Pelatih NBA berusia senja menghadapi teka-teki masa depan di tengah normal baru. Larangan tampil di sisa musim bisa mengakhiri karier mereka lebih cepat dari rencana.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
ORLANDO, KAMIS — Wacana NBA untuk tidak akan melibatkan pelatih berusia senja dalam kelanjutan musim ini membuat nasib mereka tidak jelas. Hal ini tidak hanya berdampak pada sisa musim ini, tetapi wacana tersebut juga mengancam peluang melatih mereka pada masa depan.
Kekhawatiran terbesar berada di pundak tiga pelatih tertua di NBA, yakni Mike D’Antoni (69) dari Houston Rockets, Alvin Gentry (65) dari New Orleans Pelicans, dan Gregg Popovich (71) dari San Antonio Spurs. Ketiganya berpotensi besar tidak bisa mendampingi tim karena alasan keselamatan.
Asosiasi Pelatih NBA (NBCA) menyebut, ancaman bagi mereka bisa lebih besar. Direktur Eksekutif NBCA Dave Fogel dan Presiden NBCA Rick Carlisle khawatir para pelatih tersebut kesulitan mendapat kerja pada masa depan. Kegagalan tim di akhir musim ini tetap tanggung jawab mereka meski aturan menghalangi mereka mendampingi tim.
NBCA menyatakan, kesehatan dan keselamatan semua pelatih NBA adalah prioritas mereka. Namun, mereka juga khawatir dengan nasib para pelatih. ”Konsentrasi kami bagaimana pelatih bisa bekerja dan untuk mengamankan pekerjaan masa depan mereka,” kata Fogel, seperti dikutip ESPN pada Kamis (18/6/2020).
Ancaman bagi masa depan para pelatih sangat nyata. Sebab, akhir dari pandemi Covid-19 masih menjadi teka-teki. Hal itu akan membuat protokol normal baru hampir pasti tetap akan diterapkan musim depan. Jika itu terjadi, tim pasti akan mempertimbangkan berkali-kali untuk merekrut pelatih berusia di atas 60 tahun.
Sebelumnya, komisioner NBA, Adam Silver, menyatakan, pelatih berusia senja akan dilarang mendampingi tim di pinggir lapangan. Mereka hanya boleh berada di ruang ganti dengan protokol yang sangat ketat. Hal itu demi keselamatan sang pelatih.
NBPA melihat karantina dan protokol di kawasan pertandingan, Disney World Orlando, sudah lebih dari cukup untuk menjamin keselamatan pemain dan staf. Karena itu, mereka melihat tidak ada ancaman signifikan, terutama bagi pelatih berusia senja. Seharusnya, para pelatih bisa memutuskan keinginannya dengan risiko yang ditanggung sendiri.
Warren LeGarie, agen untuk D’Antoni dan Gentry, juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pelatih tersebut. ”Saya harap ada solusi segera untuk masalah ini,” ucapnya.
Sementara NBA telah merilis protokol kesehatan dan keselamatan setebal 113 halaman yang telah dibagikan kepada setiap tim pada Rabu. Salah satu protokolnya, semua anggota tim wajib mengisi kuesioner yang berisikan kondisi kesehatan masing-masing. Kuesioner itu akan ditinjau oleh seorang dokter tim. Jika dokter menentukan anggota tim rentan dari sisi kesehatan, mereka akan langsung dilarang ikut ke Orlando.
NBA dijadwalkan mulai kembali pada 31 Juli mendatang. Kompetisi hanya akan diikuti 22 tim yang akan bertanding 8 kali pada musim reguler. Kemudian, 16 tim dari dua wilayah akan saling bertanding di babak penyisihan. Pemain dan staf akan dikarantina di Disney World selama musim kompetisi.