Andrea Iannone masih jadi pilihan utama Aprilia, jika pebalap Italia itu bebas dari sanksi doping 18 bulan. Namun, Aprilia juga mulai menimbang calon pengganti jika banding Iannone ditolak Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
NOALE, JUMAT – Aprilia dalam dilema menjelang bergulirnya kembali MotoGP di Jerez, Spanyol, pada 19 Juli. Pada satu sisi, tim Italia itu masih menanti keputusan banding hukuman 18 bulan pebalapnya Andrea Iannone terkait doping. Di sisi lain, mereka bersiap menghadapi skenario terburuk, banding Iannone ditolak, dan harus mencari pebalap baru.
Aprilia khawatir Iannone tidak akan bisa membalap musim ini, menyusul keinginan Badan Anti Doping Dunia (WADA) supaya Iannone dihukum maksimal, yaitu empat tahun. Saat ini, Iannone telah dihukum 18 bulan, yang akan berakhir 16 Juni 2021, oleh Dewan Disiplin FIM. Putusan CAS kemungkinan baru akan diumumkan pada Juli atau awal Agustus. Kondisi ini memaksa Aprilia menetapkan pebalap pengganti untuk awal musim ini.
Pilihan terbaik mereka adalah pebalap penguji mereka, Bradley Smith. Namun, pebalap Inggris itu juga terikat dengan tim MotoE WithU Motorsport, dan tim asal Malaysia itu perlu mencari pebalap pengganti. Smith sudah menjadi pengganti Iannone selama tes pramusim menguji motor baru RS-GP. Pebalap berusia 29 tahun itu pun menjadi andalan Aprilia dalam tes privat di Misano pekan lalu.
“Saya pikir manajer Bradley sekarang telah memberi tahu tim MotoE bahwa dia akan menggantikan Iannone hingga informasi selajutnya. Bradley adalah pebalap penguji dan pebalap pengganti kami. Itulah mengapa dia sudah pasti akan mengawali musim untuk kami. Ini keputusan yang tepat, jika sekarang dia dipromosikan sementara ke pebalap reguler. Bradley akan membalap hingga Andrea Iannone bisa kembali membalap. Kami akan mencari waktu pada musim panas apakah Andrea bisa kembali ke lintasan balap musim ini atau tidak,” tegas CEO Aprilia Racing Massimo Rivola kepada Speedweek, Jumat (19/6/2020).
Smith telah terlibat sejak awal pengembangan RS-GP untuk musim 2020 yang menggunakan mesin V4-90 derajat, sama dengan konstruksi mesin Honda dan Ducati. Motor baru yang masih perlu pengembangan untuk menutupi berbagai kekurangan itu membutuhkan pebalap berpengalaman dan memahami kebutuhan tim. Smith pun menjadi pilihan terbaik menggantikan Iannone untuk musim ini.
Sedangkan untuk pebalap tetap pada musim 2021 dan seterusnya, jika banding Iannone ditolak, Aprilia pun sudah mulai mempertimbangkan sejumlah kandidat. Saat ini, beberapa pebalap yang belum memiliki kontrak untuk 2021, antara lain Francesco Bagnaia (Pramac Ducati), Takaaki Nakagami dan Cal Crutchlow (LCR Honda), dan Johann Zarco (Avintia Ducati).
Sedangkan Danilo Petrucci (Ducati) yang posisinya akan ditempati Jack Miller (Pramac) musim depan, diyakini akan segera menjadi pebalap KTM seiring kepindahan Pol Espargaro ke Honda. Negosiasi Petrucci dan KTM serta Espargaro dan Honda masih berlangsung.
“Dalam situasi Andrea tidak bisa membalap bersama kami untuk 2021, masih tetap ada pilihan pebalap yang bagus di bursa. Jika para pebalap yang disebutkan di atas tersedia, saya senang jika kami bisa mendapatkan salah satunya,” tegas Rivola.
“Kami perlu mempertimbangkan apakah kami akan mengambil pebalap berpengalaman karena motor kami masih baru dan belum matang, serta kami masih harus melakukan pengembangan. Pebalap veteran mungkin akan menguntungkan. Tetapi jujur saja, untuk saat ini kami berkonsentrasi supaya Andrea Iannone tetap bisa membalap untuk kami lagi untuk ke depan. Itulah mengapa kami belum melakukan negosiasi dengan para pebalap. Namun, itu akan jelas ketika kami perlu mengganti Andrea,” tegas Rivola.
Namun, situasi bisa sulit bagi Aprilia jika para pebalap yang tersedia di bursa sudah lebih dahulu mengikat kontrak dengan tim lain. Kondisi ini menuntut Aprilia segera masuk ke bursa pepabalap untuk melakukan negosiasi dengan para pebalap yang diincar. “Ya, saya tahu. Kami telah memutuskan menunggu hasil banding Andrea di CAS. Keputusan itu tidak menguntungkan bagi kami ketika harus mencari pebalap (pengganti). Saya sadari itu,” ujar Rivola.
“Pada saat yang sama, ini adil bagi pebalap kami jika kami menunjukan loyalitas kami kepada dirinya dan percaya dia tidak bersalah. Hukuman 18 bulan sangat berat bagi seseorang yang tidak bersalah. Andrea seharusnya tidak dihukum sama sekali. Tetapi kami harus menjalani itu sekarang,” tegas Rivola.
Aprilia pun tidak menutup peluang Bradley Smith menjadi pebalap tetap pada musim 2021. “Ya, mengapa tidak? Dia sekarang memiliki banyak peluang bagus untuk menunjukan kecepatannya. Tahun lalu, Bradley dalam mode pebalap penguji saat mendapat wildcard. Bagaimanapun, kami yakin bahwa jika dia menjadi pebalap tetap dan bisa menjalani lebih banyak balapan, dia akan membaik. Sebagai seorang pebalap, Anda harus menekan “saklar” di dalam otak. Saya berharap Bradley menemukan tombolnya dan menjadi kompetitif,” lanjut Rivola.
Selain Aprilia, tim KTM dan Ducati saat ini juga sedang berusaha memastikan pebalap untuk musim 2021. KTM menunggu proses negosiasi dengan Pol Espargaro yang diinginkan oleh tim pabrikan Honda. Sedangkan Ducati mencari kata sepakat dengan Andrea Dovizioso untuk perpanjangan kontrak. Dovizioso merupakan pebalap papan atas dan bisa menjadi target bagi tim-tim lain jika berada di bursa pebalap.
Namun, Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti menegaskan, Ducati adalah pilihan terbaik bagi Dovizioso. “Kami pilihan terbaik bagi Andrea dari sudut pandang kemampuan bersaing, dan dia pilihan terbaik bagi Ducati untuk alasan yang sama,” tegasnya kepada Moto.it.
“Terlepas dari usianya (34 tahun), saya tahu dia bersiap dengan sangat baik dan terus berlatih dengan komitmen tertinggi. Semua ini membuat saya tidak berpikir ada alasan lain untuk tidak menemukan kesepakatan yang masuk akal sesuai dengan keinginan pebalap dan perusahaan dalam masa perekonomian yang cukup genting ini,” tegas Ciabatti dikutip Motorsport. Ducati dan Dovizioso berharap kesepakatan kontrak telah final sebelum balapan musim ini bergulir di Jerez, pada 19 Juli.