Juventus meraih kemenangan perdananya di era normal baru seusai menumbangkan Bologna 2-0 dalam lanjutan Liga Italia, Selasa dini hari WIB. Dua gol Juve disumbangkan duet penyerangnya, Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
BOLOGNA, SELASA — Juventus menunjukkan tanda-tanda menggeliat di era normal baru seusai menumbangkan Bologna 2-0 pada laga Liga Italia, Selasa (23/6/2020) dini hari WIB di Stadion Renato Dall’Ara, Bologna. Kemenangan itu membawa ”Si Nyonya Besar” unggul empat poin atas tim peringkat kedua, Lazio, di puncak klasemen.
Kemenangan atas Bologna itu sekaligus menjadi respons positif Juve yang pada dua laga sebelumnya, yaitu di ajang Piala Italia, gagal meraih kemenangan. Mereka bahkan tidak mampu mencetak satu gol pun di kedua laga yang digelar di era normal baru itu.
Kemenangan Juve diawali gol penalti Cristiano Ronaldo di menit ke-23. Penalti ini bermula setelah bek Juventus, Matthijs de Ligt, dijatuhkan di kotak 16 besar ketika berduel dengan bek Bologna, Stefano Denswil, untuk menyambut sepak pojok.
Setelah berkomunikasi dengan asisten wasit yang mengamati video wasit (VAR), wasit Gianluca Rocchi memberikan tendangan penalti bagi Juve. Ronaldo, yang ditunjuk sebagai algojo penalti, sukses menjalankan tugas. Golnya lewat titik putih itu menjadi yang pertama bagi Juve dalam tiga bulan terakhir.
Gol Ronaldo itu sekaligus membuat Pelatih Juventus Maurizio Sarri lega. Pasalnya, selain Juve yang sempat ”kering” gol, Ronaldo juga gagal mengeksekusi penalti pada laga kontra AC Milan di semifinal Piala Italia, 13 Juni. Pemain berjuluk ”CR7” itu secara total telah mengemas 122 gol lewat tendangan penalti dari 145 kali percobaan sepanjang 17 tahun karier profesionalnya.
Ronaldo, pesepak bola pertama di dunia yang berstatus billionaire menambah pundi-pundi golnya di Liga Italia musim ini menjadi 22 gol. Ia hanya kalah 5 gol dari pemimpin daftar pencetak gol terbanyak Serie A, Ciro Immobile.
Seolah tak mau ketinggalan, Paulo Dybala—yang penampilannya sempat disorot di dua laga sebelumnya—juga ikut mencetak gol untuk menjawab kritikan atas timnya. Kombinasinya dengan Federico Bernardeschi, yang melakukan operan menggunakan tumit di luar kotak penalti, disempurnakan Dybala melalui sepakan melengkung ke pojok kanan atas gawang untuk menaklukkan kiper Bologna, Lukasz Skorupski.
Menurut Sarri, kritikan yang ditujukan kepada anak asuhannya setelah kekalahan di final Piala Italia dari Napoli, pekan lalu, menjadi suntikan semangat bagi seluruh pemain Juve. ”Kritik yang kami terima terlalu berlebihan dan membantu kami untuk termotivasi agar segera mencapai kondisi mental dan fisik terbaik,” kata Sarri seusai laga itu kepada Sky Sport.
Lebih lanjut, Sarri mengakui kondisi fisik anak asuhannya di laga melawan Bologna sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan di Piala Italia. ”Kami mampu menjaga tempo dan intensitas permainan selama 70 menit, sedangkan di dua pertandingan Piala Italia kami mengalami penurunan penampilan setelah bermain 20-30 menit,” ucap pelatih berusia 61 tahun itu.
Di laga itu, isu keributan antara Sarri dan gelandang Juventus, Miralem Pjanic, tidak terbukti. Pjanic tetap dimainkan sejak menit pertama laga ini. Lalu, ketika Sarri mengganti Pjanic dengan Aaron Ramsey di menit ke-66, keduanya tetap bersalaman sebelum Pjanic menuju ke bangku pemain cadangan.
Yang terpenting, kemenangan ini memberikan suntikan kepercayaan diri bagi kami untuk melanjutkan tren kemenangan di laga-laga selanjutnya. (Paulo Dybala)
Dybala menyatakan, hasil buruk di Piala Italia telah membantu seluruh pemain Juve untuk tampil lebih baik di Stadion Renato Dall’Ara. ”Hari ini seharusnya kami bisa mencetak lebih banyak gol. Namun, yang terpenting kemenangan ini memberikan suntikan kepercayaan diri bagi kami untuk melanjutkan tren kemenangan di laga-laga selanjutnya,” kata Dybala.
Baca juga : Awan Mendung di Continassa
Selanjutnya, Juve akan memainkan pekan ke-28 Liga Italia melawan Lecce, Sabtu (27/6/2020) dini hari WIB, di Stadion Allianz Arena, Turin. Adapun dua pesaing Juve untuk meraih titel Liga Italia, Lazio dan Inter Milan, baru akan menjalani laga pekan ke-27 pada Kamis (25/6/2020) dini hari WIB. Lazio akan bertandang ke markas Atalanta, sedangkan Inter akan menjamu Sassuolo di Stadion Giuseppe Meazza.
Menurut Pelatih Bologna Sinisa Mihajlovic, timnya telah mengantisipasi permainan penuh semangat Juventus setelah bermain buruk di dua pertandingan Piala Italia. Ia menambahkan, gol pertama Juve menurunkan kualitas penampilan anak asuhannya.
”Pemain saya bermain sesuai dengan rencana permainan kami, tetapi kami kurang berani, kurang memiliki kualitas. Kami telah mencoba berbagai cara, tetapi kami tetap kesulitan merepotkan Juve,” kata Mihajlovic. Hasil laga melawan Juve menambah rekor buruk ”I Rossoblu” yang selalu kebobolan di 22 laga terakhir.
Bermain agresif
Di 30 menit awal laga, Juventus dan Bologna menampilkan permainan agresif. Kedua tim melakukan tekanan yang intens di zona pertahanan lawan. Hasilnya, bola lebih banyak bergulir di sisi tengah lapangan dengan duel yang terjadi antara gelandang kedua tim.
Meski begitu, Juventus lebih dulu mampu memberikan ancaman nyata ke gawang tim tuan rumah. Sepakan Ronaldo setelah melakukan penetrasi di sisi kanan pertahanan dan mengecoh dua pemain bertahan ”I Rossoblu” menjadi tembakan pertama yang mengarah tepat ke gawang Bologna yang dikawal Skorupski.
Kombinasi lini serang Juve yang diisi trio Ronaldo, Dybala, dan Bernardeschi menjadi tumpuan utama Si Nyonya Besar mengancam gawang Bologna. Sepanjang 90 menit laga, ketiganya melakukan 13 kali tembakan dari total 20 tembakan yang dilakukan Juve di Stadion Renato Dall’Ara.
Sementara itu, tim asuhan Mihajlovic juga memanfaatkan dua penyerang sayapnya, yaitu Riccardo Orsolini dan Nicola Sansone, untuk memulai serangan ke lini pertahanan Juve. Alhasil, Orsolini menjadi pemain Bologna yang paling banyak melakukan dribel ke jantung pertahanan Juve.
Pemain berusia 23 tahun itu melakukan empat kali percobaan menggiring bola untuk mengancam gawang Juve yang dikawal Wojciech Szczesny. Catatan itu hanya kalah dari Dybala yang lima kali mendribel bola di zona pertahanan lawan.
Pada babak kedua, tekanan kedua tim mulai mengendur. Meski begitu, kedua tim tetap mampu menciptakan sejumlah peluang untuk mencetak gol. Bahkan, Ronaldo sempat mencetak gol di menit ke-90 setelah menerima umpan Douglas Costa. Tetapi, gol itu dianulir setelah Costa tertangkap kamera VAR berada di posisi off-side ketika menerima operan jarak jauh dari Szczesny.
Di menit ke-91, Juve harus bermain dengan 10 pemain setelah bek sayap, Danilo, menerima kartu kuning kedua setelah menjegal penyerang sayap Bologna, Musa Juwara. Padahal, Danilo baru masuk ke lapangan di menit ke-66 setelah Mattia De Sciglio harus mengakhiri laga lebih dulu akibat cedera hamstring. Kondisi itu membuat Sarri tidak memiliki bek sayap kiri murni untuk pertandingan melawan Lecce.
Sementara itu, di dua laga pekan ke-28 lainnya, AC Milan membungkam tuan rumah Lecce dengan skor 4-1. Samuel Castillejo, Giacomo Bonaventura, Ante Rebic, dan Rafael Leao menjadi sosok protagonist bagi si ”Setan Merah”, sedangkan Lecce hanya mampu mencetak gol melalui sepakan titik putih Marco Mancosu.
Di Stadion Artemio Franchi, Fiorentina harus berbagi satu poin dengan tim juru kunci Brescia. Antonio Donnarumma membawa Brescia unggul di menit ke-17, kemudian Fiorentina menyamakan kedudukan lewat German Pezzella pada menit ke-29. (AFP)