Untuk kedua kalinya, gelaran Piala Thomas dan uber di Arrhus, Denmark, ditunda, kali ini menjadi 3-11 Oktober. BWF memastikan akan mendahulukan kesehatan dan keselamatan atlet, pelatih, dan perangkat pertandingan.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Penyelenggaraan kejuaraan internasional di tengah pandemi Covid-19 sangat bergantung pada peraturan pemerintah di negara tuan rumah. Atas dasar ini pula, putaran final kejuaraan bulu tangkis beregu Piala Thomas Uber 2020 dua kali mundur.
Setelah dimundurkan dari 16-24 Mei menjadi 15-23 Agustus, kejuaraan beregu putra-putri yang akan digelar di Aarhus, Denmark, itu kembali mendapat jadwal baru. Seperti diumumkan dalam laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Piala Thomas Uber akan digelar 3-11 Oktober.
Penjadwalan ulang itu sesuai dengan peraturan pemerintah pada 6 April. Dalam aturan tersebut, Pemerintah Denmark membatasi pengumpulan massa hingga 500 orang, sejak 10 Mei hingga 1 September.
Jumlah itu sebenarnya meningkat daripada peraturan sebelumnya yang hanya mengizinkan maksimal 10 orang. Namun, karena memiliki target menyelenggarakan kejuaraan dengan jumlah penonton semaksimal mungkin, panitia memilih jadwal baru.
Prioritas utama kami adalah kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan atlet, staf, sukarelawan, wasit, dan komunitas bulu tangkis.
Sebelumnya, CEO Badminton Denmark Bo Jensen menyebutkan beberapa alternatif penyelenggaraan, yaitu tetap pada Agustus dengan jumlah penonton sedikit, atau memundurkannya antara September dan Desember.
Memindahkan jadwal ke Oktober diambil setelah Badminton Denmark berdiskusi dengan BWF, pemerintah Aarhus, serta pemangku kepentingan lain, yaitu sponsor dan stasiun televisi pemegang hak siar.
”Prioritas utama kami adalah kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan atlet, staf, sukarelawan, wasit, dan komunitas bulu tangkis,” ujar Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund.
Meski yakin Piala Thomas Uber akan sukses diselenggarakan pada tanggal baru, Lund menambahkan, BWF akan tetap memantau situasi. Hingga saat ini, Denmark memiliki 8.800 kasus Covid-19, 434 di antaranya meninggal.
”Kami menyesal harus mengubah kembali tanggal. Namun, perhatian kami tertuju pada keselamatan semua yang terlibat dalam situasi yang serba tak pasti ini. Kami menanti kedatangan atlet, sukarelawan, ofisial, staf, dan penonton dengan prosedur keselamatan sebaik mungkin,” tutur Jensen.
Seiring perubahan jadwal Piala Thomas Uber, undian yang seharusnya berlangsung 18 Maret juga ditunda. Sebanyak 16 tim putra dan 16 tim putri, termasuk Indonesia, menjadi peserta kejuaraan dua tahunan tersebut.
Tunggu jadwal lain
Meski telah mengumumkan penyelenggaraan Piala Thomas Uber, BWF belum menentukan jadwal lain sejak kejuaraan bulu tangkis ditunda, pertengahan Maret. Salah satunya adalah kejuaraan besar berkategori BWF Super 1000, Indonesia Terbuka, yang akan dimundurkan dari jadwal semula, 16-21 Juni.
BWF juga belum menentukan perubahan sistem kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, terkait penundaan ajang multicabang terbesar dunia tersebut selama satu tahun. Penghitungan poin menuju Olimpiade seharusnya berakhir pada 26 April, setelah dimulai setahun sebelumnya. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan lebih lanjut selain pembekuan peringkat dunia (merujuk pada peringkat 17 Maret) seiring diberhentikannya turnamen.
Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad ”Budi” Budiharto menilai, Oktober menjadi waktu ideal untuk menggelar Piala Thomas Uber.
”Kalau melihat perkiraan di Indonesia, puncak Covid-19 akan terjadi Mei, jadi Juli atau Agustus mudah-mudahan sudah bisa normal. Kalau perkiraan ini tepat, saya rasa Oktober waktu yang ideal. Artinya kita punya waktu bulan Agustus dan September untuk mematangkan persiapan,” katanya.
Akan tetapi, lanjut Budi, strategi untuk mencapai puncak penampilan Indonesia pada Piala Thomas Uber baru bisa disusun jika BWF sudah menyusun jadwal turnamen lainnya.