Keinginan klub Liga Spanyol, Real Sociedad, memulai kembali latihan Selasa ini terpaksa ditunda. Pemerintah Spanyol menganggap aktivitas sepak bola rawan penularan Covid-19.
Oleh
M ikhsan mahar
·4 menit baca
MADRID, SELASA — Pemerintah Spanyol melarang seluruh klub melakukan aktivitas latihan bersama hingga waktu yang belum ditentukan. Akibat kebijakan itu, Real Sociedad harus mengurungkan rencana mengumpulkan seluruh skuad utama untuk berlatih di Zubieta, kompleks pusat latihan klub, Selasa (14/4/2020) ini.
Pelarangan bagi seluruh klub Liga Spanyol untuk beraktivitas di pusat latihan klub dikeluarkan oleh Kepala Dewan Olahraga Tinggi (Consejo Superior de Deportes/CSD) Irene Lozano, Senin (13/4/2020) lalu. Surat itu ditujukan langsung kepada Presiden Real Sociedad Jokin Apperibay.
Sebelumnya, Aperribay telah berkonsultasi dan meminta izin kepolisian lokal dan otoritas kesehatan di Kota San Sebastian, basis Kota Sociedad, untuk memulai latihan timnya.
Surat yang dikeluarkan Lozano tidak hanya berlaku bagi Sociedad, tetapi berlaku pula bagi seluruh klub di Liga Spanyol. Ia menuturkan, kebijakan itu dimaksudkan untuk menjamin kesehatan seluruh pemain, pelatih, dan staf klub dari paparan virus korona baru.
Surat yang dikeluarkan Lozano tidak hanya berlaku bagi Sociedad, tetapi berlaku pula bagi seluruh klub di Liga Spanyol.
Untuk memutuskan pelarangan itu, lanjut Lozano, pihaknya telah berkomunikasi dan berdiskusi dengan Aperribay.
”Seluruh fasilitas olahraga belum bisa dibuka untuk publik dalam waktu dekat. Latihan bersama segera akan dilakukan, tetapi hal itu tidak bisa dilakukan dengan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan membahayakan banyak pihak,” ucap Lozano, dilansir Mundo Deportivo, Selasa WIB.
Adapun setiap keputusan dan kebijakan yang dikeluarkan CSD langsung berlaku sebagai keputusan Kementerian Olahraga Spanyol. Alhasil, keputusan itu harus ditaati oleh seluruh klub olahraga di Spanyol.
Di laman resminya, Sociedad menghormati keputusan CSD. ”Kami secara penuh menyadari tanggung jawab dan tengah bekerja untuk merencanakan para atlet dan karyawan untuk kembali bekerja mengikuti protokol yang diberikan otoritas. Kesehatan adalah prioritas utama di atas segala pertimbangan lain,” bunyi pernyataan itu.
Akibat larangan itu, bek Sociedad, Diego Llorente, menyatakan, rekan setimnya akan terus berlatih secara mandiri. Ia mengungkapkan, seluruh pemain ”La Real” memiliki motivasi tinggi untuk tetap menjaga kebugaran agar mampu menjaga performa terbaik seperti sebelum Liga Spanyol diliburkan, 11 Maret.
”Kami akan mempersiapkan diri secara maksimal untuk menghadapi laga penting. Dan, lebih dari itu, kami memiliki pertandingan final (Piala Spanyol),” kata Llorente kepada Marca.
Selain Sociedad, keputusan CSD juga memberikan dampak bagi klub Divisi Dua Spanyol, Fuenlabrada. Tim asal Kota Madrid itu berencana untuk melaksanakan tes kesehatan kepada seluruh pemain dan pelatih, Senin kemarin. Atas larangan melakukan aktivitas massal, Fuenlabrada juga membatalkan kegiatan itu.
”CF Fuenlabrada telah memutuskan untuk menunda tes kesehatan yang telah direncanakan pada 13 April kepada seluruh staf,” tulis pernyataan klub di laman resmi.
Latihan via video
Sementara itu, Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone memastikan, pihaknya akan terus melakukan program latihan melalui sambungan video. Skema latihan jarak jauh itu akan terus dilakukan hingga kondisi darurat pandemi Covid-19 di Spanyol berakhir pada 26 April.
Adapun Villareal telah merencanakan untuk mengumpulkan seluruh skuad utamanya di Hotel Ciudad Deportiva yang dekat dengan kompleks latihan klub. Cara itu dilakukan untuk mengisolasi para pemain dari paparan virus korona baru serta memudahkan tim pelatih mengamati kondisi pemain dan memberikan program latihan.
Italia juga melarang
Larangan untuk memulai aktivitas olahraga juga dikeluarkan Institut Nasional Kesehatan Italia. Direktur Departemen Penyakit Menular Institut Nasional Kesehatan Italia Giovanni Rezza menekankan, pihaknya akan merekomendasikan kepada pemerintah untuk melarang segala aktivitas olahraga, termasuk sepak bola.
Hal itu menanggapi keinginan sejumlah klub Liga Italia untuk memulai latihan bersama 4 Mei mendatang. ”Sepak bola adalah olahraga yang melibatkan banyak kontak sehingga berisiko tinggi untuk penyebaran virus,” ujar Rezza, dilansir La Repubblica.
Menurut dia, komite teknis di Institut Nasional Kesehatan akan segera bersurat kepada Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte untuk memberikan sejumlah pertimbangan. Ia pun menekankan, pelaksanaan kembali Liga Italia pada Mei adalah hal mustahil.
”Masukan ini memang tidak akan disukai, tetapi akan disetujui oleh tim teknis dan para ilmuwan. Meski begitu, politik yang akan memutuskan nantinya,” kata Rezza.
Presiden Torino Urbano Cairo sependapat dengan Rezza. Cairo menilai, Rezza mengeluarkan pendapat itu didasari analisis yang kuat dan pengetahuan yang mumpuni terhadap karakteristik penyebaran pagebluk alias pandemi.
”Professor Rezza benar, melanjutkan liga di akhir Mei sangat tidak mungkin. Melihat situasi saat ini, tidak ada pemikiran yang menjamin bahwa kita akan aman bermain lagi pada satu bulan setengah ke depan,” katanya kepada kantor berita ANSA. (AFP)