Anthony Joshua masih penasaran untuk mendapatkan gelar juara dunia tinju kelas berat WBC. Joshua pun menantang sang juara, Tyson Fury.
Oleh
kelvin hianusa
·2 menit baca
LONDON, JUMAT — Tyson Fury, juara dunia kelas berat WBC, menjadi daya tarik utama bagi petinju-petinju dunia. Setelah Deontay Wilder yang bertekad membuat pertarungan ketiga antara mereka, tantangan kini datang dari petinju pemegang gelar IBF, WBA, dan WBO, yaitu Anthony Joshua.
Joshua baru saja merebut kembali gelarnya seusai membalas kekalahan dari Andy Ruiz dalam pertarungan kedua, Desember 2019. Petinju asal Inggris itu pun kini menguasai tiga gelar sekaligus.
Meski begitu, kariernya belum lengkap. Dia belum merasakan gelar paling bergengsi, yakni juara WBC, laiknya petinju hebat dunia, seperti Muhammad Ali ataupun Mike Tyson. Gelar yang dimimpikan Joshua sekarang berada di tangan Fury yang pada Februari lalu mengambilnya dari sang mantan juara WBC, Deontay Wilder.
Joshua menyatakan, dirinya memang membutuhkan pertarungan dengan Fury. Namun, di sisi lain, Fury, yang sama-sama merupakan petinju asal Inggris, juga harus mengalahkannya jika ingin menjadi yang terbaik di kelas berat. ”Datanglah bertarung dengan saya. Jika kamu mengatakan ingin menjadi nomor satu,” ucap Joshua kepada Sky Sports.
Apa hasilnya jika saya dan dia bertarung? Akan ada satu tokoh dominan di kelas berat yang akan memiliki semua sabuk juara. Itu tidak terbantahkan.
”Saya juara terpadu (tiga gelar), dia juara WBC. Apa hasilnya jika saya dan dia bertarung? Akan ada satu tokoh dominan di kelas berat yang akan memiliki semua sabuk juara. Itu tidak terbantahkan,” ujarnya.
Pertarungan ini tentu akan menarik perhatian yang sangat besar. Gengsi keduanya bukan hanya tentang yang terbaik di kelas berat, melainkan juga petinju terbaik di tanah Inggris, tempat asal mereka.
Kendalanya, Fury dikabarkan memiliki klausul pertarungan ulang dengan Wilder untuk ketiga kalinya. Sementara itu, Joshua sudah dijadwalkan mempertahankan gelarnya menghadapi petinju Bulgaria, Kubrat Pulev.
Nikmati saja ayam
Menurut Joshua, baik Pulev dan Wilder sebaiknya menepi untuk pertarungan impiannya. ”Suruh mereka menikmati ayam Alabama saat kami akan bertarung di Inggris. Pertarungan itu (Joshua kontra Fury) perlu terwujud karena tidak akan ada lagi kesempatan ini bisa terjadi,” ungkapnya.
Bagi Fury, memang tidak ada alasan lagi untuk bertarung ulang dengan Wilder, kecuali tujuannya uang. Petinju berjuluk ”The Gypsy King” itu masing-masing sekali menang dan imbang dalam dua pertemuan dengan Wilder. Dalam pertemuan itu, hampir seluruh ronde didominasinya.
Rekor Joshua dan Fury sama-sama cemerlang. Fury lebih unggul dengan rekor tak terkalahkan sepanjang karier profesional, yaitu 30 kali menang dan 1 kali imbang. Adapun Joshua 23 kali menang dan 1 kali kalah. (AP)