodrigo Bentancur. Hasil itu menambah daftar panjang catatan buruk Lecce yang selalu kalah di empat laga terakhir dengan 19 kali kebobolan.
”Saya rasa permainan berjalan seimbang sampai kami dihukum kartu merah,” kata Pelatih Lecce Fabio Liverani, seperti dikutip Sky Sports.
Menurut Liverani, perjuangan bagi timnya untuk keluar dari zona degradasi akan semakin berat. Pasalnya, Liverani hanya memiliki 14 pemain di tim utama yang siap tempur.
”Sulit bagi saya untuk melakukan perubahan pemain dengan keterbatasan skuad. Selain itu, kami juga kesulitan melakukan latihan skema baru karena harus bertanding setiap tiga hari, jadi kami menyesuaikan diri sesuai dengan pertandingan,” ucap Liverani. (REUTERS)