Valentino Rossi menegaskan komitmennya untuk membalap dengan kemampuan terbaiknya dan bertarung meraih podium jika melanjutkan balapan pada 2021 bersama Petronas Yamaha SRT.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
TAVULLIA, SELASA – Legenda hidup MotoGP Valentino Rossi tidak ingin menjadikan Petronas Yamaha SRT sekadar tim untuk mengakhiri kariernya. Juara dunia tujuh kali GP500 dan MotoGP itu tetap akan menjunjung tinggi spirit kompetisi jika dia melanjutkan balapan pada musim 2021 di tim satelit Yamaha itu. Pebalap kharismatik berusia 41 tahun itu masih menggali ke dalam dirinya apakah masih cukup kekuatan dan motivasi untuk meneruskan karier balapnya.
“Rencana saya sangat jelas, mengubah sesuatu, dalam hal tim, dan menunggu hingga musim panas nanti untuk memahami apakah saya lebih kompetif dibandingkan tahun lalu, kerena bagi saya ini sangat penting,” tegas Rossi dalam wawancara video dengan MotoGP.
“Meskipun saya ingin terus (membalap), tetapi saya ingin terus jika saya lebih kuat,” tegas Rossi.
“Ya pasti, saya memiliki dua opsi, Petronas atau berhenti, dan kita tunggu saja,” lanjut pebalap Italia itu, Selasa (19/5/2020).
“Ya pasti, saya memiliki dua opsi, Petronas atau berhenti, dan kita tunggu saja,” lanjut pebalap Italia itu, Selasa (19/5/2020).
Petronas berharap, jika Rossi melanjutkan balapan bersama mereka, itu bukan hanya sekadar menjadi penutup karier. “Kami tidak ingin Valentino sekadar mengakhiri kariernya bersama kami, tahun depan. Kami tidak ingin itu sekadar menjadi tahun terakhir bagi dia, kami ingin dia tampil bagus, perform, kompetitif, dan bertarung meraih podium, itu penting menurut saya. Jadi, tidak hanya datang ke sini dan ‘oke ini tahun terakhir saya’, dan boom, selesai,” ujar Kepala Tim Petronas Yamaha SRT Razlan Razali, Jumat lalu.
Menanggapi harapan Petronas itu, Rossi menyatakan, dirinya tetap berkomitmen memberikan yang terbaik bagi tim jika dia terus membalap. “Bagi saya, situasinya sama, saya tidak ingin pergi ke Petronas hanya untuk menjalani musim terakhir saya, dan hanya untuk mengatakan ciao (selamat tinggal). Jika saya membalap saya akan memberikan 100 persen. Jika saya membalap, saya memahami di dalam diri saya, bahwa saya bisa tetap kompetitif dan bertarung meraih podium. Jadi, saya sangat sepakat dengan Razlan,” tegas Rossi.
Namun, Rossi belum melakukan pembicaraan langsung dengan tim Petronas. “Saat ini kami hanya berbicara dengan Lin (Jarvis, Direktur Manajer Monster Energi Yamaha) dan Yamaha, tetapi kami belum berbicara langsung dengan Razlan,” ujar Rossi.
Peluang bagus
Peraih sembilan kali juara dunia di semua kelas itu, berakhir kontraknya di tim Monster Energy Yamaha pada akhir musim ini. Posisinya akan ditempati oleh Fabio Quartararo, penalap tim Petronas. Rossi mendapat jaminan dari Yamaha akan mendapat dukungan teknis serta motor spesifikasi pabrikan jika membalap di tim satelitnya pada musim 2021. Rossi awalnya, akan mengumumkan keputusannya setelah menjalani enam hingga delapan balapan di awal musim ini.
Namun, pandemi Covid-19 mengacaukan rencananya. Rossi pun akan mengumumkan keputusannya, apakah lanjut atau pensiun, tanpa menjalani balapan. Dia berjanji memberikan jawaban sebelum balapan musim ini berlangsung. Jika seri pertama MotoGP bisa berlangsung sesuai rencana di Jerez, Spanyol, pada 19 Juli, Rossi akan mengumumkan sekitar Juni.
“Sayangnya, dengan situasi ini saya harus memutuskan tanpa balapan dan ini lebih sulit. Saya harus lebih banyak berpikir, lebih memahami dalam diri saya apakah saya punya cukup kekuatan, cukup motivasi,” tegas Rossi dari rumahnya.
“Saya memiliki peluang bagus dengan tim Petronas yang menurut saya tim papan atas, itu mereka tunjukkan tahun lalu bersama Quartararo dan Franco (Morbidelli). Ini tim muda dengan para pebalap muda dan banyak orang di sekelilingnya yang sudah saya kenal, juga sponsor besar seperti Petronas. Jadi, bagi saya ini pilihan yang bagus. Kini saya harus memutuskan apakah di dalam diri saya ada cukup motivasi untuk melanjutkan,” ujar pebalap berjuluk The Doctor itu.
Keputusan Rossi apakah akan lanjut atau pensiun itu sangat dinantikan oleh Petronas. Tim asal Malaysia itu memberi tenggat hingga Agustus untuk mengumumkan siapa pebalap pendamping Franco Morbidelli. Razali menegaskan, tim sangat menantikan komunikasi langsung dengan Rossi.
“Kami ada sejumlah diskusi dengan Yamaha, murni terkait aspek teknikal tentang seandainya Valentino datang ke kami. Kami membahas tentang sepeda motor, biaya dan sebagainya. Kami juga diskusi dengan Petronas di level tinggi, tentang peluang Rossi datang ke kami, tetapi sayangnya kami belum pernah bertemu langsung dengan Rossi,” ujar Razali.
Rossi merupakan aset penting bagi semua tim, meskipun sudah tidak di masa keemasan. Pebalap berusia 41 tahun itu masih menjadi magnet bagi penggemar MotoGP, dan menjanjikan dampak besar dari sisi bisnis di luar sirkuit. Pengalamannya yang panjang juga bisa bermanfaat dalam pengembangan tim menjadi lebih kompetitif.
“Valentino bukan pebalap yang berbeda, dia legenda, legenda hidup, sembilan kali juara dunia, dia tahu banyak, tetapi di saat yang sama, bagi kami, maaf, tidak ada seorang pun yang berada di atas tim. Bagi saya tim penting, apa yang kami miliki tahun lalu sangat bagus dalam hal infrastruktur, dalam hal sumber daya manusia, dan kami ingin mempertahankan itu. Kami di tahun kedua, dan kami tidak ingin mengubah 360 derajat (180 derajat-red) hanya demi satu orang,” tegas Razali.