Pemerintah Provinsi Papua akan segera menetapkan tanggal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional yang ditunda ke tahun 2021. Tujuannya agar persiapan lebih matang dan tidak berbenturan dengan agenda olahraga tahun depan.
Oleh
Adrian Fajriansyah/Fabio Maria Lopez Costa
·4 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Papua akan segera menetapkan tanggal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX yang ditunda dari tahun ini menjadi tahun depan. Ini upaya Pemprov Papua untuk menyiapkan penyelenggaraan pesta olahraga empat tahunan itu secara optimal.
Dalam sidang kabinet, Kamis (23/4/2020), Presiden Joko Widodo menunda pelaksanaan PON Papua dari 20 Oktober-2 November 2020 ke Oktober 2021, tetapi tanggal pelaksanaannya belum ditentukan. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua Alexander Kapisa di Jayapura, Senin (4/5/2020), mengatakan, pihaknya akan menggelar rapat bersama Panitia Besar PON Papua untuk menentukan tanggal baru pelaksanaan PON Papua.
”Kami dan Panitia Besar PON Papua akan menggelar rapat untuk membahas teknis pelaksanaan PON di tahun depan. Salah satu isu yang juga akan dibahas adalah penentuan tanggal baru gelaran PON Papua,” ujarnya.
Menurut Alexander, ada kemungkinan pelaksanaan PON Papua berlangsung di awal Oktober atau tidak seperti tanggal semula di akhir Oktober, yakni pada 20 Oktober-2 November. Hal itu sesuai dengan arahan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat agar jadwal PON Papua tahun depan tidak berdekatan dengan SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam, pada 21 November-2 Desember.
”KONI Pusat sudah mengeluarkan rekomendasi agar pelaksanaan PON di Papua bisa dilaksanakan pada awal Oktober. Kalau akhir Oktober, jadwalnya akan berdekatan dengan ajang lain, seperti SEA Games 2021 di Vietnam. Tentu, kami akan mempertimbangkan rekomendasi tersebut,” katanya.
Sejauh ini, Alexander menjelaskan, proses pembangunan dan rehabilitasi 11 arena PON Papua yang bersumber dari APBD Provinsi Papua tetap berjalan sesuai kontrak tender di tengah wabah Covid-19. ”Penundaan PON Papua tak menghambat pembangunan dan rehabilitasi arena. Rata-rata persentase pembangunan dan perbaikan arena sudah mencapai 90 persen. Kami optimistis semua arena tuntas sesuai jadwal (pada Juli),” tuturnya.
Sekretaris Umum KONI Papua Kenius Kogoya mengutarakan, pihaknya setuju tanggal pelaksanaan PON Papua dilakukan pada awal Oktober. ”Bahkan, pelaksanaan PON Papua tak harus di bulan Oktober. Pelaksanaannya bisa lebih cepat kalau seluruh persiapan sudah tuntas,” ujarnya.
Adapun KONI Papua memastikan pelaksanaan pelatihan terpusat sejumlah cabang olahraga unggulan Papua tetap berjalan seperti biasanya walaupun PON Papua ditunda. ”Kami telah menggelar pelatihan sesuai dengan protokol kesehatan, khususnya pada cabang olahraga unggulan seperti dayung dan sepak bola,” kata Kenius.
Menyiapkan berkas
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto mengatakan, pihaknya sedang membuat surat berisi risalah dari rapat ataupun sidang kabinet yang membahas penundaan PON Papua pada Kamis (23/4/2020). Nantinya, surat itu diserahkan kepada Gubernur Papua dengan tembusan kepada KONI Pusat.
Ini menjadi prosedur tugas yang harus dijalani untuk melengkapi dokumen yang memastikan ajang empat tahunan itu ditunda. ”Surat ini juga jadi pegangan Pemprov Papua, PB PON, KONI Pusat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sampai pemerintah daerah ataupun KONI daerah agar ada bukti bahwa anggaran PON Papua tidak dilanjutkan/dialihkan karena ajangnya ditunda ketika Badan Pemeriksa Keuangan memeriksa,” tuturnya.
Setelah itu, lanjut Gatot, pihaknya akan ikut membahas/menentukan tanggal pelaksanaan PON Papua pada tahun depan. Sejatinya, dalam situasi normal, penentuan tanggal PON menjadi ranah Panitia Besar PON. Namun, karena situasi saat ini berbeda, penentuannya harus melibatkan pemerintah pusat.
Kemenpora turut terlibat guna memastikan pelaksanaan PON Papua tahun depan tidak berbenturan dengan agenda olahraga lain yang berskala nasional ataupun internasional. Apalagi karena wabah Covid-19, hampir semua ajang olahraga yang seharusnya digelar tahun ini dipindah ke tahun depan dan bertumpuk dengan ajang-ajang lain yang memang digelar tahun depan.
”Dalam surat berisi risalah dari rapat ataupun sidang kabinet mengenai penundaan PON Papua ke tahun depan tersebut, kami juga akan melampirkan agenda olahraga yang ada di sepanjang tahun depan. Itu bisa menjadi pertimbangan Pemprov Papua ataupun Panitia Besar PON untuk menentukan tanggal pelaksanaan PON di tahun depan,” ujarnya.
Gatot menuturkan, pihaknya berharap tanggal baru pelaksanaan PON Papua di tahun depan segera diputuskan. Tujuannya agar Pemprov Papua dan pusat bisa melakukan persiapan jauh-jauh hari. Selain bisa menghindari benturan dengan agenda olahraga lain, kedua pihak juga bisa memperkirakan pembagian anggaran untuk tahun depan secara matang.
”Saat ini pembangunan arena untuk PON Papua hampir tuntas dan diprediksi semua selesai pada Juli atau selambatnya pada Oktober tahun ini. Setelah itu, arena-arena tersebut harus terus dirawat, jangan sampai terbengkalai. Kalau tanggal pelaksanaan PON Papua tahun depan sudah ditetapkan, Pemprov Papua dan pusat bisa segera mengatur pembagian anggaran untuk perawatan arena-arena tersebut,” paparnya.
Adapun pelaksanaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) akan tetap digelar di Papua dan diprediksi digelar satu bulan seusai PON. Sebelumnya, Peparnas sempat diusulkan akan digelar di tempat lain.