Tiada turnamen karena wabah Covid-19, bintang-bintang lapangan tenis bertemu di dunia maya. Memanfaatkan teknologi media sosial, mereka saling menyapa, bercanda, hingga diskusi serius untuk menghapus kerinduan.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
Penggemar tenis, khususnya fans Rafael Nadal dan Roger Federer, ”histeris” ketika idola mereka bertemu di Instagram Live, Senin (20/4/2020) tengah malam waktu Indonesia. Ini pertemuan yang dinanti setelah Novak Djokovic berbincang dengan Andy Murray, lalu Stan Wawrinka, beberapa hari lalu. Djokovic, bahkan, untuk ketiga kalinya mengundang petenis lain, yaitu Fabio Fognini, dalam Instagram Live pada Selasa.
Federer dan Nadal, yang telah melahirkan persaingan terbaik di arena tenis ini, berbicara kondisi masing-masing di tengah pandemi Covid-19. Mereka juga bicara tentang keluarga dan kerinduan pada tenis sambil diselingi canda.
Reaksi penggemar, melalui komentar dan emotikon tawa, bahkan muncul sejak Nadal kesulitan mengundang Federer. Teknologi media sosial rupanya tak ramah bagi petenis Spanyol itu yang untuk pertama kalinya menyapa penggemar melalui Instagram Live.
Petenis Skotlandia, Andy Murray, bahkan, turut memberikan komentar. ”Ini menakjubkan. Dia (Nadal) bisa 52 kali memenangi Perancis Terbuka, tetapi tidak terbiasa dengan Instagram,” canda Murray yang juga diundang Nadal untuk bergabung, setelah Federer.
Sebelumnya, Murray berkomentar, ”Saya tak yakin Rafa tahu cara mengundang seseorang untuk bergabung dalam live chat”.
Menyadari tak menguasai Instagram, Nadal berkali-kali meminta maaf. ”Saya harap kalian menikmati Instagram Live pertama saya ini meskipun saya tampak (seperti) bencana saat melakukan ini,” katanya.
”Akhirnyaaa..,” kata Nadal setelah selama lima menit berusaha menghubungi Federer. ”Apakah kita sudah masuk? Kita berhasil? Ya, Tuhan, ha-ha-ha,” Federer tak kalah lega ketika berhasil terhubung dengan rival yang juga sahabatnya itu. ”Sepertinya kita sudah terlalu tua untuk melakukan ini,” lanjut Nadal.
Berada di tiga negara berbeda, Nadal di Spanyol, Federer di Swiss, dan Murray di Inggris, saling bercerita tentang kondisi dan kegiatannya masing-masing selama masa pandemi Covid-19.
Menjaga anak dan memasak
Selain berlatih kebugaran fisik, kehidupan Federer dan Murray diwarnai kegiatan menjaga anak-anak. Federer adalah ayah dari dua pasang anak kembar, sementara Murray memiliki tiga anak.
Adapun Nadal, yang menikah dengan Xisca Perello pada Oktober 2019 dan belum memiliki anak, mengisi kehidupannya dengan memasak dan mengurus akademi tenis miliknya. Federer dan Murray pun lantas kompak menasihati Nadal agar segera memiliki anak.
”Ini adalah waktu yang tepat karena kamu selalu berada di rumah,” kata Murray.
”Saya berharap bisa berada dalam situasi yang kamu alami, dalam waktu yang tak terlalu lama. Kita tak pernah tahu,” jawab Nadal yang bersaing dengan Murray sejak masa yunior.
Terakhir kali berhadapan pada semifinal Madrid Masters 2016, Nadal dan Murray akan bersaing pada turnamen yang sama, 27-30 April. Namun, kali ini, mereka tak akan bermain di lapangan Caja Magica, Madrid, tetapi dari rumah masing-masing.
Bertarung virtual
Mereka menjadi bagian dari 16 petenis putra dan 16 petenis putri dalam gim video Madrid Terbuka Virtual Pro menggunakan Playstation 4. ”Sepertinya, panitia tak menginginkan saya tampil baik pada tahun ini,” canda Nadal yang telah lima kali menjuarai Madrid Masters.
Seperti Nadal, Murray juga baru berlatih sekali untuk gim tenis tersebut. Murray melatih kemampuannya bermain tenis virtual itu dengan menjelma Nadal yang menghadapi Federer di lapangan tanah liat. Alih-alih memakai raketnya, mereka mengenakan joystick untuk saling bersaing.
”Pada pertandingan itu, kamu kelelahan setelah set pertama. Energinya cepat habis. Padahal, kamu tidak pernah seperti itu di lapangan (nyata),” canda Murray ke Nadal.
Perbincangan dengan Federer diawali dengan cerita Nadal tentang kondisi akademinya. Dia mengawasi 85 anak yang berlatih di sana dan tak bisa pulang ke negara masing-masing. Untuk membantu memenuhi kebutuhan mereka, 70 anggota staf bekerja di sana.
”Ini memang saat yang sulit. Tetapi, saya katakan pada anak-anak itu bahwa mereka tetap beruntung. Di luar sana banyak yang tak seberuntung mereka. Saya juga berkomunikasi dengan orangtua bahwa anak-anak mereka dalam kondisi baik di akademi. Ini menjadi pilihan terbaik untuk saat ini,” katanya.
Jeda untuk pemulihan
Dalam waktu yang sama, Federer menggunakan kekosongan turnamen untuk memulihkan lutut kanannya setelah operasi, Februari. Memilih melewatkan turnamen lapangan liat, Federer sebenarnya berencana kembali saat persaingan memasuki lapangan rumput pada Juni dengan Wimbledon sebagai puncaknya. Namun, turnamen tenis tertua di dunia itu lantas dibatalkan.
Federer pun akhirnya hanya bisa berlatih di rumah. Dalam beberapa video yang diunggah ke media sosial, dia melatih pukulan dengan memukul bola ke arah dinding di belakang rumah.
Obrolan Federer dan Nadal di jagat maya itu mengundang komentar banyak penggemar tenis dari Australia, Asia, hingga Afrika. Apalagi, dengan karakter Federer yang humoris seperti yang terlontar dalam salah satu pertanyaannya.
”Ada satu hal yang ingin kutanyakan, yaitu bahwa kamu bermain dengan tangan kiri, itu sangat mengganggu dan menjadi masalah bagiku. Kalau kamu bukan seorang kidal, mengapa bermain dengan tangan kiri?” tanya Federer ke Nadal.
”Saya tidak bisa bermain dengan tangan kanan, itu sudah menjadi masalah lalu. Saya menulis dengan tangan kanan, bermain basket juga, tetapi tidak untuk bermain tenis dan sepak bola,” jawab Nadal yang pada masa anak-anak bermain dengan dua tangan pada forehand dan backhand.
Nadal memang bukan seorang kidal. Namun, pelatih pertama yang juga pamannya, Toni Nadal, melihat keistimewaan muridnya tersebut. Nadal pun diminta mengasah kemampuan bermain tenis dengan tangan kiri. Itu akhirnya menjadi kekuatannya, terutama ketika melakukan backhand silang karena lengan kanan dan kiri Nadal memiliki kekuatan yang sama.
Kedua rival yang mendapat julukan ”Fedal” dari para penggemarnya itu pun mengutarakan bahwa mereka merindukan tenis meski pada saat ini tak menjadi prioritas. Nadal, bahkan, tak berlatih menggunakan raket sejak berencana tampil di Indian Wells Masters, Maret, yang dibatalkan setelah dia tiba dan berlatih di sana.
”Saya tak menyentuh raket sejak Indian Wells,” ujar Nadal.
”Bagus! Kamu tak akan bisa bermain tenis lagi saat (turnamen berlangsung) kembali,” canda Federer.