Real Madrid berusaha tampil sempurna saat menjamu Valencia agar tetap bisa menempel ketat Barcelona. Masalahnya, mereka masih melakukan kesalahan yang bisa berakibat fatal dan membuat Zidane marah.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MADRiD, RABU — Para pemain Real Madrid menjalankan misi khusus saat menjamu Valencia di Stadion Alfredo Di Stefano, Jumat (19/6/2020) pukul 03.00 WIB. Selain berusaha memenangi laga, mereka berusaha memperbaiki kesalahan agar Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane tidak marah lagi.
Zidane dikabarkan memarahi para pemain di kamar ganti seusai menjamu Eibar, 3-1, Senin pekan ini. Padahal, El-Real menang 3-1 pada laga tersebut dan masih bisa menempel ketat Barcelona yang masih berada di puncak klasemen.
Marca menyebut Zidane marah karena timnya kehilangan konsentrasi pada babak kedua sehingga Eibar bisa mencetak satu gol. ”Semuanya berjalan baik pada babak pertama dan kami bisa mencetak tiga gol. Jadi, kami merasa bisa rileks,” ujar Zidane pada saat konferensi pers seusai laga.
Di depan para wartawan, Zidane tidak menunjukkan kemarahan tersebut. Namun, Zidane ataupun Madrid sudah tidak bisa menutupi fakta bahwa mereka telah banyak melakukan kesalahan yang mempersulit langkah mereka untuk menuntaskan ambisi menjuarai liga.
Kesalahan itu terutama pada lini pertahanan tim yang sangat terbuka dan menjadi peluang bagi setiap lawan untuk merasakan membobol gawang tim sekelas Madrid dengan lebih mudah. Dalam lima laga La Liga terakhir, El-Real sudah kebobolan enam gol.
Musim ini, mereka sudah kebobolan total 20 gol atau hampir separuh dari jumlah musim sebelumnya yang mencapai 46 gol. Meski masih lebih baik daripada musim lalu, Zidane masih melihat ada tren buruk yang terus terjadi sehingga ia merasa perlu memarahi pemainnya.
Dalam enam laga terakhir itu, Madrid rata-rata kebobolan ketika laga sudah memasuki menit ke-80. Pemain mulai lengah dan lini pertahanan mereka bobol, persis seperti pada laga kontra Eibar. Valencia bahkan pernah melakukan hal serupa pada pertengahan Desember lalu ketika mereka menjamu Real Madrid dan menahan imbang 1-1.
Pada laga itu, Valencia bisa membobol gawang Real Madrid pada menit ke-78 melalui Carlos Soler. Madrid baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-90+5 melalui Karim Benzema. Kebetulan hal serupa juga dialami Valencia ketika ditahan imbang 1-1 oleh Levante pada akhir pekan lalu. Valencia unggul lebih dulu sebelum Levante menyamakan kedudukan di atas menit ke-90.
”Kami pernah hampir mengalahkan Real. Sekarang kami hanya perlu mengoreksi beberapa kesalahan dan saya harap kami bisa meraih tiga poin (mengalahkan Real),” ujar Soler dilansir laman Valencia. Kepercayaan diri ini wajib diwaspadai Zidane dan Real.
Celah Barcelona
Meski demikian, Real Madrid masih bisa optimistis dalam perebutan gelar juara liga apabila melihat penampilan Barcelona yang juga ceroboh saat menghadapi Leganes di Camp Nou, Rabu (17/6/2020) dini hari WIB. Meski menang 2-0 atas Leganes, Barcelona masih memperlihatkan sejumlah celah di lini pertahanan. Cerita bisa berbeda apabila Leganes pada laga itu memiliki lebih banyak keberuntungan.
Penyerang Leganes, Miguel-Angel Guerrero, misalnya, kurang beruntung ketika menembak pada menit ke-11. Pemain pinjaman dari Olympiakos ini tidak menyangka bek Barcelona, Clement Lenglet, bisa berdiri pada posisi yang tepat untuk menahan tembakan tersebut. Peluang gol yang cukup bagus itu pun terbuang.
Tidak lama kemudian, Guerrero kembali mendapat peluang bagus, tetapi bola yang ditendangnya masih membentur tiang gawang. ”Kami sungguh beruntung pada menit-menit awal,” kata Pelatih Barcelona Quique Setien.
Sebagai pelatih tim seperti Barcelona, Setien juga beruntung memiliki sejumlah pemain ”ajaib”. Salah satunya adalah pemain berusia 17 tahun, Ansu Fati, yang mampu menjadi pembeda dengan mencetak gol menjelang akhir babak pertama. Dalam posisi yang sulit karena dikepung enam pemain lawan, Fati masih bisa melepaskan tembakan akurat ke gawang Leganes. Ini merupakan golnya yang kelima dalam 17 penampilannya bersama Barcelona.
Keajaiban lainnya, tentu saja berasal dari Lionel Messi yang kali ini menyumbang gol kedua Barcelona pada laga itu. Ia mencetak gol itu dari titik penalti setelah dijatuhkan saat menggiring bola mendekati gawang Leganes. Messi pada musim ini telah mengoleksi 21 gol di Liga Spanyol musim ini.
Barcelona masih kokoh di puncak klasemen dengan 64 poin, sedangkan Real Madrid berada di peringkat kedua dengan 59 poin. Kedua tim ini dituntut tampil sempurna dalam beberapa laga ke depan sehingga wajar apabila kesalahan kecil mampu membuat Zidane marah besar. (AFP/REUTERS)