Kelanjutan Serie A musim ini disarankan dimulai pada 20 Juni, bukan seperti rencana semula pada 13 Juni. Apalagi para pemain baru saja memulai latihan individu dan kelompok sehingga rentan cedera.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·4 menit baca
ROMA, JUMAT — Mempertimbangkan waktu persiapan yang minim, kelanjutan Serie A musim ini disarankan pada 20 Juni bukan seperti rencana semula pada 13 Juni. Kalau dipaksakan terlalu cepat, pemain maupun klub tidak memiliki waktu yang cukup untuk memulai kembali pertandingan. Apalagi para pemain baru memulai lagi latihan individu secara reguler pada 5 Mei dan latihan kelompok pada 18 Mei. Pemaksaan terlalu cepat pun bisa memicu badai cedera.
Presiden Asosiasi Pelatih Italia Renzo Ulivieri dikutip Football-Italia, Kamis (21/5/2020), mengatakan, kelanjutan Serie A musim ini lebih realistis pada 20 Juni daripada 13 Juni. Dengan begitu, pemain maupun klub memiliki waktu lebih longgar untuk memulai lagi pertandingan.
”Dalam situasi ini, kita lebih baik tidak terburu-buru agar persiapan pemain maupun klub menjadi lebih cukup,” ujarnya.
Persiapan matang memang sangat dibutuhkan oleh pemain maupun klub untuk mengarungi kembali kompetisi Serie A musim ini yang telah ditunda sejak pekan ke-26 pada 10 Maret lalu atau setelah pemerintah menerapkan penguncian untuk mengatasi wabah Covid-19. Apalagi kompetisi musim ini masih menyisakan 124 laga.
Di sisi lain, kalau dimulai kembali, jadwal laga akan sangat padat, yakni mencapai tiga kali per pekan sebelum kompetisi musim depan dimulai sekitar Agustus mendatang. Selama Juni-Juli, pemain ataupun klub pun harus menjalani laga di puncak musim panas Italia yang mana cuaca akan sangat terik dan menguras energi, terutama di siang hari.
Adapun laga Serie A itu kemungkinan akan berlangsung pada pukul 12.30, 14.00, 16.30, 18.00, 18.45, 20.45, dan 21.00. Setelah mengarungi laga Serie A, beberapa tim juga harus menjalani sisa laga Liga Champions ataupun Liga Eropa sepanjang Agustus.
Pemilik Udinese, Giampaolo Pozzo, dikutip Football-Italia, Senin, menyampaikan, lebih baik Serie A musim ini tidak dilanjutkan sama sekali. Berkaca pada Liga Jerman yang dimulai lagi di akhir pekan lalu, memulai lagi kompetisi saat tim ataupun pemain menyiapkan diri dengan latihan reguler yang tidak cukup justru akan berdampak buruk.
Terbukti, ada delapan pemain yang cedera saat Liga Jerman dimulai kembali. ”Ini bukti bahwa jika Anda tidak mempersiapkan dengan benar, Anda harus membayar mahal. Kalau Serie A musim ini tetap berlanjut, artinya klub harus menjalani laga dua-tiga kali setiap minggu. Anda butuh pemain lebih untuk menjalani jadwal tersebut untuk melindungi pemain dari cedera,” katanya.
Selamatkan musim depan
Presiden Torino Urbano Cairo pada Football-Italia, Kamis, menuturkan, dirinya pun memiliki beberapa keraguan untuk memulai kembali kompetisi musim ini. Jika harus melanjutkan kompetisi Serie A, Liga Champions, dan Liga Eropa musim ini, pemain maupun klub tidak memiliki waktu yang cukup untuk memulai kompetisi Serie A musim depan.
Untuk itu, lebih baik tim untuk bersepakat menyelamatkan musim depan. ”Para pemain membutuhkan setidaknya dua hingga tiga minggu liburan dan kemudian satu bulan pelatihan pra-musim untuk siap menjalani musim baru. Itu berarti jika kampanye (kompetisi Serie A, Liga Champions, dan Liga Eropa) saat ini berakhir pada 20 Agustus, ini menjadi rumit untuk memulai musim baru pada Agustus,” tuturnya.
Sejauh ini, kelanjutan Serie A musim ini belum mendapatkan kejelasan ataupun izin dari pemerintah. Saat ini, operator Serie A dan Federasi Olahraga Medis Italia telah meneruskan dokumen protokol kesehatan ketiga kepada Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Setelah dievaluasi, FIGC akan menyerahkan dokumen tersebut ke pemerintah pada 28 Mei.
Sebelumnya, dokumen protokol kesehatan pertama ditolak pemerintah. Sementara itu, dokumen kedua yang disetujui oleh pemerintah justru ditolak oleh operator Serie A karena pemerintah melakukan sejumlah revisi. Perubahan itu, antara lain pemerintah mengharuskan klub dikarantina 15 hari ketika ada pemain atau staf tim positif Covid-19, sedangkan operator Serie A bersikeras karantina hanya untuk individu yang positif Covid-19.
Dalam dokumen protokol kesehatan ketiga yang setebal 36 halaman, operator Serie A menawarkan frekuensi pemeriksaan dan waktu karantina yang lebih besar yang dapat dimodifikasi sejalan dengan evaluasi pandemi Covid-19 di kemudian hari. Namun, karantina tetap hanya untuk individu yang positif Covid-19.
Protokol kesehatan ketiga itu pun lebih spesifik dari dokumen sebelumnya. Setidaknya, dokumen itu turut mengatur secara rinci mekanisme pengambilan makanan, pengaturan tempat duduk pemain pengganti ataupun wilayah tribune, larangan protes kepada wasit, hingga waktu wawancara atau bertemu media. Dokumen tersebut turut melarang pemain melakukan jabat tangan dan foto bersama sebelum kick off laga.
Wakil Sekretaris Kementerian Kesehatan Italia Sandra Zampa dikutip Football-Italia, Kamis, menyampaikan, pihaknya sedang bekerja agar kompetisi Serie A musim ini bisa kembali berlanjut. Setidaknya, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Olahraga bersama FIGC dan operator Serie A akan melakukan pertemuan lanjutan pada 28 Mei ini
”Saya percaya kita akan ke arah yang benar, mengikuti jalur yang ditetapkan oleh Jerman. Menteri Vicenzo Spadafora juga merasakan hal yang sama. Saya pikir kita akan segera memiliki berita yang menghibur bagi para penggemar sepak bola dalam waktu dekat,” pungkasnya.