Kapten tim nasional sepak bola Portugal, Cristiano Ronaldo, melontarkan ide kepada rekan-rekan satu tim untuk menyumbang klub-klub sepak bola amatir. Donasi itu pun diambil dari hadiah kualifikasi Piala Eropa 2020.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
LISABON, SELASA — Tim nasional Portugal mendonasikan separuh hadiah yang mereka terima saat lolos kualifikasi Piala Eropa 2020 untuk membantu sepak bola amatir yang terdampak wabah Covid-19, Selasa (14/4/2020). Melalui donasi itu, skuad tim ”Selecao” ini ingin merawat masa depan mereka dan kejayaan sepak bola Portugal.
Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) tidak menyebut jumlah uang yang disumbangkan timnas ataupun jumlah hadiah yang diterima dari Piala Eropa. Namun, laman UEFA menyebut bahwa mereka memberikan uang 9,25 juta euro atau Rp 158 miliar kepada setiap tim yang berhasil lolos ke putaran final Piala Eropa 2020.
Mengacu pada besaran tersebut, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawannya diperkirakan mendonasikan 4,625 juta euro atau setara Rp 79 miliar. Jumlah tersebut menyamai target pengumpulan dana yang dirancang FPF pada pekan lalu.
FPF sebelumnya telah berinisiatif mengumpulkan dana yang diharapkan bisa mencapai 4,7 juta euro untuk didonasikan kepada klub-klub sepak bola amatir kelompok putra ataupun putri. Klub-klub futsal juga akan mendapat bagian.
Dengan memberikan donasi, timnas Portugal merasa senang karena tidak melupakan dari mana mereka berasal. ”Dalam semangat persahabatan antara sepak bola profesional dan amatir, kami memutuskan untuk menyumbangkan sebagian hadiah kualifikasi Piala Eropa 2020”, tulis timnas Portugal dalam pernyataan resminya.
Dalam semangat persahabatan antara sepak bola profesional dan amatir, kami memutuskan untuk menyumbangkan sebagian hadiah kualifikasi Piala Eropa 2020.
Timnas Portugal menilai sepak bola amatir merupakan fondasi yang membuat timnas kuat sehingga harus tetap dijaga dalam situasi sulit seperti sekarang. Kompetisi amatir di level bawah merupakan pintu masuk pertama bagi para pemain untuk menempa pengalamannya sebelum melanjutkan ke jenjang profesional.
Kompetisi menciptakan persaingan sehingga setiap pemain ataupun klub akan terus berupaya meningkatkan kualitasnya. Persaingan yang positif ini praktis membuat kualitas kompetisi di level atasnya ikut meningkat. Jika kompetisi antarklub bagus, timnas otomatis akan mendapatkan para pemain berkualitas.
Kondisi ini ingin dipertahankan agar Portugal tetap bisa merajai Eropa dan kelak menjadi yang terbaik di dunia. Mereka telah menjuarai Piala Eropa 2016 dan Liga Nasional 2019.
Dalam kualifikasi Piala Eropa 2020, Portugal berada di Grup B dan lolos pada peringkat kedua di bawah Ukraina. Sang juara bertahan itu pun masuk ke Grup F yang disebut-sebut sebagai grup ”neraka” karena juga ada tim-tim juara dunia, yaitu Jerman dan Perancis.
Namun, pandemi Covid-19 memaksa UEFA menunda gelaran Piala Eropa 2020 hingga musim panas 2021. Sebagian laga play off untuk menentukan tim lainnya yang belum lolos ke putaran final juga ditunda. Turnamen empat tahunan ini awalnya akan digelar di 12 negara pada 11 Juni hingga 11 Juli 2020.
Begitu pula dengan kompetisi domestik di Portugal yang ikut terhenti dan menunggu kepastian untuk bisa kembali digelar. Dalam ketidakpastian ini, klub-klub profesional mulai merasakan kerugian karena kehilangan sebagian besar pendapatan, tetapi harus tetap membayar gaji dan biaya operasional lainnya.
Klub-klub amatir yang pendapatannya lebih kecil merasakan kerugian yang lebih besar.
Ide Ronaldo
Gelandang Portugal dan Manchester City, Bernardo Silva, mengatakan bahwa Ronaldo merupakan sosok di balik donasi yang dilakukan timnas tersebut. ”Sebenarnya, pada beberapa hari lalu, ia (Ronaldo) memberikan ide untuk menyumbangkan bonus yang kami terima dari Piala Eropa,” ujar Silva kepada Bleacher Report.
Ide dari sang kapten timnas itu langsung disetujui pemain lainnya. Sebelum donasi ini, Ronaldo dan agennya, Jorge Mendes, telah menyumbang 1,8 juta dollar AS atau setara Rp 28 miliar kepada rumah sakit di Portugal. Di Juventus, Ronaldo dan rekan-rekannya juga bersedia memotong gaji mereka.
Ronaldo memberikan teladan tentang bagaimana bersikap sebagai seorang pemain sepak bola. Sementara, timnas Portugal secara kolektif menjadi contoh bagaimana sebuah federasi sepak bola dan skuad timnas memiliki kepedulian untuk merawat sepak bola pada level akar rumput.
Ini adalah sebuah ikhtiar agar ”Ronaldo-Ronaldo” yang baru akan terus bermunculan. (AFP/REUTERS)