Pebalap tim Aprilia, Andrea Iannone, berpeluang kembali membalap musim ini jika dibebaskan dari hukuman 18 bulan akibat kasus doping. Pengadilan Arbitrase Olahraga diharapkan sudah memutuskan kasusnya pada awal Juli.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
MILAN, JUMAT — Tim pengacara pebalap MotoGP, Andrea Iannone, meyakini putusan banding atas hukuman 18 bulan larangan membalap kliennya akibat kasus doping bisa didapat pada Juli. Jika divonis tidak bersalah, Iannone bisa memacu motor RS-GP bersama rekan setimnya di Aprilia, Aleix Espargaro, saat MotoGP musim ini dimulai dengan proyeksi 19 Juli mendatang di Jerez, Spanyol.
Karier balap Iannone di ajang MotoGP terancam hancur setelah Pengadilan Disiplin Internasional FIM menjatuhkan hukuman 18 bulan larangan terlibat dalam balapan profesional akibat kasus doping pada awal April lalu. Pebalap Italia itu sebelumnya dihukum sementara sejak 19 Desember 2019.
Dengan hukuman disiplin itu, Iannone dilarang membalap, menguji motor, dan semua aktivas pengembangan motor hingga 16 Juni 2021. Mengingat kontraknya di Aprilia habis pada akhir musim 2020, peluang Iannone kembali tampil di MotoGP berada di ujung tanduk.
Dalam pembelaannya, Iannone menyatakan tidak sengaja mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, yaitu daging steak, menjelang seri Malaysia. Tes antidoping rutin dalam kejuaraan pada 3 November itu menunjukkan hasil positif zat doping anabolic androgenic steroid. Iannone pun didiskualifikasi pada dua seri terakhir 2019, yaitu Malaysia dan Valencia.
Saat ini, Iannone yang diwakili kuasa hukumnya, Antonio de Rensis, sedang mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). ”Paling lambat, pada Senin atau Selasa pekan depan, kami akan memasukkan banding ke CAS dengan alasan untuk penilaian tingkat pertama,” ungkap De Rensis kepada Sky Italia.
”Kami pasti akan mengajukan banding pada 15 Mei, di mana FIM memiliki 20 hari untuk menanggapi argumen kami. Setelah itu, para hakim CAS mengambil dokumen-dokumen itu. Dan, jika mereka memutuskan tidak perlu sidang dengar pendapat, saya percaya dalam dua bulan kita dapat mencapai suatu keputusan,” ujar De Rensis.
”Namun, jika CAS memutuskan ada dengar pendapat, akan ada penundaan. Tetapi, tidak lebih dari satu bulan. Satu setengah bulan paling buruk. Tetapi, saya percaya mereka dapat memutuskan berdasarkan pada dokumen-dokumen tanpa dengar pendapat,” ungkap De Rensis kemudian.
Tak ayal, dalam sekario terbaik, De Rensis meyakini putusan banding itu sudah muncul pada akhir Juli. ”Singkatnya, kami percaya saat kejuaraan nantinya mungkin akan dimulai, Andrea telah mendapat keputusan akhir,” kata De Rensis.
De Rensis pun optimistis banding kliennya bisa dikabulkan CAS. Menurut dia, Iannone dalam posisi kuat karena di dalam putusannya, Dewan Disiplin Internasional FIM bisa menerima pembelaan Iannone, yaitu ia tidak sengaja mengonsumsi daging yang terkontaminasi di sebuah hotel di Sepang, Malaysia.
”Mereka mengatakan bahwa dia melakukan apa yang harus dilakukan. Dia tidak memiliki pilihan makanan lain,” kata De Rensis.
Aprilia meyakini Iannone bersih dan masih terus menanti pebalap andalannya itu. Hingga saat ini, mereka belum mencari pebalap lain untuk menggantikan Iannone secara permanen.
Peluang terakhir
Banding ke CAS ini menjadi jalan terakhir bagi Iannone untuk bisa kembali balapan. Apalagi, Aprilia meyakini Iannone bersih dan masih terus menanti pebalap andalannya itu. Aprilia hingga saat ini belum mencari pebalap lain untuk menggantikan Iannone secara permanen.
Jika bandingnya ditolak, Iannone akan kehabisan kesempatan untuk membalap. Apalagi, saat hukuman 18 bulan berakhir, balapan musim 2021 sudah bergulir tujuh seri. Situasi itu memastikan semua tempat di tim-tim MotoGP telah diisi pebalap lain.
Lalu, saat hukumannya berakhir, Iannone juga sudah berusia hampir 32 tahun. Umur menjadi faktor pertimbangan bagi tim-tim balap mengontrak pebalap meskipun secara fisik dia masih kuat. Namun, dengan larangan membalap, akan sulit bagi Iannone menjaga daya kompetitifnya.
Iannone, saat mendengar putusan hukuman 18 bulan mengaku sangat terpukul. ”Berita pagi ini sangat memukul saya. Kami tidak mengharapkan hasilnya seperti ini. Kami melihat hukuman secara positif. Saya dinilai tidak sengaja (melakukan doping), tetapi kami tetap kalah dengan hukuman 18 bulan. Kami sudah pasti akan banding ke CAS,” ujar Iannone kepada Sky Sport 24, Rabu (1/4/2020).