Laga semifinal kedua Piala Italia antara Juventus dan AC Milan akan membuka kembali laga sepak bola di Italia. Juventus memiliki keuntungan karena bermain di kandang.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·5 menit baca
MILAN, KAMIS — Jelang laga kedua semifinal Piala Italia melawan Juventus, Sabtu (13/6/2020) pukul 02.00 WIB, awan kelabu menggelayuti di pusat latihan AC Milan di Milanello. Sang bintang, Zlatan Ibravimovic, mengecam CEO AC Milan Ivan Gazidis yang berjarak dengan para pemain ”Si Setan Merah”. Oleh karena itu, tiket final akan menjadi penghapus sementara friksi di tubuh anak asuhan Stefano Pioli.
Kondisi internal AC Milan sedang limbung. Ibrahimovic menjadi satu-satunya individu yang berani menyuarakan kekecewaannya terhadap berbagai keputusan Gazidis yang tidak menunjukkan dukungan kepada pemain, salah satunya pemotongan gaji 50 persen sejak April lalu. Sebelum itu, Februari lalu, Gazidis juga telah memecat Direktur Sepak Bola AC Milan Zvonimir Boban.
Pada sesi latihan Milan sebelum berangkat ke Turin, Rabu (10/6/2020), Gazidis untuk pertama kali pada 2020 mengunjungi pusat latihan yang berusia 57 tahun itu. Di dalam ruang ganti pemain, Gazidis berupaya memotivasi pemain untuk menghadapi salah satu laga penting Si Merah Hitam di musim ini.
”Saya menginginkan kalian menunjukkan permainan terbaik dan menuju final,” kata Gazidis seperti dilansir surat kabar Corriere Dello Sport edisi Kamis (11/6/2020).
Pernyataan Gazidis itu dibalas kritik keras oleh Ibrahimovic yang masih menjalani pemulihan cedera otot paha. ”Kenapa kau hanya muncul 48 jam sebelum pertandingan? Milan saat ini bukan Milan yang saya kenal selama ini, terlalu banyak hal yang tidak pasti di klub ini. Milan bukan lagi pengejar kesuksesan baik di kompetisi maupun sisi ekonomi,” kata penyerang veteran berusia 38 tahun itu.
Boban, yang menjadi sosok perayu Ibrahimovic untuk kembali ke Milan, Januari lalu, mengungkapkan pula permasalahan yang dimiliki dirinya dengan Gazidis. ”Untuk bekerja, saya memerlukan kesatuan yang diwujudkan melalui saling berbagi dan menghormati. Hingga akhir (masa tugas di Milan), saya tidak melihat itu sehingga tidak bisa bekerja dan merasakan atmosfer yang baik,” ujar Boban yang membela Milan periode 1991-2001 dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Februari lalu.
Terkait kondisi internal itu, mantan Presiden sekaligus pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi, juga angkat suara. ”Untuk meraih hasil baik, pemain perlu ditopang oleh tim yang mendukung mereka dan pelatih yang memiliki kapasitas baik. Dukungan dari presiden penting, misalnya saya dulu selalu tahu seluruh hal tentang setiap pemain saya sehingga mereka pun menganggap saya sebagai saudara tua mereka,” ujar Berlusconi, yang kini memiliki klub Serie C Italia, Monza, kepada TeleLombardia.
Cari solusi
Di tengah kondisi sulit itu, satu-satunya cara bagi Milan untuk menemukan titik keseimbangan di internal tim adalah memenangkan Derby dei Campioni atau Derbi Para Juara, yang menjadi sebutan pertemuan Milan dengan Juventus. Untuk melaju ke final, Milan butuh kemenangan atau hasil imbang lebih dari 1-1. Pasalnya, pada pertandingan semifinal pertama di Stadion San Siro, 14 Februari, kedua tim bermain imbang setelah gol Ante Rebic dibalas oleh sepakan titik putih Cristiano Ronaldo.
Namun, misi untuk menembus laga final Piala Italia ke-15 dalam sejarah klub bukan pekerjaan mudah. Pioli harus mencari solusi atas absennya Zlatan Ibrahimovic akibat cedera, lalu Samu Castillejo dan Theo Hernandez juga tidak bisa bermain karena akumulasi kartu. Di sisi lain, dalam 10 laga Derby dei Campioni, Si Setan Merah hanya mampu meraih satu kali hasil imbang, sedangkan sembilan laga lain berakhir kekalahan bagi Milan.
Dalam sesi latihan sepekan terakhir, Pioli mencoba memainkan formasi Milan di era Carlo Ancelotti, yakni skema ”pohon natal” atau 4-3-2-1. Melalui formasi itu, Pioli menempatkan Ante Rebic sebagai penyerang tunggal yang ditopang dua gelandang serang, Hakan Calhanoglu dan Lucas Paqueta.
Bek sayap Milan, Davide Calabria, mengakui kehilangan Ibravimovic akan menjadi kerugian bagi timnya. ”Dia selalu berlari di lapangan seperti masih di puncak kariernya. Kehadirannya menjadi inspirasi bagi kami yang lebih muda,” ujar pemain berusia 23 tahun itu.
Jaga fokus
Juventus menjadikan laga semifinal Piala Italia di Stadion Allianz, yang diselenggarakan tanpa penonton, sebagai pijakan awal untuk menjaga fokus demi ambisi meraih tiga gelar bergengsi musim ini. Anak asuhan Maurizio Sarri masih berkompetisi di tiga kompetisi, yaitu Liga Italia, Piala Italia, dan Liga Champions Eropa. Adapun Piala Italia berpotensi menjadi trofi pertama yang masuk galeri piala di Museum Juventus musim ini.
”Kami beruntung masih bertarung di tiga kompetisi. Jadwal ketiga kompetisi itu yang terpisah dan dilangsungkan secara berbeda membuat kami bisa menjaga fokus untuk meraih tujuan kami satu per satu,” ujar Sarri dilansir Tuttosport.
Laga melawan Milan berjarak 95 hari dari pertandingan terakhir ”Si Nyonya Besar” di Liga Italia melawan Inter Milan, 9 Maret lalu. Sarri dipastikan akan menurunkan susunan pemain yang berbeda dibandingkan pertandingan terakhir sebelum liga dihentikan akibat pandemi Covid-19.
Juventus kemungkinan besar hanya akan kehilangan penyerang Gonzalo Higuain yang belum sepenuhnya pulih dari masalah otot paha. Alhasil, Sarri akan menggunakan pola tiga penyerang yang diperkuat oleh Cristiano Ronaldo, Paulo Dybala, dan Douglas Costa. Duet Ronaldo dan Dybala akan menjadi ancaman utama bagi gawang Milan yang dikawal Gianluigi Donnarumma. Kolaborasi keduanya telah menyumbangkan 40 gol bagi ”Si Hitam Putih” di seluruh kompetisi musim 2019/2020.
”Hasil 1-1 tidak memberikan garansi apa pun bagi kami. Segala kemungkinan bisa terjadi di laga nanti sebab Milan selalu menjadi lawan yang sulit bagi kami,” ujar juru taktik berusia 61 tahun itu.
Khusus untuk semifinal dan final Piala Italia musim ini, Liga Serie A, penyelenggara kompetisi kasta tertinggi di ”Negeri Pizza”, menerapkan aturan baru. Setiap laga yang berlangsung imbang, misalnya Juventus melawan Milan berakhir 1-1 hingga 90 menit, maka pertandingan langsung dilanjutkan tendangan adu penalti tanpa perpanjangan waktu 2 x 15 menit. (AFP)