Mourinho Gagal Mencegah Ramalannya ke “Setan Merah”
Tottenham Hotspur tertahan oleh Manchester United akibat hukuman penalti jelang akhir laga. Gol penalti tersebut membuat Manajer Spurs Mourinho sangat frustrasi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, SABTU – Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho begitu frustrasi setelah tidak mampu mengamankan kemenangan dalam 10 menit terakhir melawan mantan timnya Manchester United. Rasa frustrasi itu berlipat ganda karena gol penyeimbang yang didapat MU lewat penalti telah diramal oleh Mourinho sebelumnya.
Spurs unggul 1-0 hingga menit ke-80 dalam laga melawan MU, pada Sabtu (20/6/2020), di Stadion Tottenham Hotspur. Tiga poin di depan mata tuan rumah buyar seketika setelahnya, saat gelandang MU Paul Pogba dijatuhkan di kotak penalti.
Tanpa ragu, wasit Jon Moss memberikan penalti kepada “Setan Merah”. Pemain baru tim tandang Bruno Fernandes dengan tenang mengeksekusi penalti tanpa kesalahan. Sepakannya membuat kiper lawan Hugo Lloris melompat ke arah yang salah. Skor berubah imbang 1-1.
Jelang berakhirnya pertandingan, Mourinho dikejutkan lagi dengan keputusan wasit. Moss sekali lagi memberikan penalti kepada MU usai melihat Fernandes terjatuh. Untungnya penalti tersebut kemudian dikoreksi oleh teknologi video wasit (VAR). “Saya tidak senang dengan penalti (pertama) itu, sama halnya juga dengan keputusan penalti kedua,” kata Mourinho seusai laga seperti dikutip Sky Sports.
Menurut Mourinho, VAR seharusnya melakukan tugasnya saat penalti pertama. Dia melihat terjatuhnya Pogba bukanlah pelanggaran yang pantas diganjar dengan penalti. Sementara itu, dia menyalahkan mutlak wasit dalam keputusan penalti kedua yang dianulir.
Apalagi, manajer asal Portugal itu merasa pemainnya terlebih dulu dijatuhkan sebelum penalti kedua diberikan. Namun, wasit melewatkan itu. “Jadi intinya saya kecewa dengan dua keputusan tersebut,” ungkapnya.
Mourinho begitu frustrasi karena gagal meraih kemenangan yang sudah di depan mata dari mantan timnya. Dia gagal membalaskan dendam setelah kekalahan 1-2 dari MU di Stadion Old Trafford saat paruh pertama liga.
Namun, kekesalan itu bertambah besar karena Mourinho telah meramal MU akan mendapatkan penalti. Sebelum pertandingan, dia sudah memperingatkan anak asuhnya untuk berhati-hati dalam bertahan di kotak penalti.
Sebab, MU merupakan tim yang mendapatkan penalti terbanyak (23 kali), terhitung sejak musim lalu. Jumlah itu setidaknya sembilan kali lebih banyak dibandingkan tim-tim lain di Liga Inggris.
“Kami tahu MU memiliki rekor luar biasa musim ini dari penalti, jadi kami tahu segala sesuatu di dalam kotak itu sangat berbahaya bagi kami. Kami tahu harus sangat berhati-hati saat menahan tendangan atau menjaga pemain lawan karena penalti bisa datang kapan saja,” jelasnya.
Spurs pun harus rela berbagi poin dengan tim tandang, memperpanjang rekor enam laga tanpa kemenangan. Padahal, tuan rumah tampil meyakinkan pada babak pertama meski tanpa penonton di stadion. Spurs unggul lebih dulu lewat gol dari aksi solo Steven Bergwijn. Tendangannya memantul masuk ke gawang setelah terkena tangan kiper lawan, David De Gea.
Setelah turun minum, MU tampak mendapatkan momentum. Beberapa peluang dari Marcus Rashford dan Anthony Martial sempat merepotkan Lloris. Namun, semua upaya itu masih bisa dihentikan kiper tuan rumah.
Masuknya Pogba pada babak kedua mengubah ritme tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Pogba membuat MU mendominasi, sebelum akhrinya mendapatkan penalti dari aksi dribel di kotak penalti lawan. Setelah gol penalti, Spurs sempat mencoba bangkit untuk mencari gol kemenangan. Namun, mereka justru hampir dihukum lagi oleh penalti kedua.
Solskjaer mengaku puas dengan permainan anak asuhnya meski kecewa hanya mendapat satu poin. Dia senang melihat kombinasi Pogba dan Fernandes yang mulai padu di lini tengah. “Hari ini Paul membuktikan dia bisa bermain bersama Bruno. Dan Bruno lagi-lagi mencetak gol untuk kami,” katanya.
Menurut Solskjaer, Pogba berhasil kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya usai cedera yang membatasinya dalam 10 bulan terakhir. “Saya senang dia kembali. Semua orang pasti bisa melihat rasa lapar yang ada dalam dirinya. Dia adalah pesepakbola yang amat-amat hebat,” pungkasnya. (AP/REUTERS)