Virus korona baru yang mengacaukan Formula 1 musim 2020, dengan dampak ekonomi diprediksi hingga 2021, juga mengaburkan peta negosiasi para pebalap elite yang kontraknya habis di akhir musim ini.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
LONDON, SENIN - Awal balapan Formula 1 yang terus mundur tanpa kepastian, juga menunda kejelasan kontrak para pebalap papan atas yang akan berakhir pada akhir musim 2020. Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel menjadi sorotan utama, meskipun mereka menegaskan ingin bertahan di tim masing-masing. Adapun Daniel Ricciardo membuat teka-teki baru dengan membuka peluang kembali ke Red Bull.
Negosiasi kontrak para pebalap elite itu sempat redup ditimpa pandemi Covid-19 yang merunyamkan musim balap tahun ini. Awalnya, para pebalap akan mengumumkan perpanjangan kontrak atau pindah ke tim lain sebelum balapan pertama bergulir. Namun, musim 2020 menjadi anomali. Para pebalap tak kunjung memberikan kejelasan, di tim mana mereka akan bergabung pada 2021.
Baru Charles Leclerc yang memperpanjang kontraknya di Ferrari hingga 2024, dan Max Verstappen tetap membela Red Bull hingga akhir musim 2023. Adapun pebalap elite lainnya, seperti Hamilton (Mercedes), Vettel (Ferrari), Ricciardo (Renault), dan Valtteri Bottas (Mercedes), belum jelas kontraknya. Bottas dengan kontrak per tahun, kemungkinan besar bertahan di tim “Panah Perak”. Namun, tak tertututp peluang pebalap Finlandia itu pindah ke tim lain seperti Renault.
Ricciardo tak menutup peluang kembali ke Red Bull yang dia tinggalkan sejak 2019. Kontraknya di Renault berakhir musim ini, meski masih ada peluang memperpanjang kontrak. ”Sebenarnya saya belum pernah ditanya tentang itu. Apakah saya mengesampingkan kemungkinan kembali ke Red Bull? Untuk menjawab ini: anda tahu, tidak,” tegas pebalap Australia itu di laman Formula 1.
Mengulur waktu
Dua pebalap elite lain, Hamilton dan Vettel, dengan masing-masing enam dan empat gelar juara dunia F1, masih mengulur waktu. Hamilton menegaskan masih ingin bertahan di Mercedes, sedangakn Vettel ditegaskan oleh Ferrari masih menjadi pilihan utama. Penyangkalan masing-masing bahwa mereka tidak akan pindah, justru membuat penasaran apa akhir dari \'saga\' ini.
Kejutan besar yang bisa terjadi adalah kedua pebalap itu bertukar tempat, Hamilton ke Ferrari dan Vettel ke Mercedes. Jika itu terjadi, Hamilton bisa menyamai rekor legenda Ferrari Michael Schumacher dengan tujuh gelar juara dunia saat bersama tim ”Kuda Jingkrak”. Tidak ada kisah lebih menarik dari skenario itu.
Pertama, tidak ada mimpi untuk pindah ke tim lain. Saya bersama tim impian saya
Namun, berulang kali Hamilton menegaskan bahwa dirinya tidak ada keinginan meninggalkan Mercedes. “Pertama, tidak ada mimpi untuk pindah ke tim lain. Saya bersama tim impian saya,” tulis Hamilton dalam akun Instagram-nya menjawab spekulasi dirinya pindah ke Ferrari, Senin (20/4/2020).
”Kedua, tidak ada yang menghalangi saya karena saya tidak berusaha pindah. Saya bersama orang-orang yang peduli sejak hari pertama. Kami tim terbaik!” tegas pebalap Inggris itu, yang kemudian menghapus unggahan itu.
Negosiasi Hamilton (34) dan Mercedes yang paling alot diperkirakan terkait gaji. Saat ini, dia menerima sekitar 40 juta poundsterling, (Rp 773,42 miliar) per musim. Adapun kenaikan gaji yang diminta diyakini pada angka 60 juta pounds, (Rp 1,16 triliun). Dengan situasi ekonomi yang lesu akibat pandemi Covid-19, negosiasi menjadi semakin alot.
Apalagi, sejumlah perusahaan mulai merumahkan para pegawainya, termasuk tim F1 juga memangkas gaji karyawan dan pebalapnya. Hamilton dan Vettel pun dikabarkan sedang dalam negosiasi pemangkasan gaji. Adapun Vettel diperkirakan menerima Rp 709,33 miliar per musim.
”Hal ini (pemangkasan gaji) sudah pasti menjadi sesuatu yang saya bahas dengan tim,” ujar Vettel dalam wawancara daring dengan sejumlah media dari rumahnya di Swiss, pekan ini. Pebalap asal Jerman itu tidak akan mengungkap kesepakatan yang diambil ke publik, seperti yang selama ini dia lakukan. Vettel menegaskan, tidak akan memanfaatkan itu untuk pencitraan pribadi.
Terkait perpanjangan kontrak, Vettel hal itu akan jelas begitu awal balapan musim ini sudah pasti. ”Ini sangat tergantung kapan kami akan menjalani balapan pertama. Ada peluang besar kami akan mengambil keputusan sebelumnya karena saat ini sepertinya tidak akan ada balapan sebelum Juni bahkan Juli. Kita semua menunggu. Tetapi, prioritas utama adalah memastikan kita semua mengatasi situasi saat ini dengan cara yang tepat. Kami akan membuat kemajuan, tetapi saya pikir tidak ada ukuran waktu yang pasti,” ujar pebalap berusia 32 tahun itu kepada BBC.
“Apapun kesepakatan tersebut, adalah yang saya dan tim rasa nyaman. Dalam hal durasi, biasanya kontrak sebelumnya selama tiga tahun. Saya salah satu pebalap dengan pengalaman lebih, tetapi bukan yang tertua. Saya tidak berpikir ada batasan usia dalam hal ini. Hal itu akan tergantung pada apa yang kami rasa nyaman,” tegas Vettel.
Namun, menurut harian Italia La Gazetta dello Sport, Ferrari telah menyiapkan tiga kandidat sebagai pengganti Vettel jika pebalap yang memasuki musim keenam bersama Ferrari ini tak mau bersepakat memperpanjang kontrak satu tahun dengan pengurangan gaji. Ketiga kandidat yang disiapkan itu adalah Ricciardo, Carlos Sainz Jr (McLaren), dan Antonio Giovinazzi (Alfa Romeo).