Valentino Rossi semakin mendekat ke tim Petronas Yamaha SRT meskipun kedua pihak belum pernah bertemu langsung. Pintu tim terbuka lebar, namun legenda hidup MotoGP itu tidak akan membuat Petronas berubah drastis.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
KUALA LUMPUR, JUMAT – Valentino Rossi bisa membawa pengaruh besar pada tim Petronas Yamaha SRT dalam konteks pengembangan tim. Namun, legenda hidup itu tidak akan diperlakuan istimewa, karena tida ada sosok yang lebih besar dibandingkan tim. Petronas tetap mengedepankan stabilitas tim, dan menegaskan pebalap kunci mereka pada 2021 adalah Franco Morbidelli.
“Tahun depan pebalap terpenting dan prioritas kami adalah Franco Morbidelli. Kami harus menyediakan yang dia butuhkan sebaik mungkin. Dia prioritas pertama kami meskipun Vale datang. Franco adalah pebalap kunci kami pada 2021,” tegas Kepala Tim Petronas Yamaha SRT Razlan Razali kepada MotoGP, Jumat (15/5/2020).
“Ide Valentino datang ke kami semakin baik seiring dengan waktu. Karena bagi tim, penting memperoleh stabilitas dalam hal performa. Tentu kami ingin mempertahankan Franco, dan Franco bisa memberikan itu. Dengan memiliki Valentino, dia bisa memberikan panduan kepada tim dan kepada Franco untuk memberikan stabilitas juga kisah besar bagi tim,” ujar Razali.
Potensi kepindahan Rossi ke Petronas muncul setelah Yamaha mengumumkan musim depan posisi pebalap Italia itu akan ditempati oleh Fabio Quartararo yang kini membela Petronas. Jika bergabung di tim satelit itu, Yamaha akan memberi dukungan penuh dalam aspek teknik serta motor YZR-M1 spesifkasi pabrikan.
Rossi merupakan aset penting bagi semua tim, meskipun sudah tidak di masa keemasan. Pebalap berusia 41 tahun itu masih menjadi magnet bagi penggemar MotoGP, dan menjanjikan dampak besar dari sisi bisnis di luar sirkuit. Pengalamannya yang panjang juga bisa bermanfaat dalam pengembangan tim menjadi lebih kompetitif. Petronas menegaskan, pebalap kedua akan diumumkan paling lambat pada Agustus.
“Valentino bukan pebalap yang berbeda, dia legenda, legenda hidup, sembilan kali juara dunia, dia tahu banyak, tetapi di saat yang sama, bagi kami, maaf, tidak ada seorang pun yang berada di atas tim. Bagi saya tim penting, apa yang kami miliki tahun lalu sangat bagus dalam hal infrastruktur, dalam hal sumber daya manusia, dan kami ingin mempertahankan itu. Kami di tahun kedua, dan kami tidak ingin mengubah 360 derajat (180 derajat-red) hanya demi satu orang,” tegas Razali.
Spekulasi perubahan drastis dalam tim ini sempat mengemuka karena Rossi berpotensi memboyong anggota timnya termasuk kepala mekanik David Munoz. Jika itu terjadi, maka Quartararo juga harus membawa seluruh timnya ke tim Monster Energi Yamaha. Namun, dengan skenario itu, Petronas bisa mengalami masalah sumber daya manusia, jika Rossi hanya bertahan setahun dan diikuti tim mekaniknya.
Pada awal Februari lalu sehari sebelum tes pramusim, Rossi menyatakan, detail seperti itu belum dibahas. “Tentang anggota tim belum diputuskan, apakah mengubah seluruhnya atau sebagian, yang terpenting adalah kami terus bersama dengan Yamaha, saling percaya, serta dukungan maksimal,” tegas Rossi. Pebalap kelahiran Tavullia, Italia itu menilai, bergabung dengan Petronas merupakan opsi terbaik bagi dirinya jika melanjutkan balapan pada musim depan.
Peluang perpanjangan kontrak
Razali pun menegaskan bahwa, di saat balapan terancam gagal bergulir akibat pandemi Covid-19, bukanlah saat yang tepat bagi Rossi untuk pensiun. “Tahun depan kita akan kembali dari tahun yang buruk, yaitu tahun ini, dan bagi Valentino, sembilan kali juara dunia, tidak bagus bagi dia pensiun dalam skenario seperti ini. Jadi yang terbaik bagi dia adalah terus lanjut dan kami bisa menyediakan platform itu bagi dia,” tegas Razali.
“Kami ada sejumlah diskusi dengan Yamaha, murni terkait aspek teknikal tentang seandainya Valentino datang ke kami. Kami membahas tentang sepeda motor, biaya dan sebagainya. Kami juga diskusi dengan Petronas di level tinggi, tentang peluang Rossi datang ke kami, tetapi sayangnya kami belum pernah bertemu langsung dengan Rossi,” ujar Razali.
Meskipun Rossi di ujung kariernya, Petronas tetap membuka pintu seandainya dia ingin memperpanjang kariernya. “Kami tidak ingin Valentino sekadar mengakhiri kariernya bersama kami, tahun depan. Kami tidak ingin itu sekadar menjadi tahun terakhir bagi dia, kami ingin dia tampil bagus, perform, kompetitif, dan bertarung meraih podium, itu penting menurut saya. Jadi, tidak hanya datang ke sini dan ‘oke ini tahun terakhir saya’, dan boom, selesai,” tegas Razali.
“Jika dia masih bisa menunjukan bahwa pada usianya dia masih bisa kompetitif, apapun bisa terjadi di tahun itu, apakah dia ingin memperpanjang atau apa pun, itu bisa didiskusikan. Tetapi, hingga kami duduk bersama dengan dia, dan kami menanyakan apa yang dia mau serta dia menanyakan pada kami apa yang dia harapkan dari tim, kami belum bisa memastikan jika komunikasi belum dilakukan,” tegas Razali.