logo Kompas.id
Olahraga“Senyum” Tour de France
Iklan

“Senyum” Tour de France

Tour de France menjadi satu-satunya ajang olahraga besar yang belum ditunda di tengah pandemi Covid-19. Balap sepeda “grand tour” berusia 117 tahun itu bisa menjadi simbol kebangkitan jika jadi bergulir pada musim panas.

Oleh
AGUNG SETYAHADI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ACU-dvUG96-4_Cg-ITHwZZRDmgI=/1024x632/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2Ftour02_1586785690.jpg
REUTERS/CHRISTIAN HARTMANN/FILE PHOTO

Pebalap muda tim INEOS asal Kolombia, Egan Bernal, merayakan suksesnya menjadi juara Tour de France 2019 saat masuk finis etape pamungkas di Champs-Elysees, Paris, Perancis, pada arsip foto   tanggal 28 Juli 2019 ini.

Tour de France akan kehilangan daya magisnya tanpa penonton yang besorak di tepi jalan menyemangati para pebalap untuk terus mengayuh pedal. Lomba balap sepeda yang bergulir sejak 1903 ini selalu dinanti oleh para pecinta olahraga. Mereka memburu penyegar jiwa melalui kiprah para pebalap, seperti daya juang Julian Alaphilippe yang ”combative”, juga kejutan seperti saat pebalap muda Egan Bernal juara musim lalu.

”Tanpa para penggemar, ini bukan Tour de France,” ujar pebalap tim Ineos Geraint Thomas, yang finis kedua di bawah rekan setimnya, Bernal, dalam klasifikasi umum Tour de France (TdF) 2019.

Editor:
Johan Waskita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000