Manajemen Formula 1 bergerak cepat menjalankan rencana B ke Hockenheimring, Jerman karena balapan di Silverstone mustahil bergulir jika pemerintah Inggris tetap memberlakukan syarat karantina 14 hari bagi rombongan F1.
Oleh
Agung Setyahadi
·3 menit baca
LONDON, KAMIS – Balapan seri ketiga dan keempat yang rencananya digelar di Sirkuit Silverstone, Inggris, kini dalam status genting. Pemerintah Inggris disinyalir enggan mengecualikan rombongan Formula 1 dari syarat karantina 14 hari sejak kedatangan. Formula 1 pun berencana mengalihkan balapan ke Hockenheimring di Jerman yang sebenarnya tidak masuk dalam musim 2020.
Kelonggaran yang diberikan oleh pemerintah Jerman untuk menggelar ajang olahraga besar secara tertutup membuka peluang F1 bergulir di Hockenheimring. Saat ini, Jerman sudah menggulirkan kompetisi sepak bola Bundesliga dengan protokol yang ketat. Salah satu liga sepak bola terbesar di Eropa itu, menjadi cetak biru menggulirkan kejuaraan di tengah pandemi Covid-19.
Dari sisi waktu, balapan seri ketiga dan keempat yang direncanakan pada 19 Juli dan 26 Juli, masih bisa dikejar oleh Hockenheimring. Jika diperlukan persiapan yang lebih panjang, balapan masih bisa digeser menjadi 16 Juli dan 2 Agustus. Sirkuit sepanjang 4,574 kilometer itu, juga dekat dengan Sirkuit Red Bull Ring, Austria, lokasi balapan seri pertama dan kedua, pada 5 dan 12 Juli. Transportasi bisa menggunakan jalur darat maupun penerbangan dengan pesawat sewa.
Namun, perjalanan antarnegara di masa pandemi ini juga membutuhkan koordinasi lintas negara. Jerman dan Austria juga memberlakukan protokol ketat bagi pelintas perbatasan, dan hanya membolehkan bagi warga negara anggota Uni Eropa yang memenuhi syarat seperti surat keterangan bebas virus korona baru serta surat tugas yang dikeluarkan pihak berwenang.
“Karantina 14 hari akan membuat mustahil menggelar Grand Prix Inggris tahun ini,” tegas Formula 1 dikutip Crash.
Peluang menggelar balapan seri Amerika di Sirkuit Amerika (COTA), Austin, Texas, juga menipis dengan adanya pengetatan protokol kesehatan. Acara yang melibatkan banyak orang kemungkinkan besar tidak bisa digelar hingga sebelum akhir tahun.
“Acara besar adalah hal pertama yang kami hentikan dan akan menjadi hal terakhir yang akan kita kembalikan karena risiko memaparkan banyak orang satu dengan lainnya, khususnya seseorang dari keluarga yang sama,” ujar dr Mark Escott pelaksana tugas direktur kesehatan pada Kesehatan Publik Austin kepada Austin-Statesmen dikutip Motorsport, Kamis (21/5/2020).
“Kami bekerja sesuai rencana untuk membantu memprediksi apa yang kami pikir akan masuk akal, tetapi melihat sampai akhir Desember, kami tidak memiliki indikasi pada tahap ini kami akan bisa memitigasi resiko sehingga cukup untuk menggelar ajang besar, khususnya yang melibatkan lebih dari 2.500 (orang),” tegas Escott.
Kepala Sirkuit COTA Bobby Epstein enggan menanggapi lebih lanjut terkait potensi menggelar balapan F1 musim ini yang dijadwalkan pada 25 Oktober atau 26 Oktober waktu Indonesia. “Saya benar-benar tidak bisa berkomentar. Tetapi saat ini, aturan melarang keramaian dengan jumlah yang signifikan, dan bisnis kami tidak diizinkan berjalan,” tegasnya kepada Motorsport.
Sedangkan Kepala Sirkuit Silverstone Stuart Pringle menegaskan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pemerintah Inggris supaya bisa menggelar balapan. Saat ini keputusan memang belum diambil dan masih ada peluang balapan seri Inggris bergulir. “Kami masih berusaha menyelesaikan ini. Ada pekerjaan yang dijalankan, dan ini akan terus dilakukan hingga tuntas,” ujarnya kepada Sky Sports.
“Saya tekankan sekali lagi, semua ini tergantung pada pemerintah untuk memberikan lampu hijau, jadi mungkin ada alasan tertentu mengapa (balapan) ini tidak berlangsung. Meskipun demikian, jika situasinya berubah selaras dengan peta jalan yang diputuskan oleh pemerintah di awal pekan ini, maka sepertinya ini akan bisa berlangsung, dan kami bekerja dengan mereka serta dengan semua pihak berwenang untuk memastikan bahwa kami bisa memenuhi (persyaratan),” tegas Pringle.