Covid-19 Bukan Penghalang Jakob Ingebrigtsen Pecahkan Rekor
Wabah Covid-19 tak selalu menjadi hambatan, bahkan menjadi tantangan karena latihan di luar ruangan tidak memungkinkan. Hal itu dibuktikan pelari jarak jauh asal Norwegia, Jakob Ingebrigtsen.
Oleh
Adrian Fajriansyah
·4 menit baca
STAVANGER, KAMIS — Wabah Covid-19 tak selamanya menjadi hambatan. Hal itu dibuktikan pelari jarak jauh asal Norwegia, Jakob Ingebrigtsen. Walau tak mampu berlatih reguler selama masa pandemi, pelari berusia 19 tahun itu nyatanya tetap bisa berlatih optimal untuk meningkatkan kemampuan. Buktinya, dia mampu memecahkan rekor baru lari jalan raya 5K Norwegia pada kejuaraan di kota Stavanger, Norwegia, Rabu (20/5/2020).
Jakob mencatat rekor dengan waktu 13 menit 28 detik. Catatan itu sembilan detik lebih cepat daripada rekor sebelumnya milik Sindre Norstad Moen dengan 13 menit 37 detik di Monaco Run 5K 2019. Itu juga rekor nasional ketiga bagi pelari kelahiran kota Sandnes, Norwegia, 19 September 2000, tersebut.
Dia turut memegang rekor lari lintasan 5.000 meter dengan 13 menit 2,03 detik pada Anniversary Games 2019 di London, Inggris, dan lari jalan raya 10K dengan 27 menit 54 detik pada Hytteplanmila 2019 di Hole, Norwegia. ”Sangat senang akhirnya bisa menempatkan nomor perlombaan lagi di dada saya (ikut berlomba kembali). Tapi, saya harus bekerja keras beradaptasi,” ujar Jakob dikutip laman Federasi Atletik Dunia (World Athletics), Rabu.
Pada kejuaraan di kota Stavanger itu, lomba berlangsung dengan protokol kesehatan untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Lomba dilakukan di lapangan kecil dengan mengatur jarak antarpeserta lari. Di baris terdepan atau elite hanya ada lima pelari, antara lain Jakob dan kakaknya, Henrik Ingebrigtsen, serta dua rekan senegaranya, Per Sbela dan Narve Gilje Nordas. Mereka berlari mengililingi jalanan kecil sepanjang 2,5K dalam dua putaran.
Setelah bersaing ketat dengan kakaknya, Jakob berhasil finis pertama, sedangkan Henrik di urutan kedua dengan 13 menit 37 detik. Henrik pun berhasil unggul satu detik dari rekor lari jalan raya 5K yang sempat dipegang oleh Moen selama setahun. Svela berada di tempat ketiga dengan 13 menit 40 detik.
Catatan 13 menit 28 detik membuat Jakob berada di urutan kelima daftar pelari tercepat Eropa di nomor lari jalan raya 5K. Pelari yang memulai karier sebagai pelari jarak menengah itu berada di bawah pelari Perancis Jimmy Gressier dengan 13 menit 18 detik, pelari Irlandia Alistair Cragg dan pelari Austria Gunther Weidlinger masing-masing dengan 13 menit 25 detik, serta pelari Inggris Nick Goolab dengan 13 menit 27 detik.
Saat ini, pemegang rekor dunia lari jalan raya 5K adalah pelari asal Kenya Rhonex Kipruto dengan 13 menit 18 detik yang dicatat di kejuaraan di Valencia, Spanyol, 12 Januari 2020. Rekor itu sejatinya sudah dipecahkan oleh pelari Uganda Joshua Cheptegei dengan 12 menit 51 detik yang dicatat pada kejuaraan di Monaco pada 16 Februari 2020, tetapi rekor itu masih diratifikasi.
Buah melawan kebosanan
Kejuaraan lari jalan raya 5K di Stavanger merupakan perlombaan lari perdana di Norwegia setelah negara itu mencabut masa penguncian sementara (lockdown) karena wabah Covid-19 beberapa pekan terakhir. Kejuaraan itu pun yang perdana untuk Jakob setelah terakhir berlomba pada Kejuaraan Dunia 2019 di Doha, Qatar, 27 September-6 Oktober. ”Ada perasaan aneh saat berlomba lagi. Saya harus membangun tubuh sedikit, mendorongnya lebih banyak agar tidak merasakan ketegangan,” katanya, dikutip Olympic Channel, Kamis (21/5/2020).
Praktis, tujuh bulan pelari bertinggi 184 sentimeter itu tidak berlomba. Masa pandemi Covid-19 dan vakum berlomba cukup lama memberikan tantangan besar. Setidaknya, atlet tidak bisa berlatih normal di area terbuka atau luar ruangan. Mereka pun mengalami kejenuhan tinggi karena hanya berlatih tanpa bisa menguji hasil latihan dalam perlombaan.
Namun, Jakob berhasil keluar dari masa sulit itu dan membuktikan bahwa kerja keras tanpa henti tidak pernah membohongi hasil. Dalam akun Instagram pribadinya, dia tampak rutin berlatih di treadmill dan sesekali berlatih di stadion secara tertutup. Latihan dilakukan bersama dua saudaranya yang juga atlet lari, yaitu Henrik dan Filip Ingebrigtsen. Mereka adalah keluarga pelari yang dilatih oleh ayahnya sendiri, Gjert Ingebrigtsen.
Jakob mengatakan, dirinya coba membohongi diri sendiri selama masa pelatihan. Ia coba berkata pada lubuk hati bahwa situasi ini tidak akan lama dan akan segera berlalu. Itu dilakukan untuk membuang rasa jenuh karena terus berlatih tanpa berlomba. ”Saya telah berlatih dengan sangat baik, bahkan dibandingkan dengan tahun lalu. Saya telah mengambil langkah ke arah lebih baik,” tuturnya, dikutip NRK Sport, Kamis.
Henrik pun mengakui bahwa Jakob bekerja sangat keras selama masa penguncian karena wabah Covid-19. ”Saya akan gila kalau harus membandingkan diri dengan Jakob. Tapi, saya merasa sudah sangat baik dengan capaian sekarang yang tak terpaut terlalu jauh dari Jakob,” ujar pelari kelahiran Sandnes, 24 Februari 1991, itu.
Bagi Jakob, raihan itu menjadi modal positif untuk mengikuti perlombaan lain setelah ini, salah satunya mengikuti Liga Berlian yang dijadwalkan akan dimulai pada Agustus mendatang. ”Yang paling penting bagi anak-anak saya, perlombaan ini menjadi pengalaman berharga untuk mereka memulai musim ini,” pungkas Gjert yang dikenal sebagai pelatih yang keras, dikutip Athletics Weekly, Rabu. (AFP)