Bayern Muenchen meraih gelar Liga Jerman ke-30 setelah menumbangkan Werder Bremen 1-0 di pekan ke-32. Prestasi itu menjadi capaian awal era manajemen baru Die Roten;.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MUENCHEN, RABU — Gelar Liga Jerman musim 2019/2020 memberi makna yang dalam bagi Bayern Muenchen. Titel juara liga ke-30 selama 120 tahun usia klub itu tidak hanya menjadi rekor baru atas kedigdayaan ”Die Roten” di Jerman, tetapi juga menjadi penanda kehadiran era baru Bayern, yang memboyong para legenda hidup untuk mengelola klub dari luar lapangan hijau.
Pada November 2019, Bayern berada pada titik nadir musim ini. Mereka memulai bulan itu dengan tumbang 1-5 dari Eintracht Frankfurt, kekalahan terbesar musim 2019/2020. Hasil itu membuat Muenchen terperosok, hingga berada di peringkat ke-7 klasemen pada pertengahan Desember.
Dalam kondisi itu, Bayern menggelar rapat pemegang saham dan memutuskan penyegaran organisasi klub. Presiden Bayern Uli Hoeness memasuki masa purnatugas setelah 49 tahun mengabdi di klub, sedangkan kontrak CEO Karl-Heinz Rummenigge akan berakhir pada Desember 2021.
Bayern lalu memanggil ”pulang” dua legenda hidup, mantan kiper, Oliver Kahn, dan bekas bek sayap, Hasan Salihamidzic. Kahn diangkat sebagai anggota dewan direksi dan diproyeksikan sebagai CEO saat kontrak Rummenigge berakhir. Salihamidzic ditunjuk menjadi Direktur Olahraga. Adapun posisi Hoeness digantikan mantan Direktur Eksekutif Adidas Herbert Hainer.
Setelah mengakhiri kerja sama dengan pelatih Niko Kovac seusai kekalahan memalukan dari Frankfurt, Bayern mempromosikan asisten pelatih, Hansi-Dieter Flick, sebagai pengganti. Meskipun sempat dikaitkan dengan sejumlah pelatih terkenal, seperti Arsene Wenger, Thomas Tuchel, hingga Mauricio Pochettino, para pejabat baru Bayern akhirnya memastikan kontrak Flick hingga 2023.
Musim depan, Flick akan ditemani pencetak gol terbanyak di Piala Dunia dengan 16 gol, yakni Miroslav Klose, sebagai asisten pelatih. Musim ini, Klose menangani tim Bayern U-17.
”Gelar (Bundesliga) ini adalah trofi pertama saya sebagai presiden klub yang memberi perasaan luar biasa. Di tengah masa transisi klub dengan kehadiran Kahn dan Salihamidzic, kami berkomitmen untuk mempertahankan gen Bayern, yaitu kemenangan,” ucap Hainer pada laman klub, Rabu (17/6/2020).
Oleh karena itu, Hainer menargetkan Bayern mengejar trofi lain di musim ini. Dimulai dengan ambisi memenangi laga final Piala Jerman, 4 Juli, melawan Bayer Leverkusen di Stadion Olimpiade, Berlin. Setelah itu, Bayern berambisi merebut kembali Liga Champions Eropa yang bergulir lagi pada Agustus. Bayern akan bertemu Chelsea pada laga kedua babak 16 besar di Allianz Arena. Pada laga pertama di Stadion Stamford Brigde, London, Die Roten unggul tiga gol tanpa balas.
Rummenigge menekankan, siapa pun sosok yang memimpin Bayern dari balik meja harus mampu mempertahankan filosofi permainan menyerang. Pemilihan pelatih, lanjutnya, menjadi suatu hal yang krusial untuk menjaga identitas klub itu. Karena itu, Rummenigge pun tak menyembunyikan sukacitanya atas sukses Flick membawa Bayern juara dengan permainan yang atraktif.
”Kami tidak sekadar mengejar kemenangan, meraih poin, dan mencetak banyak gol, tetapi juga penting bagaimana cara tim bermain. Kami ingin mempersembahkan trofi kepada para fan, di saat bersamaan menginspirasi mereka dengan sepak bola menyerang,” kata mantan striker Bayern 1974-1984 itu.
Fleksibilitas Flick
Kemenangan 1-0 atas tuan rumah Werder Bremen di pekan ke-32 mematenkan 11 kemenangan beruntun di liga, termasuk 7 kemenangan setelah Liga Jerman dilanjutkan di era wabah Covid-19. Hasil itu memastikan Bayern mengunci gelar Liga Jerman ke-30, dengan sisa dua laga musim ini. Bayern mengumpulkan 76 poin sehingga tidak bisa lagi dikejar peringkat kedua, Borussia Dortmund, yang memiliki 66 poin. Dortmund baru memainkan laga ke-32 lawan Mainz 05, Kamis (18/6/2020) dini hari WIB.
Secara total, Flick memimpin Bayern di 28 pertandingan seluruh kompetisi dengan 25 kemenangan, atau rata-rata 2,62 poin per laga. Pada era Flick, Bayern mampu mereka mencetak 68 gol dan hanya 15 kali kebobolan.
Statistik impresif itu tidak lepas dari fleksibilitas formasi yang diterapkan Flick. Meskipun sempat diragukan karena tidak pernah menangani tim besar sebelumnya, Flick mampu mengelola ruang ganti Bayern yang sempat bergejolak atas kebijakan Kovac merotasi pemain utama, seperti Thomas Mueller, Manuel Neuer, dan Jerome Boateng.
Di tangan Flick, Neuer kembali diberi jaminan sebagai kapten tim. Boateng menjadi pemain utama di lini belakang yang berperan sebagai ball playing defender. Melawan Bremen, Boateng menjadi pemain yang melakukan operan terbanyak dengan 104 kali mengalirkan bola ke rekan setim. Mueller menjadi ”raja” asis dengan kolesksi 16 asis dari 20 asis yang ia ciptakan selama Liga Jerman musim ini.
Flick juga terbukti mampu mengeluarkan permainan terbaik anak asuhannya dengan menempatkan sejumlah pemain di posisi baru. David Alaba yang awalnya bek sayap ditempatkan sebagai bek tengah menemani Boateng. Pemain muda asal Kanada, Alphonso Davies, yang memulai karier sebagai penyerang sayap bertransformasi sebagai bek sayap. Terakhir, Joshua Kimmich mampu menjadi jenderal lapangan tengah di era Flick meski sebelumnya telah dikenal sebagai bek sayap terbaik di Jerman.
”Saya menyukai pendekatan menyerang dan pendekatan individu (Jupp) Heynckes serta gaya bertahan yang mengutamakan detail seperti (Giovanni) Trapattoni. Mereka membentuk pendekatan saya sebagai pelatih,” kata pelatih berusia 55 tahun itu kepada RUND-Magazin beberapa waktu lalu.
Heynckes adalah pelatih Bayern yang mempersembahkan treble di musim 2012/2013. Flick pernah membantu Trapattoni ketika pelatih senior asal Italia itu menangani tim Austria, Red Bull Salzburg, pada 2006.
”Dalam waktu singkat, dia (Flick) mampu membentuk tim yang berbeda, bermain atraktif, dan sepak bola berorientasi tim. Bayern memiliki kesempatan hebat memiliki pelatih untuk masa panjang yang mampu membentuk era baru,” tutur Heynckes seperti dikutip Kicker.
Menurut penulis kolom Liga Jerman di Kicker, Karlheinz Wild, kekuatan utama Bayern di musim ini adalah pemahaman baik Flick terhadap seluruh pemainnya. ”Bayern adalah kombinasi sempurna antara kualitas terbaik sepak bola dan mentalitas unik yang selalu mengejar trofi,” tulis Wild.
Bayern akan menerima trofi juara Liga Jerman tanpa disaksikan penonton di Allianz Arena, Sabtu (20/6/2020), setelah melakoni laga ke-33 melawan Freiburg. ”Sulit rasanya untuk merayakan gelar juara tanpa fans di tribune stadion,” kata penyerang Robert Lewandowski. (AFP)