Pandemi Covid-19 berdampak besar ke para atlet, termasuk Andrew Bogut, pemain veteran yang pernah lama berkarir di NBA. Mimpinya membela Australia untuk terakhir kalinya di Olimpiade Tokyo kini mulai memudar.
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
AP/BEN MARGOT
Pebasket Australia, Andrew Bogut, saat memperkuat Golden State Warriors, Maret 2019 silam.
SYDNEY, SENIN - Pandemi Covid-19 berdampak besar ke para atlet, termasuk Andrew Bogut, pemain veteran yang pernah lama berkarir di liga basket NBA. Bogut, yang kini berkarir di Australia, gamang menentukan masa depannya.
Bagi Bogut, yang kini berusia 35 tahun, tahun ini semestinya menjadi tahun penting baginya, yaitu memutuskan masa depan karirnya di basket profesional setelah tampil di Olimpiade Tokyo. Ambisi terakhirnya memang memperkuat tim nasional Australia di Olimpiade itu.
Namun, itu semua berubah setelah Olimpiade itu resmi ditunda menyusul pandemi Covid-19. Panitia Lokal dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) Olimpiade 2020 Tokyo memutuskan ajang multicabang akbar itu akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.
Bogut, yang dua musim terakhir membela Sydney Kings, Liga Basket Nasional (NBL) di Australia, tidak yakin masih bisa membela negaranya di Olimpiade tahun depan. Ia pesimis dapat mengikuti latihan dan disiplin untuk masuk tim Australia di Olimpiade Tokyo mendatang.
Saat ini, keluarga menjadi fokusnya. "Saya tidak cukup berbuat banyak (di sisa masa karirnya). Saya bisa mengatakan itu ke Anda. Untuk bisa mencium dan memberi selamat malam kepada anak-anak saya dan meletakkan mereka di tempat tidurnya, saya sangat senang bisa melakukannya," ujarnya dalam wawancara dengan Australian Broadcasting Corporation pada acara \'Offsider’ yang disiarkan Minggu (19/4) malam.
Bogut, yang memiliki nama lengkap Andrew Michael Bogut. mulai meniti karier basket profesionalnya ketika menjadi pilihan pertama pada NBA Draft 2005 oleh Milwaukee Bucks.
Andrew Bogut, yang memulai karirnya di NBA sejak 2005 dan menjadi juara pada 2015 bersama Golden State Warriors, memiliki dua anak laki-laki, Luka (3) dan Nikola (2). Ia pun kini terbiasa dengan ritme nonkompetitif, terutama seusai pandemi Covid-19 muncul. “Saya belum pernah lagi bermain basket sejak musim 2019 berakhir," ujarnya.
Itu membuat dirinya lebih kerap berebut remote televisi dengan kedua putranya ketimbang berlatih basket.
Dalam beberapa minggu terakhir ini, akibat pandemi Covid-19, ia hampir menghabiskan seluruh waktunya terkurung di rumahnya di Syndey, Australia. Itu membuat dirinya lebih kerap berebut remote televisi dengan kedua putranya ketimbang berlatih basket.
"Sulit bagi saya untuk bangun selama lima hingga enam hari seminggu dengan berlatih mengangkat beban,” tutur Bogut menyadari beratnya tantangannya untuk tetap bisa memperkuat Australia di Olimpiade Tokyo.
Meskipun demikian, ia enggan terburu-buru memutuskan masa depannya. Ia akan memutuskan akan pensiun atau tidak pada Mei mendatang.(AP)
