Manajer Manchester City Pep Guardiola sudah legawa jika mereka gagal mempertahankan gelar juara Liga Inggris musim ini. Mereka mengerahkan energinya untuk menuntaskan misi lainnya.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, MINGGU — Manchester City sedang menunggu takdir tidak terhindarkan untuk melihat trofi Liga Inggris yang mereka dapatkan musim lalu beralih ke tangan Liverpool. Tidak banyak yang bisa mereka lakukan selain membangun kembali tren kemenangan sekaligus menjalani ”pemanasan” untuk membidik trofi di kompetisi lainnya.
”The Citizens”, julukan Manchester City, telah membuka lanjutan kompetisi musim ini dengan kemenangan 3-0 atas Arsenal pada pekan lalu. Kemenangan seperti inilah yang ingin mereka pertahankan dan rasakan kembali saat menjamu Burnley pada laga lanjutan di Stadion Etihad, Selasa (23/6/2020) pukul 02.00 WIB.
Manajer Manchester City Pep Guardiola tidak melihat ada masalah di dalam timnya menjelang laga melawan tim papan tengah tersebut. Perhatiannya lebih tercurah untuk mengembalikan bentuk permainan terbaik pemainnya yang baru saja ”terkurung” di rumah lebih dari dua bulan akibat pandemi Covid-19.
”Para pemain sudah bugar dan tidak punya masalah. Mereka hanya butuh banyak bermain untuk kembali ke kondisi fisik semula,” ujar Guardiola dilansir laman Manchester City.
Pemain tinggal butuh beradaptasi terhadap ritme kompetisi dan intensitas laga di lapangan dengan menjalani ”pemanasan” pada laga-laga tersisa di Liga Inggris musim ini.
”Pemanasan” itu akan berguna ketika City menghadapi Newcastle United dalam laga final Piala FA pada pekan depan. Kemenangan pada laga itu bisa menjadi pelipur lara bagi City yang gagal mempertahankan gelar juara liga pada musim ini. ”Perebutan gelar juara Liga Inggris sudah dituntaskan Liverpool,” kata Guardiola dikutip Liverpool Echo.
Di level Eropa, City masih menantikan kelanjutan Liga Champions Eropa musim ini karena mereka sudah berhasil mengalahkan Real Madrid 2-1 pada laga pertama babak 16 besar pada Februari lalu. UEFA telah memutuskan akan melanjutkan Liga Champions musim ini dengan format turnamen mini di Lisbon, Portugal, mulai Agustus mendatang.
Sebelum kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa itu dilanjutkan, klub-klub seperti City masih punya tugas mengamankan tiket di liga domestik. Namun, City dibayangi kasus pelanggaran aturan financial fair play yang sedang mereka jalani. Jika banding City ditolak pada Juli nanti, mereka tidak bisa tampil di Liga Champions selama dua musim ke depan.
Guardiola sejenak mengesampingkan masalah ini dan tetap berusaha fokus mengamankan tiket Liga Champions musim depan dengan finis di peringkat kedua. ”Masih ada enam atau tujuh tim berjuang lolos ke Liga Champions,” kata Guardiola.
Bagi Guardiola, perebutan tiket Liga Champions sudah seperti laiknya perebutan gelar juara. Ia lebih tenang karena saat ini timnya unggul 14 poin di atas rival sekotanya, Manchester United, yang berada di peringkat kelima dengan 46 poin. Hanya empat tim teratas di klasemen liga itu yang berhak mendapatkan tiket tersebut.
Masalah besar Burnley
Berbeda dengan Guardiola yang lebih rileks, Manajer Burnley Sean Dyche sedang menatap masalah besar. Burnley terancam kehilangan banyak pemain akibat cedera ataupun kontrak yang sudah habis.
Dyche sudah memastikan tidak bisa memainkan Ashley Barnes, Chris Wood, dan Johann Gudmundsson di Etihad. Dalam dua pekan mendatang, menurut Dyche, Burnley juga bisa kehilangan empat pemain yang kontraknya habis pada 30 Juni 2020, yaitu Jeff Hendrick, Aaron Lennon, Phil Bardsley, dan sang kiper Joe Hart.
Dyche pun sangat berharap para pemain mau menerima kesepakatan untuk bertahan, paling tidak hingga akhir musim pada 26 Juli mendatang. ”Saya berharap niat baik pemain. Saya juga memahami bahwa ini adalah situasi yang aneh. Para pemain juga harus mengurus masa depan mereka masing-masing,” ujarnya.
Persaingan papan bawah
Selain menyisakan perebutan tiket Liga Champions, Liga Inggris musim ini masih menyajikan pertarungan yang kian panas di papan bawah klasemen. West Ham United (peringkat ke-17) dan Bournemouth (peringkat ke-18) sama-sama memiliki 27 poin setelah menelan kekalahan pada laga Minggu (21/6/2020) dini hari WIB.
West Ham dikalahkan Wolverhampton Wanderers, sedangkan Bournemouth ditaklukkan Crystal Palace. Kedua tim kalah dengan skor yang sama, yaitu 0-2. Mereka bersaing dengan tim-tim papan bawah lainnya di Liga Inggris, seperti Aston Villa, Watford, dan Norwich City.
Sementara itu, Brighton & Hove Albion berhasil menjauh dari zona degradasi dengan mengalahkan Arsenal 2-1, Sabtu. Drama terjadi pada laga itu ketika pemain Arsenal marah terhadap pemain Brighton, Neal Maupay, yang dianggap bertanggung jawab terhadap cederanya kiper Arsenal, Bernd Leno.
Pada laga itu, Maupay mencetak gol kemenangan yang membuat timnya kini berada di peringkat ke-15 dengan 32 poin. Sementara Arsenal semakin tenggelam dalam krisis. ”Beberapa pemain (Arsenal) rupanya harus berlajar lagi tentang kerendahan hati,” kata Maupay dikutip BBC. (AFP/REUTERS)