Pembahasan perpanjangan kontrak antara Ducati dan Andrea Dovizioso jalan di tempat akibat masalah finansial. Ducati masih berharap Dovizioso bertahan dan enggan berpaling ke pebalap lain, termasuk Jorge Lorenzo.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
BORGO PANIGALE, RABU — Ducati mengalami dilema besar menjelang balapan seri perdana MotoGP yang direncanakan bergulir di Jerez, Spanyol, pada 19 Juli. Tim asal Borgo Panigale, Italia, itu tak kunjung mencapai kesepakatan dengan pebalap Andrea Dovizioso untuk perpanjangan kontrak mulai musim depan. Masalah finansial menjadi hambatan terbesar, hingga membuat negosiasi macet.
Ducati masih menginginkan Dovizioso bertahan karena saat ini hanya dirinya yang bisa memberi jaminan prestasi. Pencapaian tiga kali runner-up dalam tiga musim terakhir membuat posisi pebalap berusia 34 tahun itu sangat kuat. Namun, negosiasi yang sudah berjalan lama ini tidak berjalan mulus.
Ducati diyakini menawarkan kontrak per tahun dengan opsi perpanjangan pada akhir musim 2021. Pun, nilai kontrak mengalami penyesuaian dengan kondisi finansial. Ini merupakan langkah Ducati menyiasati kondisi finansial yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Namun, Dovizioso menginginkan perpanjangan kontrak dua tahun hingga 2022.
Kondisi ini memunculkan spekulasi bahwa Ducati bersiap merekrut pebalap lain sebagai antisipasi jika negosiasi dengan Dovizioso gagal. Nama kandidat yang muncul adalah Jorge Lorenzo yang kini menjadi pebalap penguji tim Yamaha.
Lorenzo pernah membela Ducati setelah meninggalkan Yamaha. Dia kemudian pindah ke Honda hingga menyatakan pensiun saat jeda musim lalu.
Lorenzo kemudian membuat kejutan dengan menjadi pebalap penguji tim pabrikan Yamaha di mana dia meraih tiga gelar juara MotoGP pada 2010, 2012, dan 2015. Kembalinya Lorenzo ke tim MotoGP itu dinilai ada motif lain, yaitu supaya dia bisa kembali membalap.
Dugaan itu dikuatkan dengan pernyataan Kepala Tim Petronas Yamaha SRT Razlan Razali bahwa Lorenzo pernah mengutarakan keinginan bergabung dengan tim asal Malaysia itu saat tes pramusim lalu di Sirkuit Sepang. Kini, Lorenzo dikaitkan dengan potensi kembali ke Ducati sebagai pengganti Dovizioso.
Namun, General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna menilai spekulasi itu masih terlalu dini. ”Sulit untuk mengetahui dengan jelas meskipun sangat bisa dipahami bahwa pebalap dengan statistik seperti Jorge ingin mengakhiri kariernya dengan cara yang lebih baik dibandingkan keputusannya tahun lalu. Sangat sulit untuk memahami motivasi dia sesungguhnya,” tegas Dall’Igna dalam wawancara dengan SkySport, Rabu (24/6/2020).
”Terlalu dini untuk membuat argumen seperti itu (tentang Lorenzo). Memang, negosiasi dengan Dovizioso yang dimulai jauh-jauh hari saat ini macet, jadi kita lihat saja,” tegas Dall’Igna dikutip Crash.
Sosok di balik pengembangan motor Desmosedici itu juga mengakui bahwa batu sandungan negosiasi dengan Dovizioso adalah masalah finansial. Masalah ini juga disampaikan oleh Direktur Motorsport Ducati Paolo Ciabatti.
”Saya optimistis meskipun kami masih harus menyelesaikan beberapa kendala. Saya pikir mencapai sebuah kesepakatan adalah solusi terbaik bagi kami berdua. Dan, ada kemauan dari pihak kami,” ujarnya.
Situasi saat ini telah berubah bagi semua orang. Kita harus memahami apa dampak krisis ini pada penjualan sepeda motor.
”Saya harap Andrea juga seperti kami. Saya tidak ingin mengulangi apa yang sudah saya sampaikan, tetapi kami harus memperbaiki aspek ekonomi. Situasi saat ini telah berubah bagi semua orang. Kita harus memahami apa dampak krisis ini pada penjualan sepeda motor dan apakah kami akan bisa mendapat anggaran yang sama dari sponsor yang kami dapat selama ini,” tutur Ciabatti kepada GPOne.
Ciabatti juga menegaskan, Ducati adalah pilihan terbaik bagi Dovizioso dan sebaliknya. Karena itu, dia berharap kesepakatan perpanjangan kontrak bisa dicapai sebelum balapan di Jerez, 19 Juli, bergulir.
Manajer Dovizioso, Simone Battistella, juga berharap negosiasi kontrak ini selesai sebelum balapan musim 2020 bergulir. ”Kami mengatakan kepada Ducati, kami harus tahu apakah Dovi tetap untuk 2021 dan 2022 sebelum kami pergi balapan,” ujarnya kepada Crash.