Pol Espargaro tidak menutupi keinginannya untuk bergabung dengan tim pabrikan Honda. Namun, meninggalkan KTM akan sangat menyedihkan. Kini, dia dalam dilema untuk tetap loyal atau pergi demi memburu gelar juara MotoGP.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
BARCELONA, RABU — Pol Espargaro memiliki ikatan emosional yang kuat dengan KTM karena terlibat sejak debut tim pabrikan asal Austria itu di MotoGP pada 2017. Ia merasa sedih jika pada akhir musim ini harus meninggalkan KTM setelah empat tahun bersama. Namun, tawaran dari tim pabrikan Honda sangat menggoda karena membuka lebar pintu untuk meraih gelar juara dunia.
Pebalap asal Spanyol itu menjadi target incaran tim pabrikan Honda untuk mendampingi Marc Marquez mulai musim depan. Espargaro tidak menutupi keinginannya untuk bergabung dengan Honda karena motor mereka bisa mengantar dirinya menjadi juara dunia. Mimpi menjuarai MotoGP terus dia rawat, dan peluang itu kini ada di atas meja.
”Kita telah melihat dalam beberapa tahun terakhir, pada akhirnya yang juara adalah Marquez. Marc adalah legenda, dia pebalap yang sangat, sangat bagus, pebalap yang mengagumkan, tetapi pada akhirnya dia memacu Honda yang artinya motor itu bisa juara,” tutur Espargaro dalam video wawancara dengan MotoGP, Rabu (17/6/2020).
”Dia menunjukkan di setiap balapan, dia menunjukkan di akhir kejuaraan dengan selisih yang sangat besar dengan pebalap kedua, dalam hal poin. Jadi, menurut saya, Honda saat ini adalah motor yang paling diinginkan. Ini sesuatu yang jelas, semua orang menginginkan motor ini, dan semua orang juga bisa menginginkan Ducati, karena kedua motor itu yang terbaik di barisan pada saat ini,” tutur juara Moto2 musim 2013 itu.
”Sudah pasti saya ingin pergi ke salah satu di antara mereka, tetapi saya juga ingin melihat bagaimana situasi kami di KTM dan melihat apa yang bisa kami lakukan. Atas dasar alasan itu, ini masih terlalu dini, dan siapa yang tidak menginginkan kedua motor itu. Itu merupakan motor-motor impian bagi semua pebalap MotoGP untuk meraih gelar juara,” lanjut Espargaro.
Sebelum menjadi incaran Honda, Espargaro dikabarkan dilirik oleh Ducati sebagai kandidat pengganti Andrea Dovizioso jika memutuskan pergi di akhir musim ini. Namun, Ducati kini fokus memperpanjang kontrak Dovizioso. Tim pabrikan asal Italia itu menilai, saat ini hanya Dovizioso yang bisa memberi jaminan prestasi. Dia pebalap yang matang, dan masih kompetitif meskipun sudah berusia 34 tahun. Dovizioso dalam tiga musim terakhir selalu finis sebagai runner-up.
Dengan fokus Ducati itu, kini Espargaro menjadi incaran Honda. Jika dia bergabung dengan Honda pada 2021, posisi Alex Marquez akan digeser ke tim satelit LCR Honda. Itu juga berarti akan menggusur salah satu dari pebalap LCR, Cal Crutchlow atau Takaaki Nakagami. Terkait peluang Espargaro memacu motor RC213V musim depan, Manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig menegaskan, saat ini belum ada kontrak baru dengan siapa pun selain yang sudah diumumkan. Setali tiga uang, Espargaro menyatakan saat ini belum ada yang final. ”Yang pasti belum ada yang pasti saat ini,” tegasnya.
”Saat ini, di MotoGP, ada beberapa kursi kosong, dan saya akan bebas kontrak pada akhir tahun ini, serta tim pabrikan MotoGP menginginkan pebalap dan saya bebas untuk mendengarkan tawaran mereka. Ini situasi yang sangat baik jika Anda berada di tim pabrikan seperti KTM dengan nama besar, pabrik besar, dan kami berjuang meraih sesuatu yang sangat menarik pada akhir tahun ini, harapan besar di pundak saya,” ujar Espargaro menjelaskan situasi yang dia hadapi.
”Mendapat tawaran lain sudah pasti menjadi impian setiap pebalap karena dua tim pabrikan di atas meja, dan yang lain ada dalam ”permainan” (bursa pebalap). Kami berbicara dengan mereka semua. Tentu saja saya tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, tetapi ini bagus bagi diri saya. Saya dalam momentum yang baik, musim lalu saya memiliki musim yang bagus dan saya menjalani proses pengembangan dengan KTM dan saya pikir kami dalam situasi yang bagus,” ujar Espargaro.
Tidak muda lagi
Hubungan antara dirinya dan KTM memang sangat kuat, dan tim pabrikan itu juga menginginkan Espargaro bertahan. CEO KTM Stefan Pierer kepada
Speedweek mengatakan, peluang Espargaro bertahan masih terbuka, dan kepastiannya akan diumumkan paling lambat pada 15 September. Sementara Direktur Balapan KTM Mike Leitner memberi indikasi bahwa Espargaro tidak akan bertahan. ”Bagi Pol, Honda adalah peluang baru yang sangat bagus,” ujar Leitner.
Bagi Espargaro, meninggalkan KTM tidak akan mudah mengingat dia ikut merintis jalan tim itu di MotoGP sejak musim pertama pada 2017. Sat ini merupakan tahun keempat dirinya di KTM. Masa-masa sulit tidak membuat mereka berpisah. Masa-masa sulit itulah yang membuat hubungan dirinya dan KTM sangat kuat. ”Jika saya meninggalkan tim, ini akan menjadi sesuatu yang menyedihkan bagi saya. Namun, yang sangat jelas adalah saya bukan pebalap muda berusia 24 tahun yang datang ke KTM, dan memiliki tahun-tahun untuk dihabiskan, atau bertahan, atau berinvestasi di motor untuk memenangi kejuaraan dunia,” tuturnya.
”Sekarang, kami tidak dalam situasi seperti itu (memiliki motor untuk juara), dan bagi saya itu berat. Saya sudah berusia 29 tahun, saya bukan yang tertua, tetapi akan menjadi yang tertua di barisan, dan sekarang saya ingin menunjukkan potensi saya. Namun, saya tidak tahu—karena musim belum dimulai—apakah motor siap untuk bersaing meraih juara dunia dalam satu atau dua tahun, karena saya tidak memiliki 10 tahun lagi. Ya, jadi ini masa kritis. Pada satu sisi saya dalam kondisi seimbang dengan banyak emosi, di sisi lain saya mencari motor untuk menang, ini situasi yang sangat sulit,” papar Espargaro.
Saya akan sampaikan setelah selesai. Saat ini, saya bisa katakan ini belum selesai, belum pasti, dan saya tidak mengumumkan apa pun, hanya berbicara. Suatu saat saya akan mengumumkan jika sudah pasti. Ini hanya masalah waktu. Akan tiba saatnya.
”Saya akan sampaikan setelah selesai. Saat ini saya bisa katakan ini belum selesai, belum pasti, dan saya tidak mengumumkan apa pun, hanya berbicara. Suatu saat saya akan mengumumkan jika sudah pasti. Ini hanya masalah waktu. Akan tiba saatnya,” pungkas Espargaro terkait kepindahannya ke tim pabrikan Honda musim depan.
Sementara kakak Pol Espargaro, Aleix Espargaro, yang baru saja menyelesaikan perpanjangan kontrak di tim Aprilia, menilai tawaran dari Honda akan sulit ditolak. ”Secara pribadi, saya tidak tahu apakah keinginan Honda pada adik saya besar atau tidak. Ini mirip dengan ketika Ferrari menelepon Anda, ini sulit untuk ditolak. Kita lihat apa yang akan terjadi,” ujar Aleix Espargaro dikutip
GPOne.
”Menurut saya, Repsol Honda adalah tim impian dalam sejarah Kejuaraan Dunia MotoGP dan jika ada peluang tersebut, akan sulit untuk mengatakan tidak,” tegas Aleix Espargaro.