Bagi Rafael Nadal, saat ini yang terpenting adalah mengembalikan kehidupan yang normal setelah semua aktivitas dibatasi akibat pandemi Covid-19. Nadal bahkan belum memutuskan turnamen Grand Slam yang akan diikutinya.
Oleh
yulia sapthiani
·4 menit baca
Rafael Nadal punya tugas berat untuk mempertahankan gelar juara Grand Slam Amerika Serikat dan Perancis Terbuka yang akan digelar beruntun pada tahun ini. Namun, sifat kompetitifnya tergantikan oleh sikap bijak bahwa ada yang lebih penting dibandingkan gelar juara, yaitu kembali ke kehidupan yang normal.
“Tentu saja saya merindukan tenis, tetapi saya lebih merindukan kembali ke kehidupan normal,” ujar Nadal saat “bertemu” media tenis internasional melalui aplikasi Zoom pada Kamis (4/6/2020).
Nadal kukuh pada pendapat yang juga pernah disampaikannya sebulan lalu, bahwa yang terpenting saat ini adalah berupaya mengembalikan kehidupan yang normal setelah semua aktivitas dibatasi akibat pandemi Covid-19.
Penyebaran virus yang mulai terjadi pada Desember 2019 di Wuhan, China, itu telah menginfeksi 6,7 juta orang dengan 393.000 kasus kematian. Di Spanyol, negara asal Nadal, terdapat 287.000 kasus infeksi yang menewaskan sekitar 27.000 orang.
Petenis peringkat kedua dunia itu, bahkan, belum menentukan untuk tampil dalam dua Grand Slam tersisa 2020 yang akan digelar hanya dalam rentang waktu lima pekan. AS Terbuka diupayakan berlangsung sesuai jadwal semula, 31 Agustus-13 September, di New York. Adapun Perancis Terbuka di Paris akan menggunakan jadwal baru, 20 September-4 Oktober, mundur dari rencana 24 Mei-7 Juni.
Tantangan semakin sulit karena kedua turnamen berlangsung pada jenis lapangan berbeda. AS Terbuka digelar di lapangan keras yang berkarakter cepat, sedangkan Perancis Terbuka di lapangan tanah liat sebagai lapangan berkarakter lambat.
Perbedaan tersebut menuntut kemampuan berbeda, yaitu bergerak cepat dan servis kencang di AS Terbuka, serta daya tahan menghadapi reli dalam setiap perebutan poin di Perancis Terbuka. Kecepatan adaptasi akan menjadi penentu.
Perancis Terbuka, yang telah memberinya 12 gelar juara, biasanya menjadi arena perayaan ulang tahun Nadal pada 3 Juni. Namun, kali ini, ulang tahunnya yang ke-34 hanya dirayakan di rumah dan Akademi Rafa Nadal, akademi tenis miliknya. Sambil duduk berjauhan di tribun stadion dengan lapangan tanah liat, petenis-petenis muda yang berlatih di akademi mengundang Nadal untuk datang, menyanyikan lagu ulang tahun, dan memberi kue untuknya.
Jika harus memilih diantara dua Grand Slam, hampir dipastikan Nadal akan memilih tampil di Roland Garros, Paris. “Saya dan tim akan membuat keputusan yang kami yakin berdampak baik untuk karier, masa depan, dan tubuh saya,” kata Nadal yang telah 12 kali menjuarai Perancis Terbuka dan empat kali di AS Terbuka.
Petenis yang dikenal paling kompetitif oleh lawan-lawannya itu, untuk kali ini, bersikap lebih santai tentang tenis. Nadal, bahkan, tak ikut serta dalam turnamen-turnamen ekshibisi yang mulai digelar sejak Mei di berbagai negara.
Dia lebih memilih tetap berada di rumahnya di Mallorca untuk berlatih meski hanya untuk menjaga kebugaran. Dia pun mencoba tenang menghadapi situasi seperti saat ini dan akan bertanding kembali dalam waktu yang tepat. “Yang penting, saya tidak lupa caranya bermain tenis,” candanya.
Nadal mengakui bahwa program latihan dan keinginannya untuk bertanding tidak pada level 100 persen. Ini karena situasi akibat pandemi tak bisa ditebak. “Situasi saat ini tidak ideal. Untuk itu, jika saat ini Anda bertanya apakah saya akan bertanding di New York, saya jawab tidak,” katanya.
Dia pun tak terbebani dengan “kewajiban” mempertahankan 4.000 poin dari gelar juara Perancis dan AS Terbuka 2019. Prinsip yang selalu dipegangnya adalah kembali dari awal saat tampil pada setiap turnamen.
Turnamen harus aman
Hingga saat ini, Asosiasi Tenis AS (USTA) masih mengupayakan AS Terbuka digelar sesuai jadwal meski harus mengurangi atau tanpa penonton. USTA, juga, akan melakukan tes kesehatan setiap hari, mengurangi jumlah pendamping pemain, serta membatasi pergerakan petenis. Kepastian penyelenggaraan tersebut akan diumumkan antara pertengahan hingga akhir Juni.
Nadal yakin, USTA dan badan tenis lainnya akan membuat keputusan tepat ketika memutuskan untuk menyelenggarakan turnamen. Baginya, komunitas tenis memiliki tanggung jawab untuk mengirim memberi contoh positif dan pesan bahwa turnamen tenis bisa digelar dalam suasana yang aman.
“Turnamen tenis adalah tur dunia. Itu bisa diselenggarakan jika pembatasan perjalanan secara global telah dihilangkan supaya petenis dari berbagai negara bisa melakukan perjalanan dengan aman. Dengan demikian, akan adil bagi semua orang,” katanya. (AFP/REUTERS)