Sejumlah klub Liga 1 Indonesia menggalang dana untuk membantu tenaga medis yang berjuang menyembuhkan pengidap Covid-19. Para pemain, penggemar, dan pemerintah daerah, dilibatkan untuk mengumpulkan dana solidaritas itu.
Oleh
M IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Di tengah libur kompetisi, sejumlah klub Liga 1 Indonesia menunjukkan solidaritas untuk mendukung langkah pencegahan penyebaran pandemi Covid-19. Beragam cara dilakukan, mulai dari meluncurkan kostum edisi khusus hingga mengumpulkan dana dengan melelang memorabilia para pemain.
Persib Bandung misalnya, mengikuti langkah Paris Saint-Germain di Perancis dan Werder Bremen di Jerman dengan mengeluarkan kostum khusus. Tim “Maung Bandung” menjual kostum kandang edisi khusus tanpa sponsor yang hanya dibubuhi tulisan #SAUYUNAN di dada pemain. Kata dari Bahasa Sunda yang berarti kebersamaan atau gotong royong itu mendampingi logo Persib dan merek penyedia kostum, Sportama, di bagian depan kostum.
Seragam “perang” edisi khusus itu hanya dijual secara daring di laman Persib Store dengan harga Rp 275.000. Penjualan dilakukan sejak 9 April hingga 15 Mei mendatang dengan jumlah 1.000 buah. Selain kostum, Persib juga mengeluarkan masker khusus yang dibanderol Rp 55.000.
Menurut Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat Glenn Sugita, semangat kebersamaan itu telah menjadi nafas bagi Persib dan seluruh bobotoh, pendukung setia “Maung Bandung”, untuk mengarungi kompetisi sepak bola di Tanah Air. Di masa pandemi Covid-19 ini, lanjutnya, diperlukan kerja sama Persib dan bobotoh untuk mencegah penyebaran virus korona baru dan membantu para tenaga medis yang tengah berjuang menyelamatkan pengidap Covid-19 di wilayah Jawa Barat.
“Seluruh keuntungan dari penjualan dua produk khusus itu akan didonasikan kepada para petugas medis dan masyarakat yang terdampak wabah Covid-19. Dana itu akan dibelikan keperluan penting, seperti alat pelindung diri (APD), hand sanitizer, dan masker,” kata Glenn di Jakarta, Jumat (10/4/2020).
Selain membeli kostum khusus itu, Persib juga membuka pengumpulan dana dari para penggemar. Donasi dari bobotoh bisa disumbangkan melalui laman Persib Store.
Sementara itu, Persija Jakarta mengeluarkan program tanggung jawab sosial (CSR) bertajuk “Persija untuk Indonesia: Satu Hati Lawan Corona”. Kampanye penggalangan dana itu dilakukan sejak 27 Maret hingga 20 April melalui laman kitabisa.com. Sampai Jumat kemarin, total dana yang sudah terkumpul sekitar Rp 180 juta.
Selain menerima donasi dana langsung dari para penggemar, Persija juga melakukan program lelang memorabilia para pemain. Koleksi pribadi itu misalnya medali juara Liga 1 2018 milik penyerang Marko Simic yang ditebus seharga Rp 26 juta dan sepatu gelandang Marc Klok yang diberikan ke penggemar yang menebus Rp 15 juta. Tidak ketinggalan, pemain sayap Riko Simanjuntak menyumbang sekitar Rp 5,1 juta setelah melelang kostum yang ditandatanganinya dan sepatu.
Chief Marketing Officer Persija Andhika Suksmana mengatakan, kegiatan CSR itu merupakan bentuk nyata Persija hadir di tengah masyarakat Jakarta. “Kami berkomitmen membawa Persija bukan sekedar tim sepak bola, tetapi memiliki sumbangsih untuk masyarakat, terutama bagi para masyarakat yang tengah berjuang mencegah penyebaran virus korona,” ucap Andhika.
Kami berkomitmen membawa Persija bukan sekedar tim sepak bola, tetapi memiliki sumbangsih untuk masyarakat, terutama bagi para masyarakat yang tengah berjuang mencegah penyebaran virus korona.
Lelang atribut klub tersebut juga dilakukan PSS Sleman. Program lelang dilakukan 7-13 April melalui akun Instagram klub. Dalam program itu, tim “Elang Jawa” melelang kostum milik 30 pemain yang dibuka penawaran awal Rp 550.000. Hingga 10 April, sebanyak 10 pemain PSS telah melelang kostum bertanding, di antaranya, kiper Ega Rizky, bek Aaron Evans, dan gelandang Zah Rahan.
“Hasil lelang itu sepenuhnya akan dibelikan APD untuk tenaga medis di seluruh rumah sakit di Yogyakarta,” kata Media Officer PSS Ardita Nuzulkarnaen Azmi.
Selain membuka lelang dan penggalangan dana, PSS juga mengubah gambar profil akun media sosial, Instagram dan Twitter, dengan nomor hotline Covid-19.
Kolaborasi
Adapun Bali United telah berkolaborasi langsung dengan Pemerintah Provinsi Bali. Langkah itu dengan menyerahkan sejumlah peralatan pendukung bagi para tenaga medis di Bali. CEO Bali United Yabes Tanuri mengungkapkan, awal bulan ini, pihaknya telah menyalurkan tahap perdana bantuan untuk tenaga medis yang diserahkan kepada Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
Bantuan itu berupa 22.000 masker non-medis, 2.000 pelindung kepala, 900 disposable hazmat, 4.000 pasang pelindung sepatu, 1.150 sepatu bot, serta 2.000 pasang sarung tangan. “Total, kami akan menyumbangkan 200.000 masker yang diberikan kepada pemerintah daerah secara bertahap. Kami berharap bantuan ini dapat mengurangi beban tim medis yang menjadi garda terdepan untuk memerangi Covid-19,” kata Yabes dalam rilis klub itu.
Selain sumbangan APD, Bali United berkolaborasi dengan para sponsor, seperti Indofood dan Indaco, untuk memberikan bantuan langsung kepada tenaga medis. Indofood, melalui produk Indomie dan Indomilk, memberi bantuan langsung 20.000 mi instan dan 12.000 susu untuk tenaga medis. Adapun Indaco memberikan bantuan uang untuk memenuhi kebutuhan lain bagi dokter dan perawat di "Pulau Dewata".
Selain Bali United, Borneo FC juga telah mengalokasikan pembagian 1.000 masker gratis kepada masyarakat Samarinda, Kalimantan Timur. Untuk pembuatan masker itu, Borneo FC berkerja sama dengan salah satu sponsor di musim ini, yaitu Ashboel. Presiden Borneo FC Nabil Husein menuturkan, pihaknya akan menyebarkan masker itu di beberapa titik di kota Samarinda.