Nasib kelajutan Liga Primer bergantung terhadap pemungutan suara klub tentang proposal bermain di stadion netral. Sudah tiga klub menyuarakan penolakannya.
Oleh
Kelvin Hianusa
·4 menit baca
WATFORD, SABTU – Kelanjutan musim Liga Primer Inggris masih penuh teka-teki. Saat liga lain mulai bersepakat melanjutkan kompetisi, mereka masih berkutat dengan kontroversi wacana bermain di stadion netral. Jurang pemisah itu harus diseberangi sebelum liga terbesar di dunia itu bisa berputar kembali.
Seiring menurunnya penularan virus korona baru di sejumlah negara, kompetisi sepak bola bergulir lagi. Liga Korea Selatan sudah dimulai, Liga Jerman akan menggelar laga pertama pada 16 Mei, disusul Liga Spanyol pada Juni. Namun, belum ada perkembangan berarti dari Inggris.
Liga Primer tak akan dimulai sampai proposal untuk bermain di stadion netral disetujui klub. Butuh persetujuan minimal 14 dari 20 klub pada pemungutan suara yang akan berlangsung 11 Mei.
Akan tetapi, mendekati pemungutan suara, penolakan terhadap proposal itu semakin kencang. Watford, pada Sabtu (5/9/2020) menjadi tim ketiga setelah Brighton Hove Albion dan Aston Villa, yang dengan lantang menolak kelanjutan musim tanpa laga kandang.
Bagi Watford, proposal itu melukai keadilan. Pemilik klub Scott Duxbury mengatakan, kebijakan tiba-tiba itu bisa menentukan masa depan mereka. Klub yang berada dalam zona degradasi ini membutuhkan laga kandang untuk bertahan di Liga Primer. Keuntungan bermain di Stadion Vicarage Road tidak bisa dielakkan.
”Apakah adil aturan dibuat untuk sembilan pekan ke depan? Aturan seharusnya berlaku satu musim. Ini akan mengurangi integritas kompetisi. Kalau pertandingan tanpa penonton saya masih dapat memahami,” tegas Duxbury.
Pelik
Situasi pelik ini dihadapi Liga Primer. Sebelumnya, Ketua Eksekutif Asosiasi Manajer Liga Inggris Richard Bevan mengingatkan, kompetisi akan dibatalkan bila klub tidak setuju bermain di stadion netral dalam 92 laga tersisa.
Liga Primer telah mengumumkan 8-10 stadion netral milik klub yang akan digunakan. Setiap tim dipastikan bermain jauh dari kandangnya. Jika bermain di kandang, dikhawatirkan pendukung akan berkumpul dalam jumlah besar di luar stadion mereka.
Proposal itu terasa aneh bagi CEO Brighton Paul Barber. Dia meminta liga membuka mata dan mencontoh kompetisi lain, seperti Bundesliga yang tetap mengizinkan laga kandang meskipun tanpa penonton. ”Kita memiliki beberapa stadion terbaik di dunia, beberapa klub sepak bola terbaik di dunia, dan salah satu liga terbaik di dunia. Jika Jerman bisa, mengapa kita tidak?” jelas Barber.
Penolakan paling lantang datang dari enam tim posisi terbawah seperti Brighton, Villa, dan Watford. Kehilangan keuntungan laga kandang bisa berujung pahit yaitu degradasi. Jika sampai turun kasta, mereka akan menatap krisis finansial lebih parah, yang sudah terjadi semasa pandemi.
Jammie Carragher, bek legenda Liverpool, memahami kekhawatiran tim-tim papan bawah. Tidak sepantasnya liga maupun tim papan atas memandang mereka egois. ”Tim lain tidak merasakan ancaman seperti mereka,” jelasnya.
Solusi terbaik, menurut Carragher, adalah menghilangkan degradasi musim ini. Tanpa degradasi, tim papan bawah otomatis kehilangan alasan menolak bermain di stadion netral.
Demi keamanan
Sementara itu, spesialis penanganan kerumunan massa, Owen West mengatakan, stadion netral atau laga kandang-tandang tidak ada bedanya. Mantan polisi ini menilai, cara terbaik adalah mengedukasi pendukung agar tidak datang ke stadion.
Tanpa edukasi itu, penggunaan stadion netral justru bisa lebih berbahaya. Para pendukung bisa saja nekat berangkat ke kota lain untuk mendukung timnya dari luar stadion. “Saya rasa pendukung sudah cukup dewasa selama ini. Jadi cukup berikan mereka arahan,” kata West.
Perspektif berbeda datang dari Kepala Unit Polisi Sepak Bola Inggris, Mark Roberts. Bermain di stadion netral akan memudahkan aparat untuk mengamankan lokasi dari datangnya pendukung.
Seperti kekhawatiran Wali Kota Liverpool Joe Anderson, supporter akan nekat datang untuk merayakan gelar juara. “Sulit untuk tidak membayangkan pertemuan besar pendukung merayakan prestasi. Jadi untuk meminimalkan korban jiwa lebih baik pertandingan dipusatkan. Ini memudahkan polisi dan otoritas kesehatan,” ucap Roberts.
Pemain-pemain Liga Primer banyak yang tidak keberatan untuk bermain di stadion netral. Salah satunya bek Burnley, Ben Mee. “Tidak masalah bermain di mana pun. Semoga bisa segera kembali dan bisa membuat orang-orang menikmati permainan kami dari televisi,” katanya.
Saya rasa pendukung sudah cukup dewasa selama ini. Jadi cukup berikan mereka arahan
Di luar itu semua, mulainya Liga Primer masih belum mendapat lampu hijau dari pemerintah Inggris. "Saya benar-benar berharap kita bisa menjalankan ini, tetapi keselamatan publik harus didahulukan,” ungkap Menteri Kebudayaan Inggris Oliver Dowden.
Inggris merupakan negara ke-4 dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak, mencapai lebih dari 211.000 kasus. Di antara mereka, lebih dari 30.000 jiwa meninggal dunia. (AP/REUTERS)