Pembatasan perjalanan antarnegara menjadi salah satu penyebab turnamen bulu tangkis belum dapat bergulir kembali. BWF juga punya pekerjaan rumah menyusun ulang sisa enam bulan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
KUALA LUMPUR, SELASA - Memperkirakan aktifnya kembali turnamen bulu tangkis internasional pada masa pandemi virus Covid-19 bukan hal yang mudah. Meski berharap turnamen segera bergulir, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pun kesulitan dalam memprediksi kepastian waktu dimulainya turnamen.
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund mengatakan, pihaknya bersiap seandainya kompetisi internasional bisa dimulai dalam waktu dekat. Kesiapan itu termasuk merumuskan kalender turnamen BWF 2020 yang diperbarui.
Meski telah mengubah jadwal beberapa kejuaraan, BWF masih memiliki pekerjaan rumah pada sebagian besar turnamen lain yang juga ditunda. Lund mengatakan, detail kalender akan diumumkan dalam waktu dekat.
Mantan pebulu tangkis Denmark tersebut mengatakan, sulit untuk memprediksi dimulainya turnamen karena bergantung pada larangan melakukan perjalanan internasional setiap negara. “Dalam situasi seperti saat ini, sulit memperkirakan terjadinya perubahan larangan memasuki sebuah negara. Padahal itu menentukan partisipasi atlet, ofisial, dan staf dalam turnamen,” kata Lund, Selasa (5/5/2020).
Seperti olahraga lain, bulu tangkis menjadi cabang yang kompetisinya dihentikan karena wabah Covid-19. Turnamen internasional berhenti setelah selesainya All England, 11-15 Maret. Ajang besar yang tertunda antara lain Malaysia Terbuka, Kejuaraan Asia, Indonesia Terbuka, dan Piala Thomas Uber.
Kejuaraan beregu putra-putri, Piala Thomas Uber, bahkan dua kali mengalami perubahan jadwal. Setelah dimundurkan dari 16-24 Mei menjadi 15-23 Agustus, kejuaraan dua tahunan yang akan diselenggarakan di Aarhus, Denmark, ini diubah lagi menjadi 3-11 Oktober.
Panggung yang menjadi puncak persaingan, Olimpiade Tokyo 2020, bahkan mundur setahun, dari 24 Juli-9 Agustus 2020 menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021. Dengan demikian, pada tahun tersebut akan digelar dua ajang besar untuk atlet bulu tangkis, yaitu Olimpiade dan Kejuaraan Dunia.
Akhir pekan lalu, BWF mengumumkan akan tetap menyelenggarakan Kejuaraan Dunia yang biasanya tak digelar pada tahun yang sama dengan Olimpiade. Untuk menghindari waktu pelaksanaan yang berdekatan, Kejuaraan Dunia di Huelva, Spanyol, diubah dari Agustus menjadi 29 November-5 Desember.
Presiden BWF Poul-Erik Hoyer mengatakan, perubahan tersebut dilakukan agar kedua ajang besar dalam bulu tangkis itu bisa diselenggarakan. “Juga, untuk mewujudkan keadilan bagi semua. Jadi, atlet bisa menentukan target utama mereka pada 2021,” kata peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Atlanta 1996 tersebut.
Perhitungan kualifikasi
Penghentian turnamen juga mengganggu perhitungan poin pada masa kualifikasi Olimpiade yang seharusnya berlangsung 29 April 2019-26 April 2020. Turnamen dihentikan dengan menyisakan enam pekan kualifikasi.
Berada dalam periode enam pekan tersebut di antaranya turnamen Jerman, Swiss, India, Malaysia, dan Singapura Terbuka, serta kejuaraan regional, yaitu Kejuaraan Asia, Eropa, dan Pan Amerika.
Selain menyelesaikan detail jadwal 2020, pekerjaan rumah BWF lainnya adalah memperbarui peraturan penghitungan poin. Media Malaysia, The Star, mengutip sumber yang tak disebutkan namanya, menyebut, BWF telah membahas hal tersebut. Penghitungan poin dari turnamen yang tertunda pada masa pandemi akan dilakukan pada turnamen 2021.
“Itu dinilai sebagai keputusan yang paling adil bagi semua atlet yang telah bekerja keras untuk lolos sejak 2019,” demikian The Star.
Hingga daftar peringkat dunia dibekukan pada 17 Maret, Indonesia telah meloloskan masing-masing dua wakil pada nomor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. Adapun tunggal dan ganda putri meloloskan satu wakil.
Namun, salah satu wakil, ganda campuran, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, berada dalam posisi yang rawan, yaitu peringkat kedelapan dunia. Posisi delapan besar ini menjadi batas bagi satu negara agar bisa meloloskan dua pasangan pada nomor-nomor ganda. (AFP)