Skuad Arsenal Pilih Penundaan ketimbang Gaji Dipotong
Situasi pandemi Covid-19 yang berujung pada penundaan liga membuat sejumlah klub kesulitan finansial, tak terkecuali tim kaya asal London, Arsenal. Mereka terpaksa menunda gaji skuadnya.
Oleh
Kelvin hianusa
·3 menit baca
LONDON, SENIN — Para pemain Arsenal bersiap untuk mengalami penundaan gaji setelah Liga Inggris dibekukan sementara. Meski ditunda, pemain yang akan dijual musim panas nanti dijamin untuk tetap mendapatkan gajinya ketika situasi kembali normal.
Situasi pandemi Covid-19 yang berujung pada penundaan liga membuat sejumlah klub kesulitan finansial, tak terkecuali tim kaya asal London, Arsenal. Tim ini terpaksa menunda gaji skuadnya.
The Athletic, lewat jurnalisnya David Ornstein, menyatakan, pihak klub sebenarnya mengajukan proposal untuk memotong gaji skuad selama setahun penuh. Hal itu untuk melindungi staf dan pekerjaan yang bergaji rendah di klub.
Namun, skuad Arsenal kompak menolak proposal pemotongan gaji tersebut. Mereka lebih memilih menyetujui penundaan gaji. Jadi, gaji itu tetap diberikan 100 persen setelah keuangan klub kembali normal.
”Itu (pemotongan) tidak diterima dengan baik oleh anggota skuad, secara umum. Mereka menentang konsep pemotongan yang disesuaikan dengan kinerja para pemain saat ini,” jelas Ornstein.
Sementara itu, skuad juga ditawarkan menyumbangkan gaji mingguan untuk para staf klub. Manajer Arsenal Mikel Arteta sudah menjelaskan usulan bantuan itu kepada anak asuhnya. Skuad menyambut baik usulan tersebut meskipun belum disetujui secara formal.
Adapun pihak klub kesulitan mencari alasan yang tetap untuk bisa memotong gaji skuad Arsenal. Seperti diketahui, mereka terus mengomunikasikan pemotongan gaji melalui salah satu representasi anggota skuad, Hector Belllerin.
Arsenal, dalam proposal awal, merencanakan pemotongan gaji 12,5 persen yang akan diberlakukan pada April 2020 hingga Maret 2021. Uang potongan itu akan dibayarkan sepenuhnya jika Arsenal bisa lolos ke Liga Champions pada musim 2020-2021.
Gaji pemain yang terlalu besar memang sudah menjadi masalah bagi klub. Sebelumnya, Direktur Arsenal Josh Kroenke menyebutkan klubnya yang tidak lolos Liga Champions dalam beberapa musim terakhir memiliki pengeluaran gaji yang lebih besar dibandingkan dana yang dimiliki.
”Tagihan gaji Liga Champions dalam dana yang tersedia dari Liga Europa,” katanya.
Gaji skuad Arsenal memang terbilang cukup besar untuk tim yang bermain di Liga Europa. Salah satu pemain termahal adalah bintang asal Jerman, Mesut Oezil.
Gaji skuad Arsenal memang terbilang cukup besar untuk tim yang bermain di Liga Europa. Salah satu pemain termahal adalah bintang asal Jerman, Mesut Oezil, yang digaji 350.000 poundsterling per pekan. Oezil berada di peringkat ke-5 dengan gaji tertinggi di Liga Inggris, di atas bintang-bintang Liverpool, seperti Mohamed Salah ataupun Virgil van Dijk.
Adapun gaji seluruh skuad Arsenal mencapai 99 juta poundsterling. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan Tottenham Hotspur yang pada musim lalu berhasil menembus final Liga Champions.
Pemotongan gaji pemain di tengah penundaan liga memang tidak terhindarkan. Klub-klub besar di liga sekeliling Eropa sudah melakukannya. Barcelona dan Atletico Madrid memotong gaji pemain hingga 70 persen. Sementara itu Juventus memangkas gaji skuad 30 persen dan Bayern Munchen sekitar 20 persen. (AFP)