Atlet-atlet bulu tangkis nasional tetap berlatih meskipun turnamen tengah vakum dan kini memasuki bulan puasa. Langkah itu dilakukan agar mereka bisa dalam kondisi siap tempur jika turnamen-turnamen kembali digelar.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun tiada turnamen yang bisa diikuti dalam setidaknya empat bulan ke depan, atlet-atlet pelatnas bulu tangkis tetap berlatih di pelatnas Cipayung, Jakarta. Ini dilakukan agar mereka berada dalam kondisi siap bertanding ketika turnamen dimulai.
Akibat pandemi Covid-19, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menghentikan semua turnamen sejak pertengahan Maret. Kevakuman kompetisi ini akan terjadi setidaknya hingga Agustus, bahkan September, untuk turnamen-turnamen besar.
Meski tak ada turnamen yang bisa diikuti dalam waktu dekat, latihan di pelatnas bulu tangkis Cipayung tetap berjalan dengan program yang disesuaikan situasi saat ini. Nomor ganda campuran, misalnya, masih menerapkan program ringan dengan jenis latihan variatif.
”Latihannya disesuaikan dengan situasi sekarang, yaitu pas bulan puasa. Jadi, programnya masih ringan. Pemain yang puasa bisa menjalankan ibadah dengan penuh. Apalagi, kejuaraan juga belum jelas dan masih lama,” kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran Indonesia, di Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Berkoordinasi dengan asisten pelatihnya, Nova Widhianto, dan tim pelatih ganda campuran pelatnas pratama, Richard membuat program latihan kebugaran pada pagi hari untuk Praveen Jordan dan kawan-kawan. Adapun sore harinya diisi latihan teknik dengan fokus mempertajam kelebihan dan memperbaiki kekurangan para atlet.
Penyesuaian program pada bulan puasa juga dilakukan di nomor ganda putra. Nomor ini hanya menjalani latihan pada sore hari. Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan lebih difokuskan pada latih tanding.
Selain menjaga kebugaran, latih tanding dua melawan dua pemain atau tiga melawan tiga dilakukan untuk menjaga kualitas pukulan atlet. Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi memilih latihan itu berdasarkan pengalaman setelah mengikuti All England di London, Inggris, 11-15 Maret lalu.
Sepulang dari London dan bertepatan dengan pemberlakuan aturan karantina bagi mereka yang telah melakukan perjalanan dari luar negeri, atlet-atlet menjalani karantina di pelatnas Cipayung tanpa latihan penuh. Hal itu berlangsung 1-1,5 bulan.
”Mereka tetap berlatih, termasuk atlet berkeluarga yang boleh pulang ke rumah. Tetapi, latihan, kan, dilakukan secara individu. Setelah masa itu terlihat bahwa feeling pukulan mereka berkurang. Jadi, latihan permainan dilakukan agar kualitas pukulannya tidak hilang,” tutur Herry.
Jadi, saat turnamen akan dimulai, persiapan tidak harus dari nol.
Menjaga pukulan
Dengan menjaga kualitas pukulan, Kevin dan kawan-kawan diharapkan bisa berada dalam kondisi siap tanding. ”Jadi, saat turnamen akan dimulai, persiapan tidak harus dari nol,” lanjut Herry.
Semula, kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber di Aarhus, Denmark, menjadi ajang besar paling dekat yang akan diikuti pemain. Namun, panitia dan BWF memundurkan kejuaraan ini, yaitu dari 15-23 Agustus menjadi 3-11 Oktober. Ini menjadi pemunduran kedua dari rencana awal, 16-24 Mei.
Penjadwalan ulang dilakukan karena Pemerintah Denmark masih memberlakukan larangan pengumpulan massa, dengan jumlah hingga 500 orang, sampai 1 September. Agar bisa menggelar Piala Thomas-Uber dengan jumlah penonton maksimal, kejuaraan dimundurkan menjadi Oktober. BWF dan Badminton Denmark akan tetap memantau situasi seandainya kejuaraan harus dijadwal ulang kembali.
Ajang lain dengan target utama yang juga dijadwal ulang adalah Olimpiade Tokyo. Direncanakan berlangsung 24 Juli-9 Agustus 2020, Olimpiade Tokyo lantas mundur menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021 mendatang.
Dengan perubahan tersebut, turnamen-turnamen besar akan padat di antara September-Desember. Pada September akan berlangsung Korea Terbuka Super 500, China Terbuka Super 1000, dan Jepang Terbuka Super 750. Turnamen berlevel sama di negara-negara Eropa dan Piala Thomas-Uber akan berlangsung Oktober lalu, dilanjutkan rangkaian turnamen di Asia pada November.
Lalu, pada kuartal terakhir 2020 atau di tengah padatnya kejuaraan juga akan digelar Indonesia Terbuka. Turnamen berkategori Super 1000 ini telah resmi dimundurkan dari 16-21 Juni meskipun jadwal baru belum ditentukan BWF. PBSI mengantisipasi jadwal baru, yaitu pada September-Desember.