Anthony Joshua dinilai sebagai lawan sepadan bagi juara kelas berat WBC, Tyson Fury. Joshua lebih pantas melawan Fury dibandingkan dengan sang mantan juara Deontay Wilder.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LONDON, RABU — Mantan petinju asal Inggris, David Haye, meyakini hanya Anthony Joshua satu-satunya petinju kelas berat yang bisa menaklukkan juara kelas berat WBC, Tyson Fury. Joshua dinilai memiliki paket lengkap yang mampu menodai rekor tak terkalahkan Fury.
”Saya pikir satu-satunya orang yang memiliki senjata, kemampuan, dan atletisme, dan pengalaman, untuk mengalahkan Fury itu hanya Anthony Joshua,” kata Haye kepada Boxing Social.
Joshua, pemegang gelar juara dunia kelas berat IBF, WBA, dan WBO, merupakan salah satu kandidat utama untuk menantang ”The Gypsy King”, julukan Fury. Pertarungan kedua petinju Inggris, jika terwujud, akan sangat bergengsi karena mereka berasal dari satu negara.
Haye tidak memungkiri Fury akan mendominasi pertarungan dengan Joshua. Akan tetapi, Joshua masih bisa mencuri kemenangan lewat pertarungan jarak menengah. Hal itu seperti yang pernah diperlihatkan Joshua saat menang technical knock out (TKO) pada ronde ketujuh melawan Alexander Povetkin, pada September 2018.
”Dia melemparkan pukulan tajam, uppercut, juga hook. Cara itu membuatnya mengalahkan Povetkin. Padahal, dia kurang nyaman dalam beberapa ronde. Saat dia mengeluarkan pukulannya bersamaan, laga selesai. Saya menilai orang meremehkan kemampuannya,” sebut Haye, yang nyaris bertarung dengan Fury pada 2013.
Jika duel sesama petinju Inggris itu terwujud, Joshua memang tidak diunggulkan. Namanya mulai memudar setelah kekalahan TKO dari Andy Ruiz Jr. Meski memenangi pertarungan ulang dari lawan yang sama, rekor tak terkalahkannya sudah tercoreng.
Sementara itu, bagi Fury, pertandingan berikutnya merupakan pertama kalinya laga mempertahankan gelar setelah merebut juara WBC dari Deontay Wilder, Februari lalu. ”The Gypsy King” jauh lebih diunggulkan dengan rekor mentereng tak pernah kalah, 30 kali menang dan 1 kali imbang.
”Kekalahannya dari Ruiz memang sangat buruk. Dia tidak kalah dengan penentuan dari juri (melainkan TKO). Orang-orang menilai dia jelas kalah saat itu. Akan tetapi, seharusnya tidak masalah, jika dia bisa belajar dari itu , dia bisa kembali lebih baik,” tutur Haye.
Meski begitu, Haye melihat, Joshua lawan yang lebih baik daripada Wilder. Seperti diketahui, Fury sudah melewati dua pertarungan melawan Wilder dengan hasil sekali menang dan sekali imbang. Dari laga-laga tersebut, nyaris seluruh ronde didominasi oleh Fury.
Dari segi usia, Joshua lebih ideal dengan umur yang lebih muda setahun daripada Fury, yakni 30 tahun. Adapun Wilder dinilai telah melewati masa keemasannya pada usia 34 tahun saat ini.
Joshua sudah berkali-kali mengungkapkan keinginannya bertarung dengan Fury. Terbaru, pada pekan lalu, dia kembali menyatakan, dirinya memang membutuhkan pertarungan dengan Fury. Di sisi lain, sang juara WBC itu juga harus mengalahkannya jika ingin menjadi yang terbaik di kelas berat.
”Saya juara terpadu (tiga gelar), dia juara WBC. Apa hasilnya jika saya dan dia bertarung? Akan ada satu tokoh dominan di kelas berat yang akan memiliki semua sabuk juara. Itu tidak terbantahkan,” ucap petinju yang pernah menaklukkan Wladimir Klitschko tersebut.