Kemenangan 2-0 Sevilla atas Real Betis, Jumat dini hari WIB, menandai dimulainya kembali La Liga Spanyol musim ini. Lucas Ocampos menjadi sosok protagonis bagi Sevilla.
Oleh
M IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
SEVILLA, JUMAT — Meskipun sempat diragukan tampil akibat mengalami cedera, penyerang Sevilla, Lucas Ocampos, mampu menghadirkan kebahagiaan bagi tim tuan rumah di Derbi Sevilla. Satu gol dan satu asis dari pemain tim nasional Argentina itu mengantarkan ”Los Palanganas” mengunci kemenangan 2-0 atas Real Betis, Jumat (12/6/2020) dini hari WIB, di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan.
Sebagai laga perdana dimulainya kembali La Liga Spanyol, pertemuan ke-131 antara Sevilla dan Real Betis itu menghadirkan antusiasme besar. Sebelum dimulainya laga derbi itu, Sevilla memutar kumpulan video dari para fans yang menyanyikan yel-yel dukungan. Selain itu, Sevilla juga memutar suara rekaman dari para penonton untuk mengisi kesunyian stadion.
Tak pelak, Stadion Sanchez Pizjuan pun terdengar ramai oleh suara nyanyian dan ekspresi penonton. Padahal, keriuhan pada laga itu merupakan suara artifisial yang didapat dari FIFA 20, gim sepak bola populer multiplatform besutan Electronic Arts (EA). Seperti halnya liga-liga sepak bola dunia lainnya yang telah bergulir kembali di tengah pandemi, Liga Spanyol juga digelar tanpa penonton.
Tak hanya itu, deretan bangku yang kosong di tribune stadion juga disesaki penonton yang lagi-lagi adalah virtual, hasil karya pengembang gim, EA, divisi Sports. Sementara, sejumlah pendukung Sevilla yang nyata hanya bisa berkumpul di luar stadion sambil sesekali berteriak memberikan dukungannya.
Mereka seakan tidak takut dengan kehadiran sekitar 620 petugas kepolisian yang membentuk barikade di pintu masuk markas Los Palanganas. Padahal, mereka dilarang untuk datang ke stadion.
”Kami berkumpul dengan hasrat tinggi untuk menyambut kembali sepak bola yang kami cintai,” kata salah satu pendukung Sevilla, Jose Luis Meana, yang menyambut bus tim di jalan kota Sevilla.
Menurut Presiden Sevilla Guillermo Jimenez, antusiasme yang besar untuk menyambut kembali Liga Spanyol serta laga derbi yang tidak pernah dilewatkan warga Sevilla itu menjadi penyebab sejumlah pendukung tidak menaati aturan untuk tidak berkumpul.
”Mungkin tetap ada beberapa pendukung yang tidak mengikuti instruksi. Kami menerapkan penjagaan sejauh 300 meter dari stadion untuk mengantisipasi kedatangan fans. Akan tetapi, kami tidak bisa melarang mereka yang pergi ke bar untuk menyaksikan bersama laga derbi,” tutur Jimenez.
Selain dukungan penonton di luar stadion, laga itu diwarnai pula suasana syahdu. Para pemain, pelatih, dan ofisial kedua klub hening sejenak dan menundukkan kepalanya. Mereka kompak mengheningkan cipta atas para korban meninggal akibat pandemi Covid-19. Sedikitnya 27.136 warga Spanyol meninggal akibat pandemi yang dipicu virus korona baru itu.
Jadi, meskipun para pendukung tidak bisa hadir di sini (dalam stadion), saya tetap ingin menghormati mereka. Saya ingin seolah-olah mereka hadir di sini.
Situasi menyentuh, terutama kuatnya dukungan fans, itu memantik semangat para pemain Sevilla, salah satunya Ocampos yang berkontribusi ke seluruh gol tuan rumah di laga itu. Ia bahkan terlihat melakukan gestur penghormatan ke arah tribune penonton yang melompong seusai mencetak gol pertama Sevilla dari titik putih.
”Saya tidak pernah menjalani derbi di sini sebelumnya. Jadi, meskipun para pendukung tidak bisa hadir di sini (dalam stadion), saya tetap ingin menghormati mereka. Saya ingin seolah-olah mereka hadir di sini sekaligus juga menunjukkan kami bekerja keras untuk mereka,” ujar Ocampos seusai laga itu.
Pada laga itu, Pelatih Sevilla Julen Lopetegui menurunkan Ocampos untuk melengkapi trio lini depan bersama Munir El Hadddadi dan Luuk de Jong. Hasilnya pada 15 menit awal, pergerakan Ocampos telah merepotkan lini belakang Betis yang dipimpin duet bek tengah Sidnei dan Marc Bartra. Satu tendangan Ocampos di menit ke-10 membentur mistar gawang Betis menjadi ”ucapan” selamat datang bagi tim tamu.
Meskipun Sevilla memiliki lebih banyak peluang dengan total melakukan 10 tendangan di mana empat di antaranya mengarah ke gawang, dibandingkan Betis yang hanya melakukan satu tendangan ke gawang dari 9 kali percobaan, Betis lebih banyak menguasai bola. ”Los Verdiblancos”, julukan Betis, memimpin penguasaan bola dengan 53 persen melawan 47 persen milik tuan rumah.
Dua gol Sevilla terjadi di babak kedua. Gol pembuka Ocampos merupakan hasil konversi tendangan penalti di menit ke-56. Sebelumnya, Luuk de Jong dijatuhkan oleh Bartra dalam duel udara. Tanpa ragu wasit Mateu Lahoz, yang memimpin laga, menunjuk titik putih dan menghukum Bartra dengan kartu kuning.
Sebagai eksekutor, Ocampos menendang ke arah kanan, sedangkan kiper Betis Joel Robles bergerak ke sisi sebaliknya. Itu menjadi gol ke-11 di Liga Spanyol musim ini bagi penyerang bernomor punggung 5 itu.
Kontroversi penalti
Keputusan Lahoz untuk menghukum Betis tendangan penalti dikecam oleh Bartra. Di lapangan, ia sempat berdiskusi dengan Lahoz. ”Itu bukan penalti, sebab saya melakukan kontak yang sah. Keputusan seperti itu harus diperbaiki, tetapi tidak bisa menolong kami di laga ini,” ucap pemain didikan akademi Barcelona La Masia itu seusai laga kepada AS.
Enam menit berselang, dari sebuah skema tendangan pojok yang disepak oleh Joan Jordan, Ocampos menyambut dengan tendangan menggunakan tumit di tiang dekat sehingga bola kembali melambung di dalam kotak penalti. Gelandang Fernando Reges mampu unggul duel udara untuk menyundul bola dan mencetak gol kedua bagi Los Palanganas.
Kemenangan di Derbi Sevilla membuat tim asuhan Lopetegui semakin kokoh di urutan ketiga Liga Spanyol hingga pekan ke-28. Dengan mengumpulkan 50 poin, Sevilla unggul empat poin dari Real Sociedad di urutan keempat dan mendekati jarak Real Madrid di peringkat kedua yang mengumpulkan 56 poin.
”Lucas Ocampos sangat tajam. Tetapi, saya ingin mengucapkan selamat kepada seluruh tim dan mendedikasikan kemenangan ini kepada seluruh fans kami. Kemenangan ini pantas bagi para pendukung kami,” ucap Lopetegui, pelatih berkebangsaan Spanyol, seusai laga itu.
Sementara itu, kekecewaan menyelimuti kubu Betis. Hasil itu membuat Los Verdiblancos tertahan di peringkat ke-12 dengan 33 poin. Tim asuhan Joan Francesc atau biasa disapa Rubi itu terancam mengalami penurunan peringkat jika Levante atau Alaves meraih poin di pekan ke-38.
”Para pemain harus memainkan pertandingan dengan intensitas yang lebih tinggi dan itu tidak terlihat selama ini. Kami kekurangan identitas untuk menang. Kami hanya sedikit melakukan tendangan ke gawang sehingga tidak memberikan ancaman bagi lawan,” kata Direktur Olahraga Real Betis Alexis Trujillo. (AFP)