Penyelenggaraan turnamen di banyak negara, yang memiliki aturan pembatasan sosial dan wilayah beragam, membuat turnamen tenis profesional sulit untuk segera digelar kembali dalam waktu dekat.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
LONDON, SELASA — Tenis diperkirakan menjadi cabang olahraga yang paling akhir menggelar kompetisi dengan normal setelah wabah Covid-19 mereda. Penyelenggaraan turnamen profesional di puluhan negara menjadi kendala terbesar.
Dua petenis senior, Rafael Nadal dan Andy Murray, menyatakan pendapat tersebut meski untuk sementara asosiasi tenis ATP dan WTA telah menyatakan bahwa turnamen akan kembali bergulir sekitar bulan Juli. Akibat pandemi Covid-19, turnamen tenis di semua level dihentikan sejak Maret.
ATP/WTA Indian Wells (12-22 Maret) menjadi ajang besar pertama yang dibatalkan. Puncaknya adalah pembatalan Grand Slam Wimbledon yang seharusnya berlangsung pada 29 Juni-12 Juli. Meski secara resmi turnamen profesional baru dihentikan hingga 13 Juli, terdapat turnamen lain setelah tanggal tersebut yang dibatalkan, yaitu WTA Montreal (10-16 Agustus).
Dengan penyelenggaraan di lebih kurang 30 negara pada setiap musimnya, Nadal pun meragukan kompetisi tenis akan berlangsung normal dengan cepat. Apalagi, banyak negara masih menerapkan pembatasan akses masuk dan melakukan karantina wilayah.
”Saya pesimistis turnamen bisa segera normal. Di tenis, Anda harus melakukan perjalanan setiap pekan, tinggal di hotel, lalu pergi lagi ke negara berbeda. Meski diselenggarakan tanpa penonton, tetap akan banyak orang yang terlibat dalam turnamen. Anda tak bisa mengabaikan mereka,” tutur Nadal dalam percakapan dengan Federasi Tenis Spanyol, Selasa (28/4/2020).
Di luar WTA Montreal, turnamen lain yang diselenggarakan mulai Agustus masih tercatat dalam kalender ATP dan WTA. Panitia Grand Slam AS Terbuka di New York bahkan masih optimistis bisa menggelar turnamen sesuai jadwal semula, 31 Agustus-13 September. Sepekan setelah itu akan digelar Grand Slam lainnya, Perancis Terbuka (20 September-4 Oktober) yang dimundurkan dari 24 Mei-7 Juni.
Namun, wabah Covid-19 yang belum reda membuat penyelenggaraan turnamen lain masih menjadi tanda tanya. Apalagi, New York menjadi salah satu pusat penyebaran virus di Amerika Serikat. Kompleks stadion tenis di Flushing Meadows, yang biasa digunakan untuk AS Terbuka, saat ini difungsikan sebagai pusat pelayanan kesehatan untuk menangani pasien Covid-19.
Selain itu, mengembalikan petenis ke kondisi ideal untuk bertanding juga tak mudah. Meski setiap petenis berlatih di rumah, program yang dijalankan bukanlah program yang biasa dilakukan untuk menghadapi pertandingan.
”Sangat berat untuk mencapai level kesiapan yang diharapkan, butuh banyak kedisiplinan dan pengorbanan. Atas dasar itu, saya pesimistis banyak petenis siap kembali ke kompetisi,” lanjut pemegang 19 gelar juara Grand Slam tersebut.
Di samping itu, tenis tak menjadi prioritas utama mereka dalam situasi saat ini. Nadal, misalnya, berulang kali mengatakan bahwa prioritasnya pada situasi seperti sekarang adalah kesehatan.
”Ini adalah momen yang menyulitkan bagi semua orang. Banyak orang sakit, juga mengalami kesulitan ekonomi. Untuk saat ini, banyak hal lebih penting daripada tenis,” ujar Nadal, mengungkapkan perhatiannya di luar masalah tenis.
Hati-hati
Murray juga menekankan perlunya kehati-hatian untuk menghidupkan lagi kompetisi. Menurut dia, faktor yang lebih penting dilakukan saat ini adalah menghentikan penularan virus.
”Setelah itu, kehidupan kita bisa kembali normal. Saya yakin, semua petenis sudah merindukan kembali kompetisi dan ingin segera bertanding. Tetapi, itu bukan hal penting untuk saat ini,” tutur petenis Skotlandia tersebut.
Murray mengkhawatirkan terjadinya gelombang kedua infeksi jika turnamen diselenggarakan terlalu cepat, apalagi petenis harus melakukan perjalanan internasional. Maka, ujarnya, kompetisi tenis harus dihidupkan lagi secara perlahan.
Saat tak ada kejuaraan, pekan ini Murray dan Nadal mengikuti turnamen virtual Madrid Terbuka yang diikuti 16 petenis putra dan 16 putri. Dalam ajang yang hadiahnya akan disumbangkan kepada petenis berperingkat rendah ini, Murray lolos ke babak perempat final, sedangkan Nadal tersingkir di penyisihan grup. (AFP/REUTERS)