Meskipun harapan kelanjutan Liga Eropa masih mengemuka, UEFA tidak akan menutup diri untuk mendengarkan usulan anggotanya guna menghentikan liga musim ini. Sekarang hanya Jerman yang memastikan bisa melanjutkan liga.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
NYON, RABU — Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa atau UEFA berupaya melunak terkait kemungkinan sejumlah negara ”Benua Biru” menghentikan kompetisi musim 2019/2020 di tengah wabah Covid-19. Persetujuan kemungkinan besar akan diberikan oleh UEFA kepada negara yang mengalami kasus khusus sehingga tidak memungkinkan kampanye musim ini dilanjutkan.
Liga Belanda menjadi kompetisi Eropa terkini yang dipastikan sulit dilanjutkan. Hal itu disebabkan Pemerintah Belanda melarang aktivitas publik, termasuk sepak bola, hingga 1 September untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru. Sebelumnya, Liga Belgia secara resmi telah dihentikan, awal April lalu, dan menetapkan Club Brugge sebagai juara musim ini.
Untuk itu, UEFA akan menggelar pertemuan melalui telekonferensi, Kamis (23/4/2020) ini, untuk mendengar perkembangan terkini kondisi di 55 negara anggota. Rapat itu direncanakan pula akan membahas lini masa durasi liga domestik dan kompetisi antarklub Eropa. Tak hanya itu, aturan terkait perwakilan liga untuk berkontestasi di Liga Champions dan Liga Europa musim depan juga akan dibahas.
”Ada rekomendasi kuat kepada kami untuk mengakhiri divisi utama kompetisi domestik dan piala liga. Kasus-kasus khusus akan didengarkan, termasuk usulan pembatalan liga, ketika pedoman partisipasi kompetisi antarklub Eropa telah dibahas lebih lanjut,” bunyi pernyataan UEFA seusai rapat terbatas pejabat utama di Nyon, Rabu (22/4/2020) WIB.
Pekan lalu, Presiden UEFA Aleksander Ceferin membuka peluang untuk menyelesaikan Liga Champions dan Liga Europa musim ini dengan format turnamen yang melangsungkan laga 8 besar hingga final dilakukan satu pertandingan di tempat netral. Untuk final Liga Champions dijadwalkan 29 Agustus, sedangkan Liga Europa pada 26 Agustus. Namun, tanggal laga itu memungkinkan jika mayoritas kompetisi domestik selesai pada Juli atau pekan pertama Agustus.
”Masih terlalu dini untuk menghentikan musim ini karena akan memberikan dampak berbahaya bagi liga dan klub. Kami akan membahas kemungkinan kompetisi Eropa berlanjut sekalipun dilakukan tanpa kehadiran penonton,” ucap Ceferin kepada Corriere dello Sera.
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) memastikan untuk mematuhi aturan pemerintah yang melarang aktivitas umum sampai 1 September.
”Dewan Sepak Bola Profesional berniat tidak melanjutkan memainkan kompetisi 2019/2020. Berdasarkan keputusan pemerintah, KNVB akan berkonsultasi dengan UEFA terkait dampak dari mengambil keputusan (menghentikan liga) itu, Kamis. Pada Jumat, klub dan pihak terkait lainnya juga akan melakukan pertemuan untuk membahas konsekuensi keputusan itu,” bunyi pernyataan tertulis KNVB.
Berbeda dengan Liga Belgia yang hanya menyisakan satu laga dan Brugge unggul 15 poin dari peringkat kedua, Liga Belanda baru memasuki pekan ke-26 dari 34 pertandingan. Di pucuk klasemen, Ajax Amsterdam dan AZ Alkmaar memimpin dengan poin identik 56. Oleh karena itu, pertemuan KNVB dengan klub dan para pemangku kepentingan, Jumat besok, akan menentukan pula skema penentuan juara, duta kompetisi Eropa, serta degradasi dan promosi.
Sementara di Spanyol, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) telah menentukan empat tim teratas hingga pekan ke-27 La Liga sebagai wakil ”Negeri Matador” di Liga Champions musim depan. Barcelona, Real Madrid, Sevilla, dan Real Sociedad telah ditentukan sebagai duta Spanyol jika kampanye musim ini dihentikan.
”RFEF ingin merampungkan pekerjaan rumah yang diperlukan jika liga dihentikan. Hal itu untuk menjawab permintaan dari UEFA seiring perwakilan Spanyol untuk kompetisi antarklub musim depan,” ucap Sekretaris Jenderal RFEF Andreu Camps.
Selain itu, Camps mengungkapkan, pihaknya telah menyusun draf skenario ekstrem terkait kemungkinan kompetisi musim ini tidak bisa dilanjutkan. Di dalam dokumen itu, RFEF menyusun panduan mengenai dampak yang akan dihadapi klub sehingga klub bisa bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dari terhentinya liga.
Sambut baik
Optimisme untuk melanjutkan liga baru muncul di Jerman. Pemerintah Jerman telah memberikan lampu hijau untuk kegiatan publik secara terbatas di seluruh negeri. Hal itu pun disambut baik oleh kontestan liga, terutama untuk menghadirkan harapan liga bisa dilanjutkan, 9 Mei mendatang.
CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge menyambut baik keputusan pemerintah pusat Jerman. ”Keputusan itu sinyal yang sangat positif untuk melanjutkan sepak bola. Terpenting adalah mengikuti dan mematuhi aturan hukum serta medis untuk mengurangi sedikit pun risiko yang akan menimpa kesehatan,” ucap Rummenigge kepada Bild.
Untuk itu, operator kompetisi domestik, Liga Sepak Bola Jerman (DFL), tengah menyusun protokol kesehatan untuk menjamin pertandingan sepak bola tidak menjadi arena penyebaran Covid-19. Selain setiap tim harus melakukan tes kesehatan kepada seluruh anggota klub, DFL juga mengatur maksimal 300 orang berada di dalam stadion dalam 74 pertandingan sisa yang akan diselenggarakan.
”Kami berencana dua divisi teratas Liga Jerman dimainkan Mei-Juni. Semua pertandingan tanpa penonton seiring larangan pemerintah untuk kegiatan publik massal,” kata Direktur Eksekutif DFL Christian Seifert kepada Financial Times.
Meskipun sempat berbeda pendapat, semua klub Serie A Italia sepakat untuk merampungkan 124 sisa laga musim ini. Hal itu didasari rapat yang dilakukan Liga Serie A, operator Liga Italia, dengan 20 klub, Selasa kemarin.
”Seluruh pihak sepakat untuk menyelesaikan musim 2019/2020 jika pemerintah mengizinkan. Pelaksanaan pertandingan akan memenuhi aturan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan,” bunyi pernyataan Liga Serie A dilansir La Stampa.
Sebelumnya, tujuh klub, yaitu Torino, Brescia, Sampdoria, SPAL, Udinese, Bologna, dan Cagliari, mengajukan proposal untuk menghentikan liga di pekan ke-26. Namun, usulan itu ditolak mayoritas klub sehingga Liga Serie A menginisiasi rapat telekonferensi dengan semua klub untuk memutuskan kelanjutan musim ini. Ketujuh klub itu akhirnya sepakat untuk melanjutkan liga. Hasil kesepakatan itu akan dikonsultasikan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dalam rapat dengan UEFA, Kamis ini.
”Kita harus melanjutkan lagi olahraga karena olahraga penting tidak hanya untuk ekonomi, tetapi juga dari nilai sosial. Secara bertahap, kita akan mencari cara untuk membuka kembali sesi latihan dan pertandingan yang berlangsung dengan aman sesuai protokol kesehatan,” ucap Menteri Pemuda dan Olahraga Italia Vincenzo Spadafora, dikutip Tuttosport. (AFP)