Bayern Muenchen datang ke Bremen untuk mencari tiga poin demi mengunci gelar juara Liga Jerman musim ini. Sementara itu, Werder Bremen hanya bisa mengharap keajaiban datang.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
BREMEN, SENIN - Bayern Muenchen akan memastikan gelar juara Liga Jerman yang kedelapan secara beruntun jika berhasil mengalahkan Werder Bremen di Weserstadion, Bremen, Rabu (17/6/2020) pukul 1.30 WIB. ”Die Roten” berlari kencang selama hampir satu dekade terakhir dan telah menciptakan ”sekat” pada laga nanti.
Sekat tesebut membuat Bayern dan Bremen tampak bagaikan bumi dan langit. Perbedaan kedua tim terlihat sangat mencolok hanya dengan melihat misi masing-masing tim pada laga ini. Bayern sudah memikirkan bagaimana merayakan gelar juara, sedangkan Bremen sibuk berpikir bagaimana memperoleh tambahan tiga poin agar tidak terdegradasi.
Apabila memenangi laga ini, Bayern akan mengumpulkan 76 poin dengan dua laga tersisa. Jumlah poin tersebut sudah tidak bisa dikejar Borussia Dortmund yang berada di peringkat kedua dengan 66 poin. Total poin yang bisa diraih Dortmund apabila bisa memenangi ketiga laga tersisa hanya 75 poin.
Sebaliknya, Bremen kini berada di peringkat ke-17 dengan 28 poin. Mereka berharap bisa memenangi ketiga laga tersisa dan sedikit keajaiban untuk bertahan di Bundesliga pada musim depan. Target realistis mereka adalah finis di peringkat ke-16 untuk mengikuti playoff degradasi-promosi melawan tim dari Bundesliga 2.
Dengan lebih banyak keajaiban, Bremen bisa menggusur Mainz 05 yang kini berada di peringkat ke-15 dengan 31 poin. Namun, skenario itu bisa terjadi jika Bremen memenangi ketiga laga sisa dan para pesaingnya terus kehilangan poin.
Rencana itu akan sulit dijalankan Bremen ketika menjamu tim sekelas Bayern, yang hanya kalah empat kali dalam 31 laga dan sudah mencetak sebanyak 92 gol. Gawang Bayern pun baru kebobolan 31 kali sejak awal musim.
Sementara itu, Bremen baru bisa menang tujuh kali dan sudah kalah 17 kali pada musim ini. Mereka baru bisa mencetak 35 gol dan sudah kebobolan sebanyak 64 gol. Pada Desember 2019, Bayern dengan mudah menggilas Bremen, 6-1, di Stadion Allianz Arena.
Jelang laga tersebut, pelatih Bayern Muenchen Hansi Flick menegaskan timnya sudah bertekad untuk mengunci gelar juara dan tidak mau Bayern bermurah hati terhadap Bremen. ”Kami tidak akan memberikan ‘hadiah’ apapun kepada Bremen. Kami ingin mencapai tujuan kami dan semuanya terserah pada kami,” ujar Flick.
Kekuatan maksimal
Flick enggan meremehkan Bremen dan mengingatkan para pemainnya bahwa calon lawan mereka tetap bisa memberi kejutan. Apalagi Bremen baru saja membantai tim penghuni dasar klasemen, Paderborn, 5-1, pada akhir pekan lalu. Satu-satunya cara bagi Flick adalah mengerahkan kekuatan maksimal dan segera mengamankan trofi dari genggaman mereka.
Pada laga sebelumnya melawan Borussia Moenchengladbach, Bayern terpaksa menyimpan dua senjata utama, yaitu Robert Lewandowski dan Thomas Mueller, yang menjalani hukuman akumulasi kartu. Namun, mesin gol dan mesin assist Bayern itu justru sudah beristirahat dan bisa tampil bugar di Bremen.
Lewandowski punya motivasi pribadi yang bisa menguntungkan tim, yaitu memperbaiki rekornya sebagai striker tertajam di Bundesliga. Kini ia sudah mencetak 30 gol, sama seperti pencapaiannya pada akhir musim 2015-2016 dan 2016-2017. Jika bisa mencetak 10 gol lagi dalam tiga laga terakhir, ia bisa menyamai rekor legenda Bayern, Gerd Mueller.
Adapun Thomas Mueller saat ini telah mencatat 20 assist dan menjadi pemain yang berbahaya jika tidak dimatikan langkahnya. Wajar apabila pelatih Werder Bremen, Florian Kohfeldt, tidak bisa bergembira melihat timnya merayakan kemenangan besar sejak April 2017. Ia sudah merasakan ancaman Bayern.
”Tidak ada alasan bagi kami untuk larut dalam euforia (setelah mengalahkan Paderborn). Kami belum memenangi apapun dan masih berada di zona degradasi,” kata Kohfeldt. Pelatih berusia 37 ini sudah lima kali menghadapi Bayern dan selalu kalah.
Mengejar treble
Bayern pada musim ini ingin mengulang kesuksesan mereka dalam menyabet treble winner atau meraih tiga gelar juara dalam satu musim pada musim 2012-2013. Trofi Liga Jerman yang bisa mereka amankan di Bremen merupakan langkah awal.
Bayern masih berpeluang menjuarai Piala Jerman dan Liga Champions musim ini. Di ajang Piala Jerman, mereka akan menghadapi Bayer Leverkusen. Sementara itu di Liga Champions, Bayern sudah mengalahkan Chelsea, 3-0, pada laga pertama babak 16 besar.
Rencana UEFA untuk melanjutkan babak fase gugur Liga Champions musim ini dengan format satu laga membuat Flick merasa diuntungkan. ”Saya sudah terbiasa menjalani turnamen dan saya rasa kami bisa menjalani (Liga Champions) dengan baik,” katanya.
”Sekat” yang diciptakan Bayern di Bundesliga akan lebih tebal apabila treble itu bisa mereka raih. Kini, bola ada di kaki Bremen yang berpeluang menghancurkan “sekat” itu Weserstadion. (AFP/REUTERS)