NBA tetap ingin melanjutkan kompetisi sekaligus menghormati sikap setiap pemain. Mereka memastikan para pemain yang menolak melanjutkan kompetisi tidak akan dinyatakan melanggar kontrak kerja.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
ORLANDO, SELASA — Perdebatan mengenai kelanjutan kompetisi Liga Basket Amerika Serikat (NBA) musim ini terus memanas. Komisioner NBA, Adam Silver, lantas mencari jalan tengah dengan memberikan kebebasan kepada para pemain NBA untuk memilih ikut melanjutkan atau melewatkan musim ini, Selasa (16/6/2020).
Bagi para pemain yang memilih untuk tidak melanjutkan kompetisi musim ini, Silver menjamin para pemain tersebut tidak bakal dianggap melanggar kontrak. Menurut Silver, NBA tetap berusaha menuntaskan kompetisi musim ini dan membebaskan para pemain untuk memilih. Itu merupakan jalan terbaik.
Padahal, pekan lalu, Adrian Wojnarowski, jurnalis NBA terkemuka dari ESPN, telah melaporkan bahwa pemain yang memilih untuk tidak bermain di Orlando, Florida, tidak akan dibayar untuk pertandingan yang sudah mereka mainkan pada musim ini.
Silver menyatakan, ia telah mendengar semua kegelisahan yang disampaikan para pemain NBA pada beberapa hari terakhir. Sikap para pemain NBA saat ini terbelah karena sejumlah pemain telah menyuarakan penolakan terhadap rencana NBA melanjutkan kompetisi.
Suara-suara sumbang dari para pemain yang dimotori bintang Brooklyn Nets, Kryrie Irving, menyiratkan kekhawatiran mengenai dua hal, yaitu keselamatan para pemain dan melemahnya kampanye kesetaraan ras yang sedang terjadi di AS. Bagi mereka, basket saat ini bukan hal yang terpenting untuk diperjuangkan.
Di tengah pandemi, NBA berencana melanjutkan kompetisi dalam area tertutup di Disney World Orlando, mulai akhir Juli nanti, demi menjaga keselamatan para pemain. Konsekuensinya, para pemain ikut dikarantina di tempat itu selama sekitar tiga bulan sehingga mereka khawatir tidak bisa bertemu keluarga.
Persoalan bertambah ketika warga AS gencar mengampanyekan kesetaraan ras setelah seorang warga kulit hitam, George Floyd, tewas saat ditangkap polisi. Para pemain NBA sudah ikut ambil bagian dalam kampanye bertajuk ”Black Lives Matter”. Jika dikarantina di Orlando, pemain merasa terkucilkan dan tidak akan bisa lagi ikut berjuang dalam kampanye itu.
”Dengar, ini memang bukan situasi yang ideal. Kami sedang berupaya mencari cara untuk kembali normal di tengah pandemi dan resesi dengan 40 juta penganggur. Lalu, sekarang, muncul kerusuhan sosial di negeri ini,” ujar Silver yang juga memahami bahwa para pemain akan banyak berkorban dengan rencana ini, seperti dikutip ESPN.
Namun, Silver meyakinkan bahwa para pemain tetap bisa ambil bagian dalam memperjuangkan kesetaraan ras ketika kompetisi dilanjutkan. Dengan kembali bermain, para pemain kembali mendapat panggung untuk menunjukkan talenta yang mereka miliki dan membuktikan bahwa para pemain NBA—yang sebagian besar berkulit hitam—merupakan aset penting di AS.
Ini akan menjadi kesempatan bagi para pemain (NBA) untuk menarik perhatian publik terhadap isu yang sedang terjadi. Perhatian dunia akan tertuju ke Orlando.
Bisa tetap bersuara lantang
Selain itu, mereka tetap bisa dilihat dunia dan bersuara lantang. ”Ini akan menjadi kesempatan bagi para pemain untuk menarik perhatian publik terhadap isu yang sedang terjadi. Perhatian dunia akan tertuju di Orlando,” kata Silver kemudian.
Para pemain NBA, seperti point guard Portland Trail Blazers, Damian Lillard, merasa tidak nyaman untuk melanjutkan kompetisi. Namun, ia bisa menangkap poin penting yang disampaikan Silver. Dengan kembali bermain basket, para pemain bisa menyelamatkan ekonomi mereka sekaligus kembali membangun komunitas masing-masing.
Lillard sadar akan kehilangan pendapatannya yang bisa ia gunakan untuk membesarkan keluarga jika membiarkan kompetisi NBA musim ini tidak tuntas. ”Meski tidak nyaman, ini adalah risiko pekerjaan yang harus saya ambil. Seperti yang saya katakan, ini adalah pekerjaan kami. Ini adalah cara kami mengurus keluarga,” kata Lillard.
Sementara itu, bagi eks pemain Phoenix Suns, Charles Barkley, tidak melanjutkan kompetisi NBA musim ini merupakan kebodohan para pemain. Ada dua kebodohan yang dimaksud, yaitu para pemain akan dilupakan publik karena tidak lagi disorot kamera. Selain itu, mereka juga akan kehilangan uang yang bisa digunakan untuk berbuat baik.
”Jadi, saya tidak mengerti apa yang dikatakan Kyrie dan Dwight (Howard),” ujar Barkley, seperti dikutip CBS. Dwight Howard, center LA Lakers, merupakan pemain yang satu suara dengan Irving untuk menolak kelanjutan kompetisi.
Didukung epidemiolog
Dukungan untuk melanjutkan kompetisi NBA juga disampaikan epidemiolog terkemuka AS, Anthony Fauci. Ia menilai, NBA telah memiliki rencana kreatif untuk melanjutkan kompetisi di tempat yang steril. Langkah ini jauh lebih aman daripada tetap melanjutkan kompetisi dengan sistem kandang dan tandang. Olahraga profesional lainnya juga bisa meniru langkah ini.
”Saya sebenarnya sudah melihat rencana itu. Apa yang sedang mereka lakukan adalah menciptakan situasi yang aman bagi para pemain,” ujar Fauci yang menilai upaya NBA itu bisa berhasil, seperti dikutip USA Today.
Meski demikian, tantangan untuk melanjutkan kompetisi di Orlando sangatlah besar. NBA harus bekerja keras memasukkan sekitar 375 pemain dari 22 tim dan beberapa orang yang berwenang dalam menyelenggarakan laga-laga tanpa penonton itu ke Disney World Orlando, lokasi sentralisasi laga-laga tersebut.
Para jurnalis yang meliput langsung laga-laga lanjutan itu juga terancam ikut dikarantina di tempat tersebut demi meminimalkan kemungkinan masuknya virus korona baru. Menurut Silver, NBA saat ini masih menyelesaikan detail-detail dari rencana itu dan meminta persetujuan dari Asosiasi Pemain NBA (NBPA). (NIC)