Tim-tim NBA kompak meminta dimundurkannya jadwal draft NBA musim panas ini ke awal Agustus menyusul pandemi Covid-19. Dengan demikian, mereka punya persiapan cukup memantau para rookie buruannya.
Oleh
korano nicolash lms
·2 menit baca
AP PHOTO/CRAIG MITCHELLDYER
Guard Washington Wizards, Bradley Beal, kehilangan penguasaan bola di depan pemain Portland Trail Blazers, Gary Trent, pada laga NBA Kamis (5/3/2020) waktu Indonesia. Beal, yang dua kali tampil di NBA All Star, merupakan pemain hasil draft dari Florida Gators, 2012 silam.
NEW YORK, MINGGU - Pandemi virus korona baru telah membuat kehidupan melambat dan tim-tim di liga bola basket Amerika Serikat, NBA, pun kesulitan mendapatkan informasi tentang calon-calon rookie mereka. Maka itu, mereka meminta NBA menunda draft alias pemilihan pemain baru musim panas ini.
Menurut ESPN, Sabtu (12/4/2020), tim-tim kompak berharap agar pihak NBA memundurkan rencana pelaksanaan draft NBA 2020, yaitu dari rencana 25 Juni ke paling lambat 1 Agustus mendatang.
Dengan memundurkan pelaksanaan draft NBA 2020, menurut sejumlah petinggi tim, mereka bisa sedikit "bernafas" dalam menyiapkan sejumlah hal-hal penting dalam proses pemilihan pemain. Proses itu antara lain melihat latihan langsung, wawancara dan evaluasi medis.
Dengan memundurkan pelaksanaan draft NBA 2020, menurut sejumlah petinggi tim, mereka bisa sedikit "bernafas" dalam menyiapkan sejumlah hal-hal penting dalam proses pemilihan pemain.
Proses itu kini tidak bisa dilakukan menyusul diterapkannya pembatasan sosial menyusul memburuknya wabah Covid-19 di AS. Terkait hal itu, Komisioner NBA Adam Silver belum memberikan keputusan terkait desakan itu, termasuk soal jadwal dimulainya kembali babak reguler NBA yang sempat tertunda. Keputusan itu diperkirakan paling cepat muncul 1 Mei mendatang.
Terkait draft 2020 ini, pihak NBA sendiri sudah mengingatkan setiap tim untuk melakukan wawancara vitual dengan calon rookie mereka paling lama 4 jam. Lalu, berdasarkan memo yang diberikan NBA kepada semua tim, Selasa lalu, tim-tim tidak diperbolehkan memantau latihan langsung atau tatap muka calon rookie hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Selain itu, tim-tim juga dilarang meminta video latihan terbaru yang mungkin dilakukan pemain di luar lingkungan tim. Dengan begitu, setiap tim hanya bisa menggunakan dokumentasi video, seperti pertadingan kampus dan sesi latihan di NCAA, yaitu sebelum kompetisi dihentikan.
Sementara itu, dari Arizona, Josh Green ditetapkan masuk dalam draft NBA 2020. Ia dianggap salah satu calon pemain forward ideal dan favorit. Selain kemampuan atletisnya yang sangat mumpuni, ia juga memiliki tembakan tiga angka yang jitu.
Statistiknya di NCAA adalah rata-rata 11,9 poin, 4,6 rebound, 2,6 asis, dan 1,5 steal per laga. Adapun akurasi tembakan tiga angkanya adalah 36 persen. Ia kemungkinan akan menempati urutan ke-21 dalam draft NBA mendatang.
"Pengalaman saya di Univeritas Arizona telah membantu saya mempersiapkan diri untuk menggapai tujuan saya di NBA. Saya ingin menjadi pemain terbaik,” ujar Green yang berasal dari keluarga pebasket.