Berbeda dengan AS Terbuka, penyelenggara Grand Slam Perancis Terbuka akan mengizinkan penggemar tenis menonton langsung di stadion. Babak utama diundurkan satu minggu untuk menggelar babak kualifikasi.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
PARIS, RABU — Berbeda dengan Amerika Serikat Terbuka, penggemar tenis akan diperbolehkan menonton turnamen tenis Perancis Terbuka secara langsung di stadion. Tiket untuk Grand Slam lapangan tanah liat di Roland Garros, Paris, itu akan mulai dijual sekitar akhir Juni atau awal Juli.
”Sudah pasti Perancis Terbuka tidak akan digelar tertutup. Namun, belum ada keputusan tentang jumlah penonton yang boleh datang. Kami akan putuskan setelah berdiskusi dengan otoritas publik,” ujar Presiden Federasi Tenis Perancis (FFT) Bernard Giudicelli di Paris, Rabu (17/6/2020).
Keputusan memperbolehkan kedatangan penonton di Perancis Terbuka itu berbeda dengan penyelenggaraan AS Terbuka. Grand Slam lapangan keras di New York tersebut tak ingin mengambil risiko menjadi tempat penularan virus Covid-19 dengan digelar tanpa penonton.
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan Asosiasi Tenis AS (USTA), Rabu malam WIB, AS Terbuka akan digelar sesuai jadwal, 31 Agustus-13 September. Selain tanpa penonton, AS Terbuka akan mengurangi jumlah staf dan petugas lapangan.
Babak kualifikasi, ganda campuran, yunior, dan nomor tenis sepatu roda ditiadakan. Adapun undian ganda putra dan putri dikurangi, masing-masing, dari 64 menjadi 32.
Sementara itu, FFT belum mengumumkan protokol kesehatan detail untuk Perancis Terbuka. Mereka baru memutuskan mundurnya penyelenggaraan babak utama, dari 20 September-4 Oktober menjadi 27 September-11 Oktober, agar bisa menyelenggarakan babak kualifikasi, sepekan sebelumnya. Jadwal tersebut mundur dari rencana, 24 Mei-7 Juni, sehubungan dihentikannya turnamen tenis di semua level sejak pertengahan Maret.
Giudicelli mengatakan, perubahan jadwal itu telah dikonsultasikan dengan Federasi Tenis Internasional (ITF), serta dua badan tenis profesional lainnya, ATP dan WTA. Apalagi, ketiga badan tersebut telah menyusun jadwal baru dan akan menggelar kembali kompetisi tenis pada Agustus.
”Dalam konteks saat ini, kami menyadari adanya hak istimewa untuk menyelenggarakan Perancis Terbuka dalam format biasa. Apalagi, kami bisa menggelar kualifikasi yang bisa diikuti petenis-petenis peringkat rendah. Finansial mereka terganggu dengan dihentikannya kompetisi,” tutur Giudicelli.
Dengan tiga turnamen Masters dan dua Grand Slam dalam waktu tujuh pekan, sejak 22 Agustus hingga 11 September, petenis kemungkinan akan selektif dalam memilih turnamen. Namun, Direktur Turnamen Perancis Terbuka Guy Forget yakin, petenis-petenis top akan tampil di Roland Garros.
”Sebanyak 75 dari petenis 100 besar dunia berasal dari Eropa. Saya yakin, mereka akan mempersiapkan diri untuk mencapai puncak penampilan di Paris,” kata Forget.
Mengikuti aturan
Pada saat yang sama, ATP dan WTA mengumumkan jadwal turnamen yang akan dimulai lagi Agustus. Turnamen ATP, untuk petenis-petenis putra, akan dimulai dengan ATP 500 Washington pada 14 Agustus, sementara turnamen putri diawali WTA Palermo, 3 Agustus.
Presiden ATP Andrea Gaudenzi mengatakan, turnamen akan diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan dan keamanan, serta mengikuti kebijakan perjalanan internasional. ”Pada setiap kesempatan, kami akan memastikan bahwa setiap turnamen digelar dalam lingkungan yang aman,” kata Gaudenzi.
Setelah ATP Washington, rangkaian turnamen putra dilanjutkan di lapangan keras lainnya, yaitu ATP Masters Cincinnati dan AS Terbuka. Sesuai proposal USTA, kedua turnamen tersebut akan diselenggarakan di tempat yang sama, yaitu Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York.
Setelah itu, persaingan akan berlanjut di lapangan tanah liat dengan Perancis Terbuka sebagai puncak. Sebelum itu, ada dua turnamen ATP Masters 1000, yaitu Madrid dan Roma.
Adapun WTA mengumumkan 20 turnamen hingga akhir musim. Setelah rangkaian turnamen di Amerika dan Eropa, persaingan akan berlanjut ke Asia, mulai Oktober.
”Kehadiran dan energi dari penonton di stadion sangat dirindukan. Tetapi, partner kami di bidang penyiaran dan media sosial tengah mendalami cara baru untuk terikat dengan penggemar,” ujar Presiden WTA Steve Simon. (AFP/REUTERS)