Badai positif Covid-19 yang melanda pemain dan staf terbukti tidak mengguncang klub-klub Liga Inggris. Para klub bergerak maju satu langkah lagi untuk melanjutkan musim kompetisi.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, RABU — Kelanjutan Liga Inggris mendekati kenyataan setelah pedoman fase kedua, latihan dengan kontak fisik, disetujui para klub. Kesepakatan klub ini menunjukkan keseriusan melanjutkan kompetisi. Klub tidak terguncang badai positif Covid-19 yang melanda beberapa pemain dan staf.
Klub menyetujui pedoman baru dalam pemungutan suara, Rabu (27/5/2020) malam. Pedoman fase kedua yang dikeluarkan Pemerintah Inggris ini memungkinkan klub berlatih dalam kelompok, hingga 10 pemain, dengan kontak fisik.
Kesepakatan ini menjadi langkah besar dimulainya kembali musim 2019/2020. Langkah selanjutnya tinggal menunggu pedoman fase ketiga, latihan normal, yang sekaligus akan diikuti kepastian tanggal berlanjutnya kompetisi.
Pihak klub menyatakan kesiapan untuk bermain. Hal tersebut disampaikan langsung dalam diskusi, sehari sebelum pemungutan suara, bersama pemain, manajer, pihak liga, dan asosiasi pemain.
Jose Mourinho, Manajer Tottenham Hotspur, tidak sabar menanti Liga Inggris menyusul jejak Bundesliga yang sudah memasuki tiga pekan kompetisi di tengah pandemi. Setidaknya, Liga Inggris bisa segera mengeluarkan tanggal dimulainya musim seperti La Liga ataupun Liga Portugal.
”Kami ingin bermain. Saya pikir ini adalah saat yang paling sulit bagi kami. Sulit untuk melihat negara lain bermain sepak bola dan kami tidak. Perasaan yang luar biasa untuk bisa kembali ke karpet hijau,” ucap Mourinho seperti dikutip Sky Sports, Rabu.
Bournemouth
Hasil ini menepis kekhawatiran tertundanya proyek memulai kompetisi akibat beberapa pemain dinyatakan positif Covid-19. Kasus positif itu begitu mengguncang psikologis tim, contohnya kasus terbaru yang dialami Bournemouth.
Kasus di Liga Inggris bertambah setelah kiper Bournemouth, Aaron Ramsdale, dinyatakan positif Covid-19. Ramsdale lolos dalam tes putaran pertama, tetapi tiga hari kemudian terbukti positif pada tes kedua. Hasil positif tiba-tiba itu disebabkan karena dia pergi berbelanja setelah tes pertama.
Kabar itu bagaikan petir di siang bolong bagi Bournemouth. Dalam tes pertama, semua pemain dan staf tim lolos dan dinyatakan negatif Covid-19. Namun, kasus Ramsdale berdampak langsung terhadap kondisi psikologis.
”Awalnya, kami merasa nyaman dan baik-baik saja. Namun, setelah terbukti satu pemain positif, tiba-tiba kami semua merasa rentan. Itu mengguncang kami,” kata Manajer Bournemouth Eddie Howe.
Saat ini, para pemain dan staf cemas terhadap kondisi mereka sendiri. Mereka menunggu tes berikutnya, pekan depan, untuk memastikan kasus positif tidak meluas. ”Saya membayangkan kecemasan di antara pemain, sama seperti saya,” jelasnya.
Bournemouth menjadi tim kedua yang pemainnya dinyatakan positif setelah Watford. Liga Inggris melakukan dua kali pengujian terhadap 996 pemain dan staf pekan ini, dan hasilnya delapan orang dinyatakan positif, dua di antaranya adalah pemain.
Jumlah positif di Liga Inggris sebenarnya cenderung rendah, hanya 0,5 persen dari total 1.750 tes. Akan tetapi, tim khawatir keberadaan pemain positif tersebut akan berdampak pada semua pemain dan staf.
Seharusnya, kasus positif ini tidak mengganggu proyek memulai liga. Belajar dari Bundesliga, beberapa pekan sebelum kompetisi dimulai lagi, tiga pemain dari FC Koeln dinyatakan positif Covid-19. Tim diminta karantina dan menjalani tes ulang sepekan berikutnya. Tim pun lolos tes dan bisa bermain dalam laga pembuka.
Masalah bagi klub adalah memastikan para pemain berlatih. Beberapa pemain, seperti kapten Watford Troy Deeney, menolak berlatih dengan alasan kesehatan karena rekannya dinyatakan positif Covid-19.
Setelah sepakat dengan pedoman fase kedua, kepastian tanggal dimulainya liga menjadi pembahasan utama pada pertemuan Selasa. Para manajer meminta tanggal ditentukan secepatnya agar bisa memilih program latihan. Mereka berharap musim dimulai pada 26 Juni.
Awalnya, kami merasa nyaman dan baik-baik saja. Namun, setelah terbukti satu pemain positif, tiba-tiba kami semua merasa rentan. Itu mengguncang kami.
Gary Neville, mantan pemain sekaligus pengamat Liga Inggris, mengatakan, waktu paling ideal adalah 19 Juni. Dia meyakini dua atau tiga minggu sudah cukup bagi tim untuk mengembalikan kebugaran pemain.
”Saya tidak melihat kebugaran pemain akan menjadi masalah. Mereka tidak membutuhkan waktu lebih dari empat minggu. Tentu kondisi pemain tidak akan langsung 100 persen. Dua hingga tiga minggu sudah tepat,” sebut Neville.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Liga Inggris Richard Masters merencanakan berlanjutnya kompetisi mulai 12 Juni. Namun, itu masih sangat tentatif karena dua minggu menjelang tanggal tersebut, tim belum bisa berlatih normal. (AP/REUTERS)