Puluhan maneken di tribune penonton saat pertandingan K-League yang digelar tanpa penonton akibat pandemi Covid-19 berujung denda. Klub FC Seoul telah menyampaikan penyesalan atas kejadian tersebut.
Oleh
Kelvin Hianusa
·2 menit baca
SEOUL, KAMIS —Ide gila klub Liga Korea Selatan atau K-League 1, FC Seoul, menggunakan boneka seks sebagai penonton pertandingan berujung hukuman denda. Penyelenggara liga memberikan denda 100 juta won atau setara dengan Rp 1,2 miliar.
Ide tersebut muncul untuk meramaikan pertandingan tanpa penonton FC Seoul melawan Gwangju FC pada Minggu (17/5/2020), di Stadion Seoul World Cup. Total 25 maneken berupa boneka seks berwujud perempuan dipasangi atribut klub. Maneken itu diletakkan terpisah di tribune penonton.
Kejadian tersebut menuai kontroversi setelah seseorang mengunggah foto boneka tersebut ke media sosial yang kemudian diberitakan oleh media lokal Yonhap. Maneken diketahui sebagai boneka seks karena terdapat nama-nama produsen alat seks di spanduk, di sekitar maneken.
Akibat kejadian itu, penyelenggara liga menghukum FC Seoul dengan denda uang. Pihak klub dianggap tidak menghormati pendukung perempuan karena menempatkan boneka seks dalam pertandingan tanpa penonton. Hal itu dinilai merusak kredibilitas liga yang sudah berjalan 38 tahun.
Insiden boneka ini telah sangat menghina dan menyakiti penggemar perempuan, serta merusak integritas liga.
”Insiden boneka ini telah sangat menghina dan menyakiti penggemar perempuan, serta merusak integritas liga,” jelas pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh K-League 1.
Pihak FC Seoul sudah menyatakan permintaan maafnya terhadap insiden yang memicu kemarahan publik. Mereka mengaku hanya ingin menggunakan maneken untuk membuat suasana di tribune lebih hidup. Mereka tidak mengetahui maneken tersebut adalah boneka seks.
Menurut pihak klub, perusahaan penyedia maneken, Dalkom, menyatakan maneken yang digunakan biasanya untuk produk fashion. Namun, tidak disangka terdapat tulisan di spanduk yang menghubungkan maneken tersebut dengan produk mainan dewasa.
”Kami memohon maaf teramat dalam kepada semua yang peduli dengan situasi ini. Kami menjamin akan meninjau ulang prosedur internal untuk menjamin hal-hal seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari,” ujar pihak FC Seoul dalam situs resminya.
Kontroversi FC Seoul mencoreng K-League yang sedang dalam sorotan dunia. K-League merupakan liga profesional pertama yang dimulai di tengah masa pandemi Covid-19 pada 8 Mei lalu. Laga pembuka kompetisi disaksikan total 19 juta penonton dari seluruh dunia. (AP)