Juventus akan menghadapi Lecce di pekan ke-28 Liga Italia, Sabtu (27/6/2020) dini hari WIB. Juve wajib meraih kemenangan demi menjaga keunggulan poin di puncak klasemen.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
TURIN, KAMIS — Setelah dua pesaing utama memburu scudetto, Lazio dan Inter Milan, gagal meraih poin penuh di pekan ke-27 Liga Italia, Juventus memiliki peluang untuk menambah keunggulan poin ketika melawan Lecce di Stadion Allianz Arena, Sabtu (27/6/2020) dini hari WIB. Meski begitu, pertandingan pembuka pekan ke-28 itu tidak hanya membutuhkan kondisi fisik prima, tetapi seluruh pemain ”Si Nyonya Besar” dituntut memiliki kekuatan mental untuk meredam tekanan dalam upaya mempertahankan puncak klasemen.
Setelah menghadapi Bologna, 23 Juni lalu, Pelatih Juventus Maurizio Sarri memberikan istirahat kepada lima pemain yang selalu dimainkan penuh di tiga laga yang telah dijalani Juventus pasca jeda kompetisi akibat wabah Covid-19. Mereka adalah Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, Leonardo Bonucci, Matthijs De Ligt, dan Rodrigo Bentancur.
Untuk memanfaatkan hari libur, Rabu (24/6/2020), Ronaldo mengajak keluarganya untuk menikmati terik matahari musim panas di kawasan pantai di Viareggio, wilayah Tuscany, Italia. Sementara itu, De Ligt menenangkan diri dengan berlayar di Danau Como, Italia.
Setelah itu, Kamis (25/6/2020) pagi waktu Italia, seluruh skuad kembali berlatih bersama. Latihan penguasaan bola dan taktik permainan menjadi fokus utama Sarri. Kiper Juventus, Wojciech Szczesny, menyatakan, bermain setiap tiga hari tidak akan mudah bagi seluruh tim. Tingkat tekanan di seluruh pertandingan, lanjutnya, terasa lebih intens karena 11 laga tersisa menjadi penentu untuk meraih gelar Liga Italia kesembilan beruntun bagi Juve.
Kami masih membutuhkan peningkatan tidak hanya secara fisik, tetapi dari sudut pandang mental. Kami perlu melakukan pengorbanan lebih keras untuk membawa pulang dua trofi yang tersedia.
”Kami masih membutuhkan peningkatan tidak hanya secara fisik, tetapi dari sudut pandang mental. Kami perlu melakukan pengorbanan lebih keras untuk membawa pulang dua trofi yang tersedia,” kata Szczesny kepada Juventus TV, Kamis.
Hal itu diamini oleh Sarri. ”Kami membutuhkan kebugaran lebih secara mental daripada secara fisik untuk mengatasi kritik dan tekanan di seluruh pertandingan tersisa,” ujar Sarri yang berambisi meraih gelar scudetto perdana di musim ini.
Selama 30 tahun menjadi pelatih, Sarri baru meraih trofi mayor ketika mengantarkan Chelsea meraih trofi Liga Europa musim lalu.
Mantan pelatih Lazio, Sven-Goran Eriksson, menilai Juve, yang tengah berada di puncak klasemen dengan keunggulan empat poin dari Lazio, memiliki keunggulan mental dibandingkan Lazio dan Inter Milan.
”Lazio memang menunjukkan permainan yang lebih baik, tetapi Juventus terbiasa di kondisi (persaingan scudetto) ini dan mereka telah terbukti mampu mengatasi tekanan selama ini,” kata Eriksson.
Dalam tiga laga yang telah dijalani pasca jeda kompetisi, Juve memang baru mencetak dua gol ketika berhadapan dengan Bologna. Namun, Juve telah meraih catatan pertahanan terbaik sepanjang musim ini. Juve belum kebobolan di dua laga Piala Italia dan satu pertandingan Liga Italia pamungkas.
Namun, ketika menghadapi Lecce, Sarri kehilangan pemain murni di posisi bek sayap kiri. Alex Sandro dan Mattia De Sciglio mengalami cedera, sedangkan Danilo dilarang bertanding karena menerima kartu merah ketika menghadapi Bologna. Alhasil, gelandang, Blaise Matuidi, akan ditempatkan di bek sayap kiri. Lalu, kapten tim Juventus Primavera, Matteo Anzolin, akan dimasukkan ke dalam skuad untuk melapis Matuidi.
Di lini depan, Sarri bisa bernapas lega. Pasalnya, Gonzalo Higuain sudah pulih dari cedera otot paha. Pemain bernomor punggung 9 itu bisa diturunkan sebagai pemain di babak kedua.
Sementara itu, Lecce sedang dalam kondisi tidak baik. Kekalahan di tiga pertandingan terakhir membuat ”I Lupi”, julukan Lecce, semakin terbenam di zona degradasi atau tertahan di peringkat ke-18. Dari tiga laga terakhir, Lecce telah kebobolan 15 gol. Pada Selasa lalu, Lecce tumbang 1-4 dari AC Milan.
”Sejumlah pemain kami memiliki masalah mental. Akibat kebanyakan duduk di sofa ketika pandemi, beberapa pemain belum mencapai kondisi fisik yang prima,” ujar Pelatih Lecce Fabio Liverani seperti dikutip Sky Sport.
Pancaran ”La Dea”
Pada laga pekan ke-27, Kamis dini hari WIB, Lazio membuang keunggulan dua gol atas Atalanta di Stadion Atleti Azzurri d’Italia. Meskipun tanpa didampingi sang pelatih, Gian Piero Gasperini, di pinggir lapangan, Atalanta mampu membalikkan ketinggalan untuk memenangkan laga dengan skor 3-2.
Hasil itu membuat Lazio gagal memangkas jarak poin dari Juventus. Di sisi lain, kekalahan dari Atalanta memutus rekor impresif Lazio yang tidak terkalahkan dalam 21 pertandingan terakhir.
”Kekalahan itu membuat rumit jalan kami untuk scudetto,” kata Pelatih Lazio Simone Inzaghi.
Sementara itu, bagi ”La Dea”, julukan Atalanta, kemenangan atas Lazio tidak hanya menjaga posisi di zona Liga Champions, tetapi juga membuka peluang untuk menembus peringkat ketiga. Setelah Inter hanya bermain imbang 3-3 melawan Sassuolo di Stadion Giuseppe Mezza, Atalanta hanya berjarak empat poin dari Inter di posisi tiga.
”Target utama kami ialah kembali berkiprah di Liga Champions musim depan,” kata Gasperini.
Adapun Inter kini tertinggal empat poin dari Lazio dan delapan poin dari Juventus. ”Mentalitas yang ingin saya berikan kepada seluruh pemain adalah kemenangan, selalu mengerahkan permainan terbaik dengan seluruh kekuatan, dan tanpa merasakan penyesalan. Sayangnya, hasil imbang ini memberikan penyesalan bagi kami,” kata Pelatih Inter Antonio Conte. (AFP)