Kelanjutan kompetisi olahraga profesional di Amerika Serikat masih menjadi tanda tanya. NBA, misalnya, masih menunggu sejumlah data untuk memastikan liga bsia bergulir kembali dengan aman.
Oleh
KORANO NICOLASH LMS
·5 menit baca
NBA tetap berlomitmen melanjutkan musim 2019-2020 yang tertunda. Namun, Komisiner NBA Adam Silver menagkui belum memiliki jadwal memulai kembali liga, atau bahkan membatalkan musim yang telah ditangguhkan.
Hal itu diungkapkan Silver usai melakukan pertemuan Dewan Gubernur NBA melalui video konferensi, Sabtu (18/4/2020) pagi WIB. Dalam kesempatan itu, Silver kembali menegaskan jika NBA tidak dalam posisi membuat keputusan. “Berdasarkan laporan yang kami terima dari berbagai lembaga, termasuk pejabat kesehatan masyarakat, maka kami tidak dalam posisi untuk mengambil keputusan (untuk memulai kembali liga). Belum jelas kapan itu akan kami lakukan,” tutur Silver.
Adam menjelaskan beberapa faktor yang menentukan keputusan NBA untuk melanjutkan kompetisi yang dihentikan pada 11 Maret, ketika Rudy Gobert, center Utah Jazz asal Perancis, menjadi pemain pertama yang dinyatakan positif terinfeksi virus korona. Hal itu adalah berkurangnya jumlah kasus terinfeksi, terjaminnya tes dalam skala besar, berikut jalan menuju penemuan vaksin potensial.
NBA juga sangat memperhatikan arahan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) dan aturan pada berbagai negara. Silver juga menegaskan, petugas kesehatan yang bekerja di garis depan harus mendapat perhatian utama sebelum mulai berbicara tentang pemain NBA maupun olahraga. “Ada banyak data yang semuanya harus digabungkan untuk membantu membuat keputusan dalam menghadapi kondisi saat ini,” kata Silver seperti dikutip laman espn.com.
"Kami bahkan tidak dalam posisi untuk bisa mengatakan, jika hanya A, B, dan C yang terpenuhi, maka ada jalan yang jelas. Masih ada terlalu banyak ketidakpastian pada titik ini, untuk mengatakan dengan tepat bagaimana kita bergerak maju. Yang utama bagi kami adalah kesehatan dan kesejahteraan para pemain NBA dan semua orang yang terlibat,” tegasnya.
Berbagai opsi sudah dipertimbangkan, baik untuk melanjutkan maupun atau menundanya hingga awal musim depan. NBA juga mendengarkan masukan berbagai skenario jika liga dilanjutkan, termasuk mengisolasi tim di lokasi khusus dan bermain tanpa penonton. “Namun, kami belum dapat memberikan jawaban apa pun. Karena kami juga perlu kepastian telah tersedia jaminan kesehatan dan yang diperlukan pemain dan semua orang yang terlibat."
“Saya tahu ini membuat frustrasi semua yang terlibat,” ujar Silver.
Silver juga menyatakan, jumlah pemain NBA yang positif terinfeksi virus korona lebih banyak dari tujuh pemain yang disebutkan sebelumnya. Namun, NBA tidak akan mengumumkan junmlahnya, dan menegaskan semua pemain telah menjalani protocol untuk berdiam di rumah.
Keinginan untuk melanjutkan kompetisi tetap kuat di kalangan pemilik tim, dan bekerja keras menemukan cara untuk melanjutkan musim ini dengan aman, karena “Keuangan tim dan pendapatan kami, pada intinya, telah turun ke titik nol,” kata Silver.
Turut berbicara dalam rapat Dewan Gubernur NBA adalah Dr. David Ho, pakar epidemi virus yang berpengalaman menangani epidemi HIV/AIDS, serta Pemimpin Eksekutif Disney, Bob Iger, sebagai pembicara tamu untuk membahas dampak pandemic Covid-19 dari sudut pandang mereka.
Dr. Ho yang mengawasi perawatan Magic Johnson sejak mantan bintang Los Angeles Lakers itu mengumumkan diri positif HIV, menyatakan masih banyak yang harus dipelajari tentang COVID-19. Silver menegaskan, saat ini adalah tentang data, bukan tanggal kapan bisa dimulainya kembali Liga.
Tantangan
Jika NBA menggulirkan kembali pertandingan, ada peluang liga profesional lain turut serta memutar kembali kompetisi, seperti bisbol atau sepak bola Amerika. Jika laga bsia disaksikan penotnon, olahraga justru berpeluang menjadi tempat berkembang biaknya penyebaran virus korona. Pada musim ini saja, sedikitnya 15.000 orang menyaksikan langsung laga NBA di stadion.
Di Stadion Dodger, kandang klub bisbol Los Angeles Dodger, jumlah penonton rata-rata tertentu jumlahnya bisa mencapai 49.065 orang. Adapun laga klub sepak bola Amerika Green Bay Packers di Lambeau Field bisa disaksikan hingga 77.845 penonton.
"Risiko penularan kepada banyak orang sangat nyata,” kata Andrew Peterson, profesor dan spesialis kedokteran olahraga dari Universitas Iowa, seperti yang dikutip AP.
Untuk bisa menggelar kembali kompetisi, NBA dan cabang olahraga lainnya juga harus berhadapan dengan peraturan dari Pemerintah Federal. Di samping rekomendasi CDC untuk pembatalan atau penundaan pertemuan yang melibatkan 50 orang, Gedung Putih juga menyarankan agar pertemuan sosial apa pun yang melibatkan 10 orang atau lebih, tidak dilakukan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memang sudah menghubungi lima pengelola liga, yakni bola basket (NBA), bisbol (MLB), sepak bola Amerika (NFL), sepak bola (MLS), dan hoki (NHL), dan mendoong agar kompetisi lebih cepat bergulir. Tetapi menurut Gavin Newsom, Gubernur California yang memiliki lima tim MLB, empat tim NBA, tiga tim MLS, tiga tim NFL, tiga tim NHL, serta stadion besar seperti Rose Bowl dan LA Coliseum, dirinya belum melihat peluang tersebut digelar di California.
Dr. Jeffrey Smith, Kepala Eksekutif Santa Clara County, juga menyatakan dirinya tidak berharap untuk melihat cabang olahraga apa pun sampai setidaknya Thanksgiving nanti.
Peterson yang juga dokter kepala tim Iowa Haweyes, measih membuka kemungkinan kompetisi kembali bergulir, dengan persyaratan yang ketat. “Kita perlu menyelesaikan persoalan ini secara perlahan, msialnya bermain di stadion tanpa penonton. Hal itu masuk akal. Pada awalnya tidak ada yang sempurna, tetapi membalikkan semuanya ke kondisi sebelumnya, akan sulit. Itu sebabnya perlu cara yang terkendali."
Akan lebih bagus jika liga dimulai pada komunitas yang terisolasi, “Dengan demikian kami dapat memantau apa yang dilakukan dan apa yang harus kami lakukan,” ujarnya.