Bayer Leverkusen gagal menjadi tim pertama yang menumbangkan Bayern Muenchen di bawah asuhan Hansi-Dieter Flick. Kekalahan 2-4 atas Muenchen membuat Leverkusen selalu kalah di dua laga kandang terakhir.
Oleh
Muhammad Ikhsan Mahar
·6 menit baca
LEVERKUSEN, SABTU – Ambisi Bayer Leverkusen untuk menghambat laju sang pemuncak klasemen Liga Jerman, Bayern Muenchen, menuju gelar liga kedelapan secara beruntun bertepuk sebelah tangan. Bermain di markas sendiri, Stadion BayArena, pada pertandingan pekan ke-30, Sabtu (6/6/2020) malam WIB, anak asuhan Peter Bosz mengakhiri laga dengan tertenduk lesu setelah hanya mampu mencetak dua gol, sedangkan “FC Hollywood”, sebutan Muenchen, menghancurkan lini pertahanan Leverkusen lewat kreasi empat gol.
Seluruh laga Liga Jerman, akhir pekan ini, terasa istimewa karena seluruh pemain menggunakan ban warna hitam di lengan kiri. Hal itu menjadi simbol dukungan Liga Jerman terhadap kampanye antirasisme yang didasari peristiwa kematian George Floyd oleh oknum aparat kepolisian di Amerika Serikat. Muenchen secara khusus menematkan tulisan “Black Lives Matter” di ban hitam yang dikenakan seluruh pemain dalam laga di Stadion BayArena.
Tim tuan rumah memulai laga dengan formasi 3-4-3. Bosz memilih tidak memainkan pencetak gol terbanyak Leverkusen musim ini, Kai Havertz, karena masih mengalami masalah otot. Alhasil, Lucas Alario diplot sebagai penyerang utama “Die Werkself”, julukan Leverkusen, yang didampingi Karim Bellarabi di sisi kanan dan Leon Bailey yang bergerak dari sisi kiri.
Sementara itu, pelatih Muenchen, Hansi-Dieter Flick mempertahankan susunan 11 pemain utama yang bertahan dalam dua pertandingan sebelumnya. “FC Hollywood” memulai laga dengan formasi 4-2-3-1 dengan mempercayakan duet Joshua Kimmich dan Leon Goretzka sebagai mesin permainan di lini tengah. Kemudian, trio Serge Gnabry, Thomas Muller, dan Kingsley Coman menjadi penopang bagi Robert Lewandowski sebagai target-man.
Meskipun bermain tanpa Havertz, di awal pertandingan, Leverkusen mampu mengimbangi permainan operan bola pendek dan garis pertahanan tinggi yang diterapkan Muenchen. Hasilnya, melalui pergerakan tanpa bola yang apik, Alario berhasil lolos dari penjagaan bek Muenchen, Jerome Boateng, untuk membuka skor di laga itu. Gol itu terasa manis karena Leverkusen menjadi tim pertama yang mampu unggul lebih dahulu atas Muenchen selama lima pekan Liga Jerman bergulir di masa pandemi Covid-19.
Setelah gol itu, “Die Werkself” semakin bersemangat menekan tim tamu. Hingga menit ke-15, Muenchen gagal melakukan satu pun tendangan ke arah gawang Leverkusen.
Namun, kondisi berubah Ketika Goretzka mampu merebut bola dari pemain sayap Leverkusen, Moussa Diaby, di sisi tengah lapangan. Bola itu pun disodorkan langsung kepada Coman yang memanfaatkan kecepatannya untuk lolos dari penjagaan lini belakang Leverkusen. Tanpa kesulitan Coman menaklukan kipper Leverkusen, Lukas Hradecky. Skor imbang di menit ke-27.
Tiga menit terakhir babak pertama, “Die Roten”, julukan lain Muenchen, menambah dua gol lewat skema serangan yang serupa dengan gol perdana di laga itu, yakni Mueller dan kolega melakukan serangan balik cepat dengan memanfaatkan kelemahan transisi permainan dan kesalahan jebakan offside tim tuan rumah.
Gol kedua Muenchen dicetak oleh Goretzka melalui sepakan kaki kiri dari luar kotak penalti di menit ke-42. Bola sepakan pemain berusia 23 tahun itu, tak bisa ditahan dengan sempurna oleh Hradecky sehingga bola meluncur ke dalam gawang.
Di menit ke-45, giliran Gnarby menggunakan kecepatannya untuk mengungguli tiga pemain belakang Leverkusen yang menerapkan zona pertahanan tinggi. Mantan pemain Arsenal itu mampu mengejar umpan jarak jauh Kimmich dari daerah pertahanan Muenchen, kemudian menyontek bola untuk melewati Hradecky yang telah meninggalkan posnya di bawah mistar gawang. Turun minum, Muenchen unggul 3-1.
Memasuki babak kedua, Bosz dan Flick tetap menerapkan penjagaan zona (zonal marking) dengan garis pertahanan tinggi. Tetapi, keunggulan kualitas individu pemain memberi keuntungan bagi “FC Hollywood”.
Ketika laga memasuki menit ke-66, Goretzka kembali berhasil merebut bola di sisi tengah lapangan. Bola gagal dikontrol dengan baik oleh Diaby menghadirkan petaka bagi timnya. Goretzka menyodorkan bola ke Coman yang melanjutkan bola ke Mueller yang telah berdiri di sisi kiri pertahanan Leverkusen. Tanpa banyak pertimbangan, Mueller mengirimkan umpan lambung yang ditanduk dengan sempurna oleh Lewandowski untuk merobek jala gawang Leverkusen untuk kali keempat di pertandingan itu.
Gol itu membuat penyerang asal Polandia itu menyamai rekor gol di satu musim Liga Jerman, yaitu 30 gol. Sebelumnya, ia mencatatkan jumlah gol serupa di kampanye musim 2015/2016 dan 216/2017. Rekor pribadi itu berpotensi bertambah karena Lewandowski masih bisa bermain di tiga laga sisa “Die Roten”.
Bagi Mueller, sumbangan asis itu membuat dirinya menghasilkan 20 operan yang berbuah gol bagi rekan setimnya. Catatan 20 asis selama satu musim liga menjadi rekor pribadi bagi pemain berusia 30 tahun itu.
Meski mencatatkan raihan rekor pribadi, Lewandowksi dan Mueller harus menerima kartu kuning dari wasit Manuel Graefe di Stadion BayArena. Hal itu membuat mereka mengantongi lima kartu kuning di Liga Jerman 2019/2020, sehingga mereka tidak bisa bermain di pekan ke-31, pekan depan, melawan Borussia Moenchengladbach.
Adapun satu gol hiburan Leverkusen dicetak oleh pemain pengganti, Florian Wirtz melalui sepakan ke arah tiang jauh yang tidak bisa dijangkau kiper Muenchen, Manuel Neuer. Gol itu menjadikan Wirtz sebagai pemain termuda yang mencetak gol di Liga Jerman pada usia 17 tahun 34 hari.
Bosz mengakui timnya tumbang dari tim terbaik di Liga Jerman musim. Meskipun “Die Werkself” mampu mengimbangi Muenchen di 30 menit awal laga, pasukannya tidak bermain baik untuk bisa meraih poin dari sang pemuncak klasemen.
“Kami terlalu banyak membuat kesalahan, sehingga kami dihukum dua gol di tiga menit terakhir babak pertama. Bayern pantas menang,” ucap pelatih berkebangsaan Belanda itu dilansir Kicker.
Sementara itu, Flick mengatakan, gol Alario di awal pertandingan menjadi “alarm pembangun” bagi anak asuhannya. Alhasil, “FC Hollywood” bisa membalas empat gol yang mengunci rekor 11 kemenangan beruntun di liga bagi Flick.
“Seluruh pemain menunjukkan sikap dan kekuatan mental yang dibutuhkan untuk membalikkan ketertinggalan di menit awal laga,” kata Flick.
Tertahan
Hasil laga itu membuat Leverkusen tertahan di peringkat kelima dengan 56 poin. Mereka gagal menyalip Moenchengladbach di tangga keempat klasemen yang tumbang dari tuan rumah Freiburg 0-1, Sabtu (6/6/2020) dini hari WIB.
Leverkusen masih berjarak tiga poin dari peringkat ketiga yang diisi RB Leipzig. Timo Werner dan kolega hanya meraih hasil imbang 1-1 melawan tim juru kunci Paderborn. Keunggulan “Die Roten Bullen” melalui penyerang, Patrik Schick, harus buyar di akhir laga setelah Paderborn menyamakan kedudukan di menit ke-92 melalui aksi bek, Christian Strohdiek.
Di laga lain, Borussia Dortmund menjaga jarak tujuh poin dari Muenchen di peringkat kedua setelah unggul 1-0 atas Hertha Berlin. Gol semata wayang sumbangan gelandang, Emre Can, cukup bagi “Die Borussen” untuk menjauh dari kejaran RB Leipzig dengan selisi empat poin. Adapun Muenchen kokoh di pucuk klasemen dengan raihan 70 poin dengan empat laga sisa Liga Jerman musim ini. (AFP)