Sirkuit Silverstone dan Formula 1 telah mencapai kesepakatan menggelar dua balapan pada 26 Juli dan 2 Agustus. Manajemen F1 kini terus bernegosiasi terkait biaya menggelar balapan dengan sejumlah pengelola sirkuit.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
LONDON, JUMAT — Formula 1 melakukan langkah penting dengan mencapai kesepakatan prinsip dengan Sirkuit Silverstone untuk menggelar dua balapan beruntun di masa pandemi Covid-19. Balapan seri Inggris ini sempat terancam gagal bergulir karena masalah biaya menggelar balapan tertutup yang menghilangkan pemasukan dari penjualan tiket. Namun, balapan masih harus menunggu izin dari Pemerintah Inggris.
Pemilik sirkuit di Northamptonshire itu, The British Racing Drivers’ Club (BRDC), mencapai kesepakatan dengan Formula 1 pada Jumat (15/5/2020). Balapan direncanakan berlangsung pada 26 Juli dan 2 Agustus. Ini merupakan jadwal revisi dari agenda semula 19 Juli. Kedua balapan itu akan berlangsung tanpa penonton sehingga diperlukan negosiasi model bisnis yang sama-sama menguntungkan. Saat ini, dengan skenario balapan tanpa penonton, semua sirkuit meminta Formula 1 membayar mereka.
”Saya dengan gembira mengonfirmasi bahwa Silverstone dan Formula 1 telah mencapai kesepakatan secara prinsip untuk menggelar dua balapan tertutup musim panas ini,” ujar Direktur Manajer Sirkuit Silverstone Stuart Pringle melalui siaran pers.
”Namun, balapan-balapan itu masih memerlukan persetujuan pemerintah sesuai dengan prioritas kami, yaitu keamanan semua yang yang terlibat dan kepatuhan ketat pada regulasi Covid-19,” lanjut Pringle.
Juru bicara Formula 1 yang dikutip oleh Crash menegaskan, ”Kami terus melakukan pembicaraan dengan Silverstone dan promotor-promotor lainnya terkait jadwal revisi 2020.”
Langkah ini menjadi kemajuan besar menyusul panduan dari Pemerintah Inggris yang berusaha menggulirkan kembali ajang olahraga profesional dengan protokol yang ketat.
F1 juga berusaha mendapatkan pengecualian syarat karantina selama 14 hari bagi para staf, anggota tim, dan pebalap, saat masuk Inggris. Skenario saat ini, ”sirkus” Formula 1 akan masuk Inggris setelah menjalani dua balapan di Austria pada 5 dan 12 Juli. Jika syarat karantina tetap diberlakukan, rombongan F1 akan terjebak di Austria.
Saat ini, selain Austria dan Inggris, seri Belgia juga mendapat dukungan dari pemerintah untuk menggelar balapan tanpa penonton di Sirkuit Spa-Francorchamps sesuai jadwal awal pada 30 Agustus. Namun, belum ada kesepakatan prinsip antara pengelola Sirkuit Spa dan Manajemen Formula 1.
”Kami akhirnya mendapat lampu hijau dari pemerintah untuk menggelar balapan. Kami telah mencapai kesepakatan awal dengan F1, tetapi kami juga memerlukan izin dari pemerintah untuk bisa melanjutkan,” kata Direktur Komersiil Sirkuit Spa Stijn de Boever kepada Motorsport.
Kesepakatan menggelar balapan F1 di Belgia diharapkan tercapai dalam beberapa hari ke depan. Pengelola sirkuit akan membantu penerapan protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat terkait Covid-19, tetapi tidak akan membayar biaya tuan rumah kepada F1.
”Idenya adalah membangun rekanan di mana kami bekerja bersama dengan F1, tetapi (pemerintah) daerah tidak akan membayar apa pun untuk balapan,” ujar De Boever.
”Kami telah bekerja keras dengan (MSA Belgia) RACB dan FIA untuk melihat berapa jumlah minimum (personel) yang dibutuhkan, yakni sekitar 1.000 orang. Setiap tim akan seperti sebuah keluarga yang tidak akan membaur dengan tim-tim lainnya. Kami telah menuangkan semua prosedur di atas kertas untuk melihat bagaimana kami bisa mengelola semuanya, mulai dari organisasi katering hingga menyediakan masker,” ujar De Boever.
Tiga sirkuit dicoret
Sementara itu, Formula 1 juga diyakini akan mencoret tiga balapan dari jadwal musim ini, yaitu seri Belanda, Kanada, dan Singapura. Saat ini belum ada keputusan resmi dari F1, tetapi diyakini akan diumumkan segera. Sejauh ini baru tiga seri yang resmi dibatalkan, yaitu Australia, Monako, dan Perancis.
Pencoretan seri Singapura dan Kanada, menurut Motorsport, karena balapan berlangsung di sirkuit jalan raya. Kondisi itu membuat persiapan nyaris mustahil karena membutuhkan pengerahan sumber daya manusia yang besar untuk menyiapkan dan mengamankan sirkuit. Protokol kesehatan dan keselamatan pun menjadi sulit diterapkan. Adapun seri Belanda akan dicoret karena kendala aturan ketat pemerintah yang tidak mengizinkan acara dalam skala besar. Selain itu, pengelola Sirkuit Zandvoort juga enggan menggelar balapan tanpa penonton dan memilih balapan ditunda hingga tahun depan.
Dengan tambahan pencoretan itu, masih berpotensi digelar 15-18 balapan sesuai dengan target yang disampaikan CEO Formula 1 Chase Carey beberapa waktu lalu. ”Kami menargetkan memulai balapan di Eropa pada rentang Juli, Agustus, dan awal September dengan balapan pertama di Austria pada 3-5 Juli,” ujarnya.
”September, Oktober, dan November, akan melihat kita balapan di Eurasia (istilah yang dipakai F1 untuk seri Azerbaijan dan Rusia), Asia, dan Amerika dengan akhir musim di kawasan Teluk pada Desember dengan Bahrain sebelum tradisi seri penutup di Abu Dhabi, untuk menyelesaikan musim antara 15-18 balapan,” kata Carey.
”Kami akan segera mengumumkan kalender kami yang difinalisasi begitu itu memungkinkan kami lakukan,” ujar Carey. Dia mengonfirmasi bahwa beberapa balapan awal akan berlangsung tanpa penonton, dan balapan-balapan selanjutnya diharapkan sudah bisa berlangsung dengan penonton.