Menyusul pasangannya, Liliyana Natsir, Tontowi ”Owi” Ahmad pamit meninggalkan pelatnas di Cipayung. Pesan yang bisa dianggap sebagai pensiunnya Owi itu mengundang kesedihan sejumlah penggemarnya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Empat belas tahun membela Indonesia dari pelatnas PBSI di Cipayung, Tontowi ”Owi” Ahmad mengajukan pengunduran diri dari tempat yang telah melahirkan nama-nama besar di arena bulu tangkis dunia itu. Meski sulit menjauhkan diri dari bulu tangkis, Owi ingin rehat sejenak dari olahraga yang telah membawanya ke puncak dunia dan emas Olimpiade bersama Liliyana ”Butet” Natsir itu.
Owi, pemain ganda campuran, mengumumkan itu dalam akun Instagramnya pada Senin (18/5/2020) pagi. Dalam unggahan yang disertai dengan foto sambil melambaikan kedua tangan ke arah penonton setelah pertandingan itu, Owi mengucapkan selamat tinggal kepada dunia yang telah membesarkannya tersebut.
Dia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam perjalanan karier. ”Memang saya mengharapkan bisa menyudahi ini di puncak podium. Namun, inilah hidup, tidak selalu apa yang kita inginkan bisa tercapai,” katanya.
Rencana pengunduran diri itu sebenarnya telah diungkapkan Owi sejak tiga bulan lalu. Dia mengabari pelatih ganda campuran pelatnas, Richard Mainaky, pertengahan Februari, tetapi baru memberikan surat untuk PBSI pada Senin ini. Situasi yang rumit dan berbagai pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 membuat pemain berusia 32 tahun itu memundurkan penyerahan surat itu ke PBSI.
Kabar mundurnya Owi dari pelatnas, sebagian pihak bahkan menganggapnya sebagai pensiun, itu langsung mengundang reaksi di kalangan penggemar bulu tangkis nasional. Ribuan orang ramai-ramai merespons kabar perpisahan itu lewat gerakan tanda pagar #TerimaKasihOwi di Twitter.
Tidak butuh waktu lama, tagar itu lantas menjadi salah satu topik paling hangat di Twitter, nyaris menyamai tagar #TerserahIndonesia. Tagar terpopuler itu dibuat beberapa waktu lalu oleh kalangan pekerja medis yang kecewa menyikapi sejumlah orang yang terkesan meremehkan virus korona dan ketentuan pembatasan sosial.
Hingga pukul 12.00 WIB hari ini, cuitan terkait perpisahan Tontowi mencapai lebih dari 3.000. Katri Adiningtyas, salah satu pengguna Twitter, misalnya, hanya menulis singkat penuh emosional: ”Tidak ada kata-kata yang mendeskripsikan ini (pensiunnya Owi).”
Pasangan terbaik
Bersama Liliyana ”Butet” Natsir, pasangannya di bulu tangkis sejak 2010, Owi telah mengharumkan nama bangsa. Owi/Butet menjadi satu-satunya penyumbang medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Tak hanya itu, keduanya juga sukses mengawinkan gelar paling prestisius itu dengan status juara dunia 2017.
Owi/Butet bisa dikatakan sebagai ganda campuran terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, setidaknya setelah Christian Hadinata/Imelda Wigoeno pada era 1990-an. ”Selamat menikmati pensiun, Owi. Terima kasih atas segala yang kamu lakukan untuk negara ini. Terima kasih juga untuk semua prestasi dan medali yang telah kamu hasilkan,” cuit Taufik Rahmawan, penggemar bulu tangkis.
Owi menyusul partnernya, Butet, yang lebih dulu pamitan meninggalkan dunia bulu tangkis pada Januari 2019 lalu. Dalam wawancara khusus dengan Kompas, Maret lalu, Owi telah mengungkapkan niatnya meninggalkan Cipayung, berikut alasan yang mendasari putusannya itu. Ada sejumlah faktor, termasuk ”situasi sulit” di Cipayung, yang mendorongnya pergi.
Alasan-alasan dan kisah jatuh-bangunnya yang legendaris di bulu tangkis itu bisa diikuti di rubrik olahraga harian Kompas edisi Selasa (19/5/2020).